Dompu, Bimakini.com.-Pemilihan lokasi pembangunan markas Brigade Mobil (Brimob) di Selaparang Desa Matua Kecamatan Woja Dompu atau tepatnya di jalan lingkar Utara Dompu, didukung oleh sejumlah warga. Mereka mengakui senang karena lokasinya strategis dan akan lebih menjamin keamanan warga.
Apalagi, selama ini di sekitar wilayah itu kerap terjadi berbagai kasus pencurian sepeda motor dan pencurian kayu di So Ncando. Kini, implikasinya adalah harga jual tanah di sekitar areal itu merangkak naik.
“Kita sangat senang dipilihnya lokasi kompi Brimob di sini,” ujar Sahrudin, warga Buncu Desa Matua Kecamatan Woja.
Apalagi, ujar Sahrudin, di lokasi itu merupakan jalur yang kerap dimanfaatkan oleh warga yang mengambil kayu secara ilegal di hutan Ncando. Selain itu, lokasi trek-trekan dan ajang balap motor. “Kita apresiasi sekali,” ujarnya.
Hal senada juga di akui warga lainnya, Mahmud. Dia mengaku senang terhadap rencana pembangunan Kompi Brimob di situ, selain di sekitar wilayah itu menjadi aman, juga akan memengaruhi perkembangan wilayah di sekitarnya. Saat ini, di dekatnya tengah dibangun instalasi pengelolaan air oleh Pemerintah Provinsi NTB, juga dekat dengan fasilitas olahraga seperti dua lapangan futsal, satu arena bulutangkis dan juga beberapa kafe.
Dia mengaku sekarang sudah banyak warga Dompu yang melirik tanah untuk pembangunan rumah di sekitar lokasi itu. Saat ini, harga per are di sekitar pembangunan kompi Brimob itu berkisar Rp7 juta hingga Rp10 juta. Bahkan, ada yang menjual sampai Rp12 juta per are.
Seperti yang diakui Sudirman, yang baru beberapa hari lalu membeli 4 are di sekitar itu seharga Rp8 juta/are. “Tahu di sini dibangun Kompi Brimob, langsung saya tertarik pilih lokasi sekitar ini,” ujarnya Jumat (31/8). (BE.15)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
