Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Ketangguhan hadapi Bencana, Minimalisir Dampak Lebih Besar

Kota Bima, Bimakini.com.- Ketangguhan menghadapi bencana, akan menentukan seberapa besar dampak kerugian yang akan ditimbulkan.  Untuk peningkatan ketahanan dan ketangguhan itu, maka pada perlu memperkuat ditingkat masyarakat, terutama pemahaman tentang bencana dan upaya mengurangi resikonya. Demikian dikatakan Koordinator Oxfam Indonesia, Ade Reno, saat peluncuran proyek membangun dan memperkuat ketangguhan di Indonesia TImur, di halaman Pemkot Bima, Rabu (19/9).

Selain ditingkat masyarakat, kata dia, peningkatan kapasitas juga perlu dibangun ditingkat Pemkot Bima, termasuk dalam penyusunan kebijakan dalam pengurangan resiko bencana (PRB). Taget ketiga, adalah terbangunnya kepemimpinan perempuan.

Program Manager PRB Indonesia Timur, Ihwana Mustafa, menjelaskan kepemimpinan perempuan disini adalah kemampuan dalam mengorganisir diri ketika menghadapi bencana. Karena kelompok perempuan termasuk yang paling rentan dengan resiko bencana, sehingga perlu mengorganisir komunitasnya. “Dalam program PRB, media memiliki peran penting dalam membantu penyebarluasan informasi,” ujarnya.

Selain itu, kata dia, sasaran program ini adalah sekolah. Memerikan edukasi kepada sekolah tentang pengurangan resiko bencana. Program di Kota Bima kerjasama dengan Oxfam, BPBD Kota Bima dan LP2DER ini selama 16 bulan. “Kami juga nanti akan memfasilitasi terbentuknya Forum Pengurangan Resiko Bencana,” ungkapnya.

Kepala sub Bagian (Kasubid) Peran Masyarakat Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Pusat (BPBP), Eni Supraningsih, mengatakan menilai kegiatan PRB sangat penting. Momentum peluncuran di Kota Bima ini juga sebagai penanda dimulainya kegiatan Bulan Pengurangan Resiko Bencana Dunia pada Oktober mendatang.

“Ini adalah salah satu mandate PRB. Indonesia dianggap mampu mengurangi resiko bencana dan Presiden RI telah mendapat penghargaan atas hal itu,,” ujarnya.

Direktur LP2DER Bima, Ir Bambang Yusuf, mengatakan kegiatan ini sasarannya di empat Kelurahan di Kota Bima, yakni Kolo, Nungga, Ntobo, dan Kendo. Meski hampir semua kelurahan di Kota Bima memiliki resiko yang sama, namun empat yang dijadikan percontohan.

Kepala BPBD Kota Bima, Ir Imam, mengatakan Kota Bima akan menjadi pusat regional penanggulangan bencana, meliputi Kota Bima, Kabupaten Bima dan Dompu.

Wakil Wali Kota Bima, H A Rahman H Abidin, SE, menandai peluncuran program ini dengan memukul gong. Diharapkannya kegiatan ini bermanfaat bagi masyarakat, khususnya dalam pengurangan resiko bencana.

Kota Bima, katanya, termasuk salah satu daerah yang rawan bencana. Namun bencana juga bisa mendatangkan empati dari pihak lain untuk ikut membantu. (BE.16)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

CATATAN KHAS KMA

SAYA agak resah sejak musim hujan kali ini. Keresahan ini, malah sudah meningkat menjadi kecemasan. Tentu bukan hanya saya, tetapi juga dirasakan oleh seluruh...

NTB

Mataram, Bimakini.- Sebagai upaya pengurangan risiko bencana secara reguler, Rinjani Lombok UNESCO Global Geopark (UGGp) bekerjasama dengan Lushan UGGp, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Maraknya bencana dan musibah yang melanda berbagai daerah di Indonesia belakangan ini, mengharuskan semua pihak yang berada di Indonesia umumnya, harus siaga...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Desa Nisa Kecamatan Woha Kabupaten Bima merupakan salah saru desa yang terparah yang digenangi banjir bandang, Minggu (26/3). Hal  itu jika dilihat...

Pemerintahan

Kota Bima, Bimakini.- Upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Bima mewujudkan Kota Tangguh mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Satu di antaranya Japan International Cooperation Agency (JICA),...