(Drs. Taufiqurrahamn, M.Pd)
Negara Barat pada sisi keilmuan dikenal sangat objektif dan rasional, tetapi dari sisi ideologi, strategi, dan diplomatik, Barat (AS, Eropa) sangat licik, lihai, dan hipokrit. Berkaiatn dengan dengan pembuatan film Innocence of Muslims” pada hakikatnya adalah pengakuan diri mereka bahwa mereka sebenarnya sudah kalah dengan kehebatan dan kebenaran Islam!
Buku, novel, spanduk, brosur, majalah, koran, propaganda, film, tindakan, dan jutaan pernyataan yang menghina Islam, Nabi Muhammad, Al-Quran dan simbol-simbol Islam tidak terhitung lagi jumlah dengan berbagai versinya. Kita sebutkan saja pada tahun 1988, Salman Rushdie menerbitkan novelnya ‘Satanic Verses’ di Inggris. Novel tersebut langsung menggemparkan dunia Muslim dengan isinya yang penuh penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW dan ajaran Islam.
Pada tahun 2011 baru-baru ini, seorang pendeta AS yang karena gereja ditinggalkan ummat dan karena begitu besarnya jumlah yang konversi agama/muallaf di wilayah itu, maka pendeta tersebut membakar Al-Quran sebagai pengakuan kalah, tetapi dengan cara sangat kotor dan tidak objektif. Pada Februari 2012, dunia Islam kembali dikejutkan dengan pembakaran Al-Quran oleh sejumlah tentara Amerika Serikat di Afghanistan.
Hal yang menghebohkan ini lagi yaitu film “Innocence of Muslims”. Apakah ini yang terakhir… Tidak! Karena Al-Quran, dalam surah Al-Baqarah: 120, mengatakan bahwa mereka tidak akan senang dan ridha sebelum kamu; kita kaum Muslim mengikuti agama dan pola pikir, sejiwa serta sevisi dan semisi dengan mereka.
Pada prinsipnya, sikap membenci dan memusuhi seperti penghinaan, tuduhan teroris, ancaman terhadap negara-negara Islam, embargo dan berbagai sikap dan tindakan jahat negara-negara Barat pada Islam merupakan pengakuan mereka terhadap kebenaran dan kemajuan Islam. akhir-akhir ini semakin banyak para ilmuwan Barat yang masuk Islam. Cuma disayangkan sikap mereka menghadapi perkembangan dan kemajuan Islam ditempuh dengan cara tidak objektif dan menyebarkan fitnahan. Tanpa mereka sadari bahwa dengan propaganda dan fitnahan keji dan murahan itu, justru menciptakan iklim positif baru dan rasa simpati tinggi dari orang-orang Barat untuk mendalami ajaran Islam. Sering terjadi akhirnya mereka beralih menjadi Muslim engan panggilan hati yang kuat untuk menjadi penyiar islam dari orang dan untuk orang-orang AS dan Eropa.
Mungkin pada hari ini, kita sepakat mengutuk keras pembuat film “Innocence of Muslims” tersebut, akan tetapi pada suatu saat nanti bahwa dibalik film tersebut ada hikmah besar dibalik itu. Yaitu rasa penasaran dan keingin tahuan pemuda, mahasiswa, sarjana dan para intelektual Barat untuk mengetahui lebih jauh, mendalami, dan memelajari Islam. Penulis yakin bahwa dibalik tindakan kejahatan dan fitnahan ini akan lahir hikmah terbesar untuk kemajuan Islam.
Disamping itu juga akan menyadarkan umat Islam seluruh dunia bahwa memang Barat akan selalu menggunakan berbagai cara, propaganda, fitnahan, ancaman (diplomatik dan militer), embargo dan berbagai tindakan kejahatan untuk menhhadang perkembangan dan kemajuan Islam.
Semoga ini menjadi awal kesadaran dan persatuan bagi kaum Muslimin dunia, negara-negara Islam, negara mayoritas Muslim untuk terus bersatu dan bangkit untuk melawan musuh bersama Islam yang selama ini telah menghancurkan kekuasaan dan kejayaan Islam dan kaum Muslimin. Islam adalah mulia dan tidak akan dihinakan!
Penulis adalah dosen STIT Sunan Giri Bima
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
