Kota Bima, Bimakini.com.–
Wali Kota Bima, HM. Qurais, menerima kunjungan Duta Besar Kanada untuk Indonesia, Mr Philips Cordier, Senin (24/9) di ruangan kerjanya. Saat itu, keduanya membicarakan beberapa hal berkaitan dengan kondisi Kota Bima. Termasuk, keinginan Wali Kota Bima untuk menjadikan Kota Bima menjadi Grand City dengan cara mengangkat mataair pada beberapa titik. Diantaranya Kadole, Lelamase, dan Ni’u.
Keinginan itu juga didukung dengan cita-cita lainnya, yaitu menyediakan sarana dan prasarana jalan di areal pegunungan, sehingga ke depan lahan persawahan yang tidak akan dialihfungsikan menjadi pemukiman. Nanti pemukiman penduduk akan beralih ke areal pegunungan dan juga akan memacu masyarakat untuk menanami pohon sebagi pelindung.
Dalam pembicaraan yang berlangsung sangat akrab tersebut, Wali Kota Bima juga menitipkan harapan ada program dari Pemerintah Kanada untuk sanitasi lingkungan, karena pada saat ini masyarakat masih cenderung membangun rumah di bantaran sungai dan masih rendahnya kesadaran masyarakat tidak membuang sampah ke sungai.
Dijelaskannya, kondisi keamanan Kota Bima saat ini kondusif. Kota Bima termasuk daerah yang berpenduduk multikultural dan terdiri dari banyak etnis. Kerukunan umat beragama dan etnis tetap terjalin harmonis.
Mengenai kasus film “Innocence of Muslims”, Qurais menyesalkan dan mengutuk sutradara film tersebut karena menimbulkan konflik dan penolakan pada berbagai Negara, begitupun halnya di Kota Bima.
Wali Kota menjanjikan akan menyampaikan aspirasi dari masyarakat kelompok Muslim di Kota Bima ke Kedutaan Besar Amerika Serikat.
Dia mengharapkan komunikasi dan kerjasama Pemerintah Kanada, terutama dalam membangun Kota Bima menjadi Kota yang maju dan bermartabat.
Duta Besar Kanada, Mr. Philips Cordier, mengungkapkan kekagumannya ketika pertama kali menginjakkan kaki di Kota Bima. Sepintas melihatnya, Philips menilai nyaman dan bersih kendati Kota Bima terbilang masih sangat muda.
“Di luar bayangan saya, ternyata Kota Bima wilayahnya sangat besar, nyaman dan bersih, ditambah lagi penduduknya sangat ramah”, puji Philips, dirilis Kasubag Humas dan Pemberitaan Bagian Humas dan Protokol Setda Kota Bima, Ihya Gazali, S.Sos.
Dia mengapresiasi sambutan Wali Kota dan Pemerintahan Kota (Pemkot) Bima. Di lain waktu, Philips menjanjikan akan kembali berkunjung ke Kota Bima.
Mengenai film “Innocence of Muslims”, Philip menyatakan bahwa pemikiran dari film tersebut sungguh sangat bodoh.
Satu hal yang sangat menarik adalah, Mr. Philips sangat menyenangi kue tradisional Khas Bima yang disuguhkan, yakni bingka dolu. (BE.19)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
