Kota Bima, Bimakini.com.- Akademisi Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah (STAIM) Bima, Ilham, MPd.I menilai kasus penemuan file video porno pada telepon seluler dua siswa di Danatraha menandakan pendidikan berkarakter belum maksimal dilaksanakan.
Ilham menjelaskan pedidikan yang membina akhlak siswa belum mampu sepenuhnya dilaksanakan, karena pendidikan bukan hanya memelajari akademik saja, namun juga membentuk kepribadian siswa menjadi manusia bermutu. Pendidikan merupakan wahana bukan hanya mendidik manusia menjadi pintar saja, namun juga membimbing manusia agar bisa membedakan kebaikan dan keburukan, sehingga menjadi sumberdaya manusia (SDM) yang bermartabat.
“Dalam membentuk karakter maupun ahlak siswa yang baik tidak cukup dengan pendidikan agama dengan beberapa jam pelajaran saja, namun harus lebih intens sehingga siswa memiliki penyerapan ilmu agama,” katanya.
Ilham sangat menyayangkan ditemukannya file video porno pada tangan siswa, sebab dari file tersebut secara langsung maupun tidak langsung siswa mendapat “pelajaran tambahan” di luar sekolah. “Pelajaran tambahan” itu sangat berbahaya bagi perkembangan siswa, karena secara psikis jika sering melihat video mesum akan menarik perhatiannya untuk mencoba melakukannya.
“Kalau sering melihat, kemudian ingin merasakan, pasti akan larinya ke perzinahan, kalau ini sudah terjadi moralitas generasi hancur,” ujarnya Sabtu (1/9) di kampus setempat.
Untuk menyelamatkan generasi dan umat, Ilham menyarankan agar guru maupun aparat menertibkan telepon seluler siswa. Untuk penerapan itu, perlu ketegasan dari pihak sekolah maupun pemerintah.
Lembaga pendidikan, juga disarankannya mengawasi ketat pemakaian telepon seluler. Walaupun hak milik pribadi, namun dalam menjaga dan mendidik siswa perlu dilakukan. Dia mendesak agar sekolah bisa menerapkan aturan ketat terhadap penggunaan telepon seluler dalam aspek positif.
Tidak hanya itu, peranan orangtua dalam membina akhlak siswa juga sangat penting. Dalam membangun generasi, bukan sepenuhnya tanggungjawab sekolah saja, namun peranan orangtua. Mereka diharapkan mampu menanamkan pendidikan agama yang serius dan terarah kepada anaknya, sebab jika sedikit saja pendidikan agama salah diberikan, perkembangan anak tidak maksimal.
Ilham mengharapkan agar orangtua maupun lembaga pendidikan bisa maksimal mengawasi siswa agar tidak mengakses video porno yang sangat berbahaya bagi perkembangan akhlak dan perilakunya.
Dia juga menyarankan agar pemerintah bisa mengambil sikap sebagai kebijakan dalam menyelamatkan generasi. (BE.18)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.