Kasus kebakaran terus melanda Indonesia. Jakarta adalah wilayah yang paling sering, bahkan sudah 300 lebih kasus sejak awal tahun 2012. Nilai kerugian tidak terhitung, korban manusia pun ada.
Pengaruh cuaca panas mengontribusi maraknya kasus yang menjadi momok itu. Kota Bima pun demikian, kasus kebakaran areal pertokoan beberapa bulan lalu, hingga kini masih menyisakan duka. Meskipun ada bantuan alakadarnya dari Pemerintah Daerah, mereka belum sepenuhnya mampu bangkit. Motivasi untuk maju pun masih membara. Semoga kasus kebakaran, dimanapun wilayahnya, mampu dijadikan bahan evaluasi untuk ke depan.
Minimarket Hokky Mart Kota Bima adalah lokasi terakhir yang dilanda kebakaran, Rabu malam lalu. Kerugian ditaksir sekitar Rp1 miliar. Sejumlah implikasi mengiringi duka itu, tidak hanya soal barang yang hangus, tetapi juga nasib puluhan karyawannya, ancaman bagi lokasi lainnya, dan trauma. Meninggalnya seorang pemuda dalam insiden tabrakan dengan mobil pemadam adalah sisi lain yang mengoyak duka itu lebih dalam. Musibah memang tidak pernah diduga. Accident happen! Hanya kewaspadaan yang bisa disiapkan untuk “menjemput si jago merah”.
Tidak melebarnya jalaran api di lokasi kebakaran adalah kesyukuran tersendiri. Kasus Hokky Mart adalah sinyal bahwa diperlukan kewaspadaan lebih dan tingkat koordinasi yang semakin intensif antarpara pihak agar respons terhadap kebakaran lebih cepat lagi. Misalnya, kesiapan teknis mobil pemadaman, petugas yang mengoperasikannya, koordinasi dengan PLN, aparat Pol PP, Kepolisian, dan pemerintah wilayah setempat. Ke depan, kita mengharapkan ada koordinasi yang lebih intensif dari para pihak dalam hal mengantisipasi musibah kebakaran.
Kita mengharapkan agar musibah kebakaran yang muncul dari faktor kesalahan teknis manusia (human error) dapat diminimalisasi. Kasus Hokky Mart telah mengirim sinyal bahwa musibah dapat terjadi di mana dan kapan saja dengan sasaran yang tidak kita ketahui. Kesiapan kita dimulai pada hal-hal sederhana. Misalnya memastikan hydrant bisa digunakan setiap saat, mengoleksi nomor telepon petugas pemadam, PLN, dan pihak yang berkompeten agar api bisa dilokalisasi secepatnya. (*)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.