Kota Bima, Bimakini.com.- Sebanyak 11 panitia dan satu mahasiswa baru Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Bima dilarikan ke RSUD Bima Minggu (16/9) sore lalu. Mereka diduga keracunan setelah mengonsumsi nasi bungkus saat kegiatan Orientasi Pengenalan Kampus (OSPEK) pada hari terakhir.
Ketua Panitia OSPEK, Aidin, menceritakan pada lima hari sebelumnya selama OSPEK berlangsung, belum ada masalah dan keluhan apapun soal konsumsi. Namun, pada hari terakhir sekitar pukul 15.00 WITA, sejumlah panitia merasa pusing, mual disertai muntah-muntah.
Keluhan itu dirasakan, katanya, setelah beberapa jam mengonsumsi nasi yang dibuat sendiri oleh panitia. Melihat kondisi rekan-rekannya yang mual dan muntah, akhirnya membawanya ke RSUD Bima. “Selama lima hari sebelumnya baik-baik saja hanya hari keenam ini saja yang bermasalah,” jelasnya di RSUD Bima.
Sekretaris panitia, Iwan, nasi itu berjumlah 300 bungkus dan dibagikan khusus untuk panitia melalui koordinator masing-masing sekitar pukul 10.00 WITA. Sebagian besar karena sibuk mereka baru mengonsumsinya minggu siang. Keluhan pusing, mual dan muntah baru dirasakan sekitar pukul 15.30 WITA.
Sebagian besar korban, kata Iwan, adalah panitia yakni 11 orang dan satu mahasiswa baru. Sebelum dibawa ke RSUD Bima mereka sempat dirawat di kampus, tetapi karena kondisi yang tidak membaik sehingga dibawa ke RSUD. “Kami sendiri belum bisa menyimpulkan ini akibat keracunan atau tidak,” jelasnya.
Pihak medis RSUD Bima yang menangani pasien, dr. Akbar, memastikan bahwa gejala yang diderita pasien yakni mual, pusing, dan muntah adalah akibat keracunan. Korban yang ditangani oleh RSUD Bima hingga Minggu sore sebanyak 14 orang, 3 orang dirawat inap karena masih ada gejalanya, sedangkan sisanya sudah dipulangkan.
Anggota medis lainnya, dr. Syahran, yang menangani pada siang hari mengaku dari 12 korban yang masuk, awalnya dua di antaranya cukup parah karena saat sampai masih mengalami mual dan muntah. “Sample nasi bungkus sudah diambil oleh Dikes untuk dites laboratorium untuk memastikan kandungannya,” ujarnya.
Satu korban, Nursanti, mahasiswa baru asal Desa O’o Kecamatan Donggo mengaku mendapatkan nasi bungkus dari panitia pada pukul 11.00 WITA. Saat berangkat ke kampus belum sempat sarapan. Beberapa jam setelah mengonsumsi itu tiba-tiba merasa mual dan muntah. (BE.20)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.