Connect with us

Ketik yang Anda cari

Opini

Kepala SMAN 1 Kota Bima, Ikon Mutu Pendidikan di Bima

oleh: Drs. Taufiqurrahman, M.Pd
Keberadaan, potensi, dan sumberdaya manusia di Selolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Kota Bia merupakan ikon, lambang mutu, dan tingkat daya saing pendidikan di wilayah Bima umumnya. Semua orang mengakui dan pasti menyebut SMAN 1 jika membahas tingkat kemajuan dan potensi pendidikan di Bima.

Hal ini disebabkan, antara lain keberadaan SMAN 1 yang merupakan SMA Pertama di Bima, alumninya yang telah mengisi berbagai profesi dan jabatan pada berbagai daerah.  Jumlah siswa yang terbanyak, prestasi akademik dan nonakademik yang diraih, prestasi dan jumlah tenaga guru, kedudukan dan status sosial wali murid, dana pendidikan yang tinggi, kondisi fisik dan strategis sekolah, serta tingkat kepercayaan dan harapan yang cukup tinggi.
Faktor ini semua yang menyebabkan nilai jual dan prestise tersendiri bagi siswa, guru untuk sekolah dan mengajar serta menjadi Kepala Sekolah di situ.
Menyusul purnabhaktinya Drs. H. M. Jafar H. Abbas pada September 2012 ini, maka muncullah berbagai macam teka-teki, analisis, dan berbagai perkiraan siapa yang bakal menduduki posisi yang prestisius dalam dunia pendidikan di Kota Bima tersebut. Berbagai ramalan dan analisis bermunculan antara lain; sebaiknya dari dalam (versi Komite), diambil dari para Kepala Sekolah senior di Kota Bima (versi publik), karena SMAN I sekolah RSBI, maka Kepala-nya harus berpendidikan S2 (versi Permen Diknas 78 Tahun 2009).
Semua analisis dan teka-teki tersebut boleh dan sah-sah saja dalam dunia demokratis saat ini. Tetapi, Senin (17/9) kemarin, semuanya terjawab menyusul dilantiknya Drs. Syafruddin HM. Dilli sebagai Kepala SMAN 1, RSBI di Kota Bima. Semua harapan, cita-cita, dan jaminan mutu serta tingkat daya saing yang tinggi kembali berada di pundak Syafruddin yang sebelumnya adalah Wakasek Kurikulum dan merupakan guru senior  di sekolah itu.
Posisi atau jabatan Kasek adalah tugas tambahan bagi guru yang diberi amanah dan kepercayaan. Kepala sekolah juga telah ditentukan masa atau periode pengabdiannya yaitu selama empat tahun dan bisa menduduki dua periode berturut-turut atau delapan tahun. Apabila diangkat lagi pada periode ketiga, maka harus diangkat pada sekolah yang tingkat akreditasinya lebih rendah dari sekolah sebelumnya. 
Jabatan kepala sekolah merupakan posisi idaman dan standar keberhasilan bagi para guru dan merupakan amanah atau kepercayaan yang diberikan oleh Wali Kota Bima kepada guru yang dianggap mumpuni, berprestasi, dan telah menunjukkan tingkat kompetensi tinggi. Oleh karena itu, jabatan Kasek merupakan amanah dan tanggung jawab besar yang dilakukan dengan sungguh-sungguh, penuh tanggung jawab dan serta pengabdian pada dunia pendidikan, anak bangsa dan masyarakat umum yang tidak bisa diremehkan.
Apalagi, Kasek pada SMA favorit suatu daerah seperti Kota Bima yang merupakan kota pendidikan yang termaju di Pulau Sumbawa, bahkan di NTB sekarang ini. Figur Kasek disamping harus memiliki empat kompetensi, yakni kompetensi paedagogik, kompetensi akademik/ profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial, juga harus memiliki kompetensi manajerial, kompetensi kewirausahaan, dan kompetensi supervisi.
Tanggung jawab dan tuntutan serta harapan masyarakat Kota dan Kabupaten Bima, wali murid (Komite), Pemerintah Kota Bima, Dewan Pendidikan, Pemerintah Pusat, alumni SMAN 1, para guru dan karyawan serta yang paling utama adalah para siswa dan siswi, serta seluruh komponen di Bima  dan luar Bima sangat besar dan menjadi barometer atau indikator utama kemajuan pendidikan di Kota Bima.
Oleh karena itu, Syafruddin harus mengerahkan seluruh daya, pikiran, kompetensi serta jiwa lahir-batin dan kemampuan untuk menjalin kerja sama dengan seluruh komponen agar visi, misi, tujuan, harapan dan tuntutan publik/ masyarakat dapat direalisasikan selangkah demi selangkah dalam meraih dan meningkat prestasi dan kinerja selama ini. Jika selama ini waktu sebagai guru tidur delapan jam/ hari, maka setelah menjadi Kasek cukup hanya tidur lima jam saja. Jika selama ini berada di sekolah hanya tujuh jam saja, maka sekarang harus menjadi 12 jam. Ini semua sebagai wujud nyata betapa besar harapan dan tuntutan publik kepada kepala SMAN I yang baru.
Mari kita bekerja sama dan bergandengan tangan dengan Kasek yang baru baru untuk SMAN RSBI idola dan ikon masyarakat Bima. (*)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Pendidikan

  Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat melalui Kantor Cabang Dinas Dikbud Kabupaten dan Kota Bima, menyelenggarakan lomba “Gerak Jalan Merdeka” beregu,...

Pendidikan

Kota Bima, Bimakini,- SMA Negeri 3 Kota Bima, Sabtu (20/5/2023) menggelar kegiatan Panen Karya Projek Penguatan profil Pelajar Pancasila (P5). Kegiatan bertajuk “ Seribu...

CATATAN KHAS KMA

  ‘’SAYA mau tes daya ingat pak KMA,’’ katanya kepada saya suatu waktu. KMA itu, singkatan nama saya. Belakangan, semakin banyak kawan yang memanggil...

CATATAN KHAS KMA

SAYA belum pernah alami ini: handphone tidak bisa dipakai karena panas. Bukan hanya sekali, Tetapi berkali-kali. Juga, bukan hanya saya, tetapi juga dua kawan...

Opini

Oleh : Nurul Diana Artikel ini bertujuan untuk menganalisis unsur-unsur pendidikan yang sudah diterapkan dan penentuan dasar kebijakan pendidikan yang diterapkan pada era globalisasi....