Bima, Bimeks.-
Korban insiden ledakan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Desa Talabiu Kecamatan Woha Kabupaten Bima, beberapa pekan lalu, Tamrin (42), meninggal dunia, Rabu (5/9) sekitar pukul 11.48 Wita. Sebelumnya, korban sempat dirawat intensif selama dua pekan di RSUD Bima karena luka bakar.
Kerabat korban, Makwiyah menceritakan, pascakeluar dari RSUD Bima sehari sebelum lebaran, kondisi korban tidak menunjukkan kondisi membaik, kendati sebelumnya sempat dirawat intesif dan dioperasi. Puncaknya, sejak beberapa hari lalu kondisinya kian parah hingga akhirnya meninggal Rabu kemarin. “Walaupun sudah sempat dioperasi tidak banyak perubahan, soalnya dia korban yang paling parah. Masalahnya juga tidak ada biaya untuk berobat, yang ditanggung saat di rumah sakit saja,” ungkapnya di Talabiu, Rabu.
Diakuinya, seluruh kerabat sulit menerima kenyataan korban meninggal dunia, apalagi saat ini masih memiliki tanggungan empat anak yang masih kecil dan istri. Selama ini, Tamrin merupakan tulang punggung keluarga. “Semua merasa terpukul, karena almarhum tulang punggung, anak tertuanya sekarang baru SMA, yang lain-lain masih kecil, masih sekolah dasar,” katanya.
Dikatakannya, perawatan korban dilanjutkan di rumah, karena pertimbangan keterbatasan biaya. “Selama dirawat di rumah untung ada biaya hasil urungan dari para tetangga, itu pun tidak bisa menutupi seluruhnya,” katanya.
Kerabat korban lainnya, Abdul Gafur menceritakan, sebenarnya kondisi korban tidak akan parah seandianya saat lari menyelamatkan diri dari arah ledakan tidak bertabarakan dengan korban lainnya yang juga berupaya menghindari api. “Mungkin kalau saat itu korban tidak bertabarakan dengan korban lain, yang terbakar hanya bagian belakang dan tidak akan parah amat. Tapi mungkin itulah jalan ajal,” katanya.
Dikatakannya, hingga saat ini korban lainnya, Agus Burhan, kembali dirawat di RSUD Bima, karena kondisinya masih memerlukan perawatan intensif kendati sebelumnya sempat ke luar. “Almarhum dan beberapa korban lainnya semuanya masih satu keluarga dengan saya, yang sudah pulih baru ipar saya, adik dari istri saya,” katanya.
Pantauan Bimeks ratusan warga tampak memadati rumah korban. Sejumlah anak dan istri korban tampak histeris, tak kuasa menerima kenyataan tulang punggung keluarga mereka meninggal. Sekitar pukul 16.00 Wita,korban kemudian dimakamkan di TPU Desa Talabiu. (BE.17)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.