Kota Bima, Bimakini.com.- Wali Kota Bima, HM. Qurais, mengatakan sebagai satu di antara kawasan strategis nasional pengembangan ekonomi terpadu di Indonesia, wilayah Kota Bima berpotensi cepat tumbuh dan berkembang, karena memiliki sektor unggulan yang dapat menggerakkan roda ekonomi masyarakat dan wilayah sekitarnya. Selain itu, tidak terlalu memerlukan investasi bernilai tinggi dalam pengembangannya.
Pernyataan itu disampaikannya saat rapat koordinasi (Rakor) Penyusunan Rancangan Peraturan Presiden Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Nasional (RTR KSN) Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (KAPET) Bima di hotel Marina, Senin.
“Saya katakan demikian, karena pertumbuhan ekonomi di wilayah ini cukup menggembirakan. Dalam lima tahun terakhir, laju pertumbuhan ekonomi wilayah ini rata-rata lebih dari 5 persen per tahun. Bahkan, Kota Bima sebagai pusat pertumbuhan ekonomi wilayah, khususnya sektor bisnis, perdagangan dan jasa, dalam 3 tahun terakhir ini mencapai pertumbuhan ekonomi lebih dari 7 persen per tahun,” katanya seperti dikutip Kasubag Humas dan Pemberitaan, Bagian Humas dan Protokol Setda Kota Bima, Ihya Ghazali, S.Sos, dalam pernyataan pers.
Katanya, dampak penting terhadap hal ini adalah semakin meningkatnya kesejahteraan rakyat yang ditandai pencapaian angka kemiskinan paling rendah di Provinsi NTB. Kota Bima memiliki angka kemiskinan 12,8 persen, lebih rendah dari rata-rata NTB. Bahkan, lebih rendah dari angka rata-rata nasional.
Kegiatan Rakor, diharapkannya memberi peluang lebih besar untuk memanfaatkan dan meningkatkan keunggulan komparatif secara nasional, yakni dari segi geografis, potensi sumberdaya alam maupun sumberdaya manusia. Keunggulan tersebut kiranya mampu menciptakan peluang usaha ekonomi berbagai sektor unggulan, seperti pertanian tanaman pangan, peternakan, kelautan dan perikanan, pariwisata, pertambangan energi dan sumberdaya mineral, kehutanan, perdagangan dan jasa serta industri.
Dijelaskannya, dalam kerangka implementasi Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), Kapet Bima memiliki peluang konstribusi besar dalam hal pengembangan peternakan sapi dan kerbau dengan populasi saat ini mencapai hampir 300 ribu ekor (284.850 ekor) atau 31 persen dari populasi NTB.
Wali Kota Bima juga mengharapkan ke depan Kota Bima dapat maju seperti Kota Surabaya, karena hal ini sudah terlihat dari kondisi saat ini bahwa perkembangan Kota Bima pesat dan letak Kota Bima yang berada di tengah segitiga emas Bali, NTT, dan Sulawesi. Untuk mendukung rencana tersebut, saat ini Kota Bima sedang menyiapkan infrastruktur. Antara lain jalan, pelabuhan Bima yang akan menjadi pelabuhan terbesar di NTB, PLTU sebagai penyuplai listrik terbesar di Pulau Sumbawa, dan Rumah Potong Hewan.
Rakor itu dihadiri Direktur Penataan Ruang Wilayah Nasional Kementerian Pekerjaan Umum RI, unsur Dinas PU Provinsi NTB, Pelaksana Harian dan para Direktur Badan Pengelola KAPET Bima. (BE.12)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
