Connect with us

Ketik yang Anda cari

Hukum & Kriminal

Lerai Keributan Pemain, Dikeroyok dan Dianiaya

Kota Bima, Bimakini.com.- Keributan saat kompetisi sepakbola bukan hal yang baru lagi. Hanya dipicu masalah sepele saja bisa menimbulkan kericuhan luas. Nah, di Kelurahan Nungga, Goefransyah (42), warga RT 03 RW 02 mengalami luka sobek pada pelipis matanya dan menjadi korban pengeroyokan saat melerai pemain yang terlibat keributan.

Kepada Bimakini.com, korban mengaku pada Sabtu (15/9) sore lalu berlangsung kompetisi sepakbola antar-RT di Kelurahan Nungga Kecamatan Rasanae Timur dan saat itu bertanding RT 03 dan RT 06. Setelah setengah permainan berlangsung sempat terjadi aksi protes pemain RT 06 terhadap kiper RT 03 yang mengakibatkan saling pukul.
Melihat tidak ada panitia keamanan yang bergerak melerai, anggota LPM Kelurahan ini pun bergegas masuk lapangan berniat melerai keributan antar pemain. Namun, dia terkejut tiba-tiba saja seorang oknum warga RT 06, Y, memukul mukanya beberapa kali hingga pelipis kanannya sobek dan berdarah.
“Saya saat itu langsung menghindar karena sudah sempoyongan akibat dipukul, setelah itu saya kaget dari belakang SD, warga RT 06, kemudian memukul kepala saya lagi beberapa kali hingga terluka,” ceritanya di Nungga, Selasa (18/9) lalu.
Melihat hal itu, ujarnya, keluarganya yang ikut melihatnya dipukul menyerbu masuk ke lapangan untuk membantu sehingga saat itu terjadilah keributan luas. Apalagi, tidak ada panitia pengaman yang dibentuk penyelenggara.
“Saya heran panitia berani menyelenggarakan pertandingan, padahal anggota pengaman tidak ada sehingga wajar terjadi keributan besar,” ujarnya.
Karena tidak ada perhatian panitia dengan kondisinya yang terluka usai keributan, sore hari itu lukanya divisum dan dilaporkan kepada Kepolisian atas dugaan tindak penganiayaan. Pihak yang dilapornya pun diakui ikut melapor karena merasa ikut menjadi korban.
“Saya heran mereka melapor, padahal saya yang dipukul hingga terluka dan tanpa perlawanan sedikitpun,” katanya.
Lurah Nungga, M. Said, SE, yang dikonfirmasi atas keributan itu mengaku saat kejadian sedang tidak berada ditempat dan baru tahu usai mendapat informasi dari panitia. Diakuinya, kedua pihak yang bertikai yakni RT 03 dan RT 06 sudah diambil tindakan oleh panitia dengan mengeluarkannya dari kompetisi.
    Katanya, awal keributan itu karena ada cekcok antarpemain, tetapi menjadi meluas karena penonton ikut masuk ke lapangan sehingga keributan tidak bisa terelakkan lagi. Kedua warga yang menjadi korban diakui saling lapor pada Kepolisian. Meski begitu, masalah itu masih tetap akan diupayakan penyelesaiannya secara kekeluargaan.
“Apalagi, kedua warga yang menjadi korban dan saling lapor ini masih tergolong satu keluarga, jadi kita akan upayakan diselesaikan kekeluargaan,” jelasnya di Kantor Kelurahan Nungga.
Ketua Panitia Kegiatan, Zaini, mengaku panitia sudah membentuk panitia pengamanan untuk mengantisipasi keributan seperti itu. Namun, karena warga yang terlibat keributan membludak di tengah lapangan, sehingga tidak mampu dilerai lagi oleh panitia pengaman. Apalagi, kompetisi itu hanya tingkat RT sehingga personel panitia pengaman terbatas. (BE.20)
 

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Advertisement

Berita Terkait

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.- Remaja asal RT 12 RW 04 Kelurahan Ntobo Kecamatan Raba, Baharudin (18), dianiaya orang tidak dikenal saat melintas di jalan Lingkungan...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.- Kasus penganiayaan  kembali terjadi saat acara hiburan di wilayah hukum Polres Bima Kabupaten. Kali ini menimpa Abdullah M Yakub (39) alias Ama...

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.- Ayah atau Orang Tua Korban Pengeroyokan, Ikhlas Zulhansyar, Sulhan ST, meminta oknum aparat meminta maaf. Permintaan maaf itu, kata dia, harus...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.com.- Maraknya penjual petasan saat  bulan Ramadan   menjadi atensi aparat Kepolisian. Selain meresahkan masyarakat yang sedang beribadah, juga membahayakan.

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.com.-  Kontroversi pembagian los pasar Tente semakin meruncing saja. Pembahasan yang berkali-kali dilakukan, belum menemukan titik temu penyelesaian. Aksi demo saling menyuarakan aspirasi...