Connect with us

Ketik yang Anda cari

Opini

Sekolah yang Bermutu (Catatan untuk Kasek dan Guru)

                                                                        Drs. H. Anwar Hasnun

Globalisasi hadir bukan untuk meninabobokan warga sekolah tidur lelap dan menunggu. Kalau ini dilakukan, bersiaplah menerima cemoohan masyarakat. Sekolah yang  dihuni oleh warga sekolah yang menunggu,  tanpa prakarsa, tanpa inisiatif,  akan disisihkan dan diremehkan oleh masyarakat. Pernyataan ini sangat beralasan, karena masyarakat selalu mendambakan sekolah berkualitas. Sekolah yang bermutu dan unggul dalam berbagai sisi, tentunya sesuai situasi dan kondisi.

Dalam pengertian,  masyarakat selalu mencari sekolah yang terbaik dari sekian sekolah yang ada dimana mereka berada. Namun, masih ada sebagian orangtua yang berpikir yang penting anaknya sekolah,  karena pertimbangan ekonomi dan sebagainya. Bagi sebagian orangtua yang sedikit memiliki kemampuan,  fokus pemikiran dan pemilihan mereka terhadap sekolah tertentu,  adanya sesuatu yang lebih, disamping terselip harapan anaknya belajar dengan aman, berprestasi, berakhlak  mulia. Artinya, harapan orangtua terhadap sekolah, disamping menciptakan anak yang cerdas juga bermoral.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Persoalan pendidikan sekarang sangat kompleks, mulai dari penyalahgunaan Narkoba dan minuman keras, perkelahian, perampokan, pembunuhan, perkosaan sampai kepada mutu sumberdaya manusia (SDM). Persoalannya adalah mampukah Kasek (Kasek), guru, dan tenaga pendidikan menjadikan sekolahnya aman, tertib, berprestasi, sehingga  didambakan dan menjadi rebutan masyarakat. Sekolah-sekolah macam ini,  tidak enggan dan segan untuk memasang tarif dengan tetap mendapat dukungan penuh dari masyarakat dan orangtua.

Sekolah bermutu ditandai pengelola yang bermutu,  yang terdiri dari Kasek, guru, dan tenaga kependidikan lainnya yang didukung orangtua melalui Komite Sekolah. Pengelolaan manajemen  yang bermutu dan penyediaan sarana dan prasarana yang memadai, yang didukung oleh SDM mumpuni.

 

                                     Ciri Sekolah Bermutu

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Sekolah bermutu harus  mengacu kepada SDM yang bermutu, karena  akan mampu melaksanakan pengelolaan yang bermutu pula. Pengelolaan dan pelaksanaan yang bermutu  akan mampu menyiapkan siswa yang bermutu. Bahasa sederhananya adalah “kualitas manusianya”.

Beberapa ciri sekolah yang bermutu dapat dikemukakan (1) Berfokus pada pelanggan (2) Memiliki SDM andal (3) Menghindari masalah dan kemelut internal (4) Selalu belajar dari masalah dan kekurangan (5) Pendelegasian tugas dengan baik (6) Memiliki visi, misi, dan tujuan yang jelas  (7) visi misi sebagai acuan (8) Prestasi dan kualitas sebagai budaya kerja (9) Selalu mengevaluasi kerja secara teratur  (10) Pelaksanaan supervisi yang terprogram (11) Memberikan tindak lanjut  (12) Memberikan penghargaan terhadap prestasi yang dicapai siswa atau guru.

 

                               Berfokus pada Pelanggan

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Pelanggan, ada pelanggan internal dan ada pelanggan eksternal. Pelanggan itu sendiri dapat diterjemahkan orang,  atau masyarakat yang membutuhkan atau merasa  berkepentingan terhadap sekolah, secara langsung mapun tidak langsung. Contoh sederhana, guru, siswa, orangtua murid, atau masyarakat umumnya adalah pelanggan yang perlu dilayani dan dipenuhi kebutuhannya, sesuai keinginannya

Suatu lembaga pendidikan seperti sekolah harus mampu memikirkan dan memenuhi keinginan  masyarakat,  terutama orangtua murid. Tuntutan orangtua murid sebagai pelanggan adalah (1) Kegiatan belajar-mengajar lancar (2) Siswa mengikuti pelajaran dengan nyaman dan aman (3) Ada perubahan sikap dan perilaku siswa (4) Bermoral dan bermartabat (5) Berprestasi (6) Tingkat kelulusan tinggi (7) Mampu bersaing dengan teman-teman disekolah lain (8) Selalu menjuarai lomba-lomba (9) Ada pembiasaan yang menukik kesadaran siswa,  sehingga dalam diri siswa tercermin kepribadian dan berkarakter (10) Melakukan kegiatan keagamaan secara rutin dan terprogram.

Pelanggan internal seperti guru, siswa, tenaga kependidikan lainnya, jangan dituntut kerja sebelum diberikan pemahaman apa yang seharusnya mereka lakukan. Jangan menuntut kualitas pekerjaan,  sebelum mereka memahami apa yang seharusnya dilakukan. Jangan menuntut siswa disiplin,  sebelum guru dan Kasek  berdisiplin.

Soal pelanggan, tidak lepas dari pelayanan dan keinginan. Pelayanan dan keinginan tidak lepas dari hati dan kebutuhan. Tidak ada manusia yang tidak membutuhkan, tidak ada manusia yang tidak memiliki rasa dan keinginan. Bagi Kasek jadilah “pemberi.”  Pemberian yang sangat berkesan,  hatimu. Artinya, tunjukan kebaikanmu pada semua warga sekolah. Jadikan warga sekolah sebagai parnet,  pasangan, hindari atasan bawahan

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Syarat mutlak seorang Kasek melayani pelanggan internal dengan baik adalah “menyatakan,” memahami “keinginan,” kemudian baru “mendelegasikan” apa yang menjadi keinginan atau tugas masing-masing

Pelayanan yang dilakukan oleh Kasek terhadap guru dan tenaga pendidikan yaitu “apa keinginannya, apa kendala yang dihadapinya dan apa kebutuhannya”. Hal yang tidak mungkin adalah melayani semua keinginan dalam waktu bersamaan. Bagusnya keinginan,  kebutuhan dipenuhi secara bertahap. Konflik internal terjadi akibat tidak terpenuhinya keinginan, kenyataan dan keinginan kurang pas, Kasek memegang prinsip manajemen “Tukang Cukur.” Bagusnya, Kasek terbuka, membuka pintu hati warga sekolah dengan penuh kekeluargaan dan keramahan.

 

                                     Memiliki SDM Andal

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Pada era  global yang dihembusi  melajunya arus  informasi dan komunikasi yang ditunjang oleh internet, buku,  televisi, radio, koran, majalah, dan sumber-sumber lainnya, sangat mungkin guru, Kasek, dan tenaga administrasi untuk meningkatkan kualitasnya. Persoalannya, ada kemauan, ada kesiapan untuk belajar sesuai kompetensi dan tugasnya. Ada pendapat, era sekarang, bila guru, Kasek malas membaca dan belajar, informasi danpengetahuan tertentu kadang-kadang siswa yang lebih mengetahui dan menguasai. Beberapa siswa, bahkan hampir semuanya, di rumah memiliki internet, atau laptop atau bersama teman yang memiliki sarana tersebut.

Soal meningkatkan kualitas, tidak terlalu sulit seperti dulu. Semuanya tersebarsumber belajar, tinggal menunggu siapa yang mau belajar. Malas berarti siap ditindas oleh perubahan. Meningkatkan kualitas guru, Kepala Sekolah,  tidak terlalu sulit, sebab sudah ada modal besar yaitu kesarjanaan. Predikat ini bukan diperoleh satu dua tahun,  tetapi maksimal empat tahun ke atas. Tinggal kemauan dan memanfaatkan kesempatan yang ada.

Sekolah yang memiliki sumberdaya manusia yang andal,  tidak terlalu sulit mengukur prestasi akademis maupun nonakademis. Persoalannya adalah ada kesadaran, komitmen dan tanggung jawab masing-masing terhadap tugas yang diemban. Ibarat kesebelasan sepak bola, segala lini berperan,bukan lini tertentu. Kalau lini tertentu, namanya tidak kompak, tidak utuh, tidak stabil, tidak dapat mengisi bola, bahkan kemasukan bola. Artinya, Kasek berkualitas, guru berkualitas, tenaga administrasi berkulaitas, semuanya sama sama ukir prestasi, bukan hanya guru tertentu.

Filosofi dari Kasek berkualitas, guru berkualitas, tenaga administrasi berkualitas, adalah disamping kemampuan mengembangkan prestasi masing-masing, memiliki kemampuan bersaing di era global, kemampuan mengukir prestasi dibidang masing-masing. Sederhananya adalah, Kasek mampu mengarahkan guru pada tataran mutu,  membimbing siswa pada tataran prestasi yang membanggakan. Jadilah sekolah idola, sekolah favorit, sekolah rebutan masyarakat. Bukan sekolah jam 07.00 sampai jam 13.00.Pulang,  naik kelas, ya naik kelas, lulus ya lulus, Bukan.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Guru,  penentu, pencipta siswa yang bermutu, kalau Kasek mampu membimbing guru. Kalau kepala sekolah, lebih mampu guru,  repot. Gagasannya kandas, kemauan untuk maju tak terpenuhi. Jalan yang tebaik bagi Kepala Sekolah,  adalah disamping menguasai kompetensi. Kasekmenguasai kompetensi guru, termasuk pengelolaan kurikulum, kesiswaan, sarana-prasarana, ketenagaan atau administrasi sekolah umumnya.

 

          Tanpa Masalah dan Kemelut Internal

Sebuah sekolah adalah masyarakat kecil yang dihuni olah guru, tenaga administrasi, siswa, kepala sekolah. Guru istilah boleh sama, cara pandang berbeda, demikian tenaga administrasi, dan siswa. Panggawanya, adalah kepala sekolah. Banyak penelitian membuktikan, bahwa masalah dan kemelut internal disekolah terjadi akibat kurang kompak, menipisnya rasa kebersamaan, manejemen yang dianut Kasekterkesan tertutup, pendelegasian tugas yang kurang baik.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Konflik internal sekolah, kebanyakan konflik hati. Diam, tetapi dalam bergejolak. Diam. tetapi membakar perpecahan, kerja lesu, semangat mencari kesalahan Kasektinggi. Artinya,mengukir prestasi disisihkan oleh prestise pribadi. Jadilah sekolah yang kurang rukun, kurang kompak, namanya sekolah tidak bermutu.

Kenapa? Membangun sekolah bermutu butuh ketenangan, kekompakan, kebersamaan, satu untuk semua, bukan orang per orang,bagian demi bagian. Menghindari konflik, mengurangi, masalah jalan terbaik. Ada masalah diselesaikan secara arif dan bijak. Tidak perlu dibesar-besarkan

Masalah lain yang dihindari adalah perkelahian antar siswa,antar kelas. Lebih tepat lagi,melibatkan orang-orang tertentu untuk masuk disekolah. Atau siswa terlibat tawuran, minuman keras, narkoba, harus dihindari.

Sekolah yang bermutu, memerlukan  figur guru, kepala sekolah,tenaga administrasi dan siswa yang berkarakter dan bermartabat. Oleh sebab itu,  siswa perlu diisi dengan kegiatan pemantapan iman dan akhlak, seperti shalat bersama, buka puasa bersama, diskusi-diskusi atau seminar tentang agama dan pemantapan pelaksanaan syariat agama islam

Iklan. Geser untuk terus membaca.

 

                                  Belajar dari Kekurangan

Menjadi sekolah idola bagi masyarakat,  sukar kalau komponen sekolah kurang memahami tugas, kemampuan mengembangkan potensinya. Kekurangan meraih prestasi,  adalah  guru yang paling berharga. Keberhasilan tidak perlu dibanggakan, kekurangan atau kegagalan tidak perlu dikecewakan. Gurumu, kegagalan, rintangn, keberhasilan. Bukan lupa bila berhasil, cuek kalau gagal.

Tahun ini siswa lulus semua, tetapi nilai beberapa mata pelajaran kurang. Artinya, boleh sekolah bangga,  karena lulus semua, akan tetapi perlu belajar kembali beberapa mata pelajaran tertentu yang nilainya rendah. Tahun ini lomba olimpiade hanya juara harapan, tahun depan diusahakan untuk nominasi terbaik atau juara, demikian juga lomba-lomba yang lain

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Kekurangan yang diperoleh dalam mengelola sekolah sehingga lebih berprestasi bukan hanya tugas Kepala Sekolah, tetapi semua warga sekolah. Sekolah yang bermutu bukan saja dari hasil yang dicapai. Sekolah yang bermutu dapat dilihat mulai dari penataan lingkungan sekolah, disiplin pelaksanaan KBM, pengelolaan administrasi yang terukur, pelayanan,  kerjasama dengan pihak-pihak luar.

Dalam sebuah sekolah,  pasti ada kelemahan dan kekurangan, apakah guru,  Kasekatau siswa.  Kelemahan dan kekurangan,  bukan dijadikan sumber masalah, tetapi guru yang baik dijadikan bahan evaluasi. Contah sederhana, Senin Minggu ini, upacara bendera kurang disiplin, pelaksana upacra kurang siap. Guru pembina melihat kelemahan tersebut. Memperhatikan kelemahan dan kekurangan tiap jam, tiap hari, tiap minggu, tiap bulan,tiap tahun,  kemudian dievaluasi pada sidang mingguan, sidang bulanan, sidang memasuki semester yang berjalan dan sidang tahunan.

 

                                      Mendelegasikan tugas

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Sukar dibayangkan dampak dari sekolah yang tidak pernah membagi tugas dengan baik. Lebih sukar lagi,  semua tugas dilakukan sendiri oleh kepala sekolah. Kalau ini terjadi, tinggal menunggu waktu,  bahwa sekolah tersebut ibarat pedagang akan bangkrut. Jangankan untung, modal pun habis

Mendelegasikan tugas dengan baik,  syarat mutlak meraih sekolah yang bermutu. Syaratnya adalah (1) Penempatan person sesuai kompetensinya (2) Sesuai kepantasan dan kepatutannya (3) Sesuai pengalaman dan kemampuannya (4) Dedikasi dan komitmennya terhadap tugas (5) Memiliki tanggung jawab (6) Tanpa pamrih,tidak beroreantasi materi,tetapi prestase dan prestise (7) Kemampuan bekerjasama

Fungsi pendelegasian tugas adalah (1) Untuk memudahkan setiap pekerjaan (2) Untuk memperoleh hasil yang maksimal (3) Kerja terorganisir (4) Kerja terukur dan mudah dievaluasi (5) Masing-masing dapat memotivasi diri (6) Dapat memahami kekurangan dan kelemahan  masing-masing (7) Semua orang dalam sekolah dapat bekerja, merasa dihargai,merasa diikat dengan tugas.

Kalau sudah didelegasikan tugas, Kasek memiliki catatan  prestasi terhadap mereka,apa yang telah dilaksanakan, apa-apa yang belum, kelemahan dan kelebihannya. Hasil evaluasi Kasek ditindaklanjuti melalui sidang guru, pembinaan khusus. Guru yang mengalami perubahan,  ditingkatkan, yang tidak mengalami perubahan dibina dalam batas-batas tertentu.Apabila tidak terjadi perubahan, diganti yang lain, pindah tugas lain. Hal ini terjadi juga terhadap guru mata pelajaran sejenis, digeser berdasarkan jenjang kelas.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Kelemahan Kepala Sekolah,  adalah kurang mendelegasikan tugas dengan baik,tidak mengevaluasi dan tidak menindaklanjuti. Mendelegasikan tugas terjadi setiap awal tahun ajaran. Sedangkan evaluasi tugas boleh mingguan, bulanan atau tahunan. Perangsang pendelegasian tugas perlu dipikirkan oleh kepala sekolah,  insentif dan penghargaan terhadap mereka yang memiliki prestasi lebih, disamping insentif tetap dengan guru lain dan petugas lain. Pemberian penghargaan tertentu, bukan  membedakan, tetapi bentuk pengakuan sekolah terhadap prestase dan dedikasinya. Syaratnya sekali lagi,  memiliki prestasi lebih, apakah tingkat propinsi atau nasional,  sesuai jenis prestasi yang diraihnya

 

Kemampuan menjabarkan Kegiatan sekolah dengan Visi misi sekolah

 

Iklan. Geser untuk terus membaca.

                                              Visi-Misi Sekolah

Visi-misi sekolah menurut Zamroni, berdasarkan profil sekolah yang menggambarkan dan mendeskripsikan kondisi di sekolah saat ini.  Apa dan bagaimana kondisi sekolah saat ini sesuai kondisi nyata berdasarkan delapan standar nasional  pendidikan yang terdiri dari standar isi,  standar proses,  standar kompetensi kelulusan,  standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar penilaian pendidikan. Disamping itu lingkungan dan kultur  sekolah,  dukungan dan  kerja guru dengan masyarakat,  dunia usaha dan industri

Merumuskan visi-misi bukan disusun diatas meja Kepala Sekolah, tetapi perlu melibatkan unsur guru, orangtua murid melalui komite sekolah, saran dan pendapat dari pengawas, dinas pendidikan melalui  pertemuan dengan menggunakan metode curah pendapat,diskusi dan sejenisnya.

Isi pertemuan dengan guru dan komponen lainnya  berkisar (a) apa yang diinginkan terhadap perkembangan sekolah kedepan (b) untuk menjadikan keinginan tersebut apa yang harus dilakukan. Misalnya, berprestasi, kreatif, dan beriman. Kalau menginginkan siswa berprestasi, kreatif, guru juga berprestasi dan kreatif. Upaya apa yang dilakukan ,dana berapa dan dari mana sumber dananya. Menciptakan siswa yang beriman, polanya yasinan bersama, shalat bersama dan kegiatan keagamaan lainnya. (c) Kegiatan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang (d) membahas juga indikator kinerja yang ditetapkan (e) bagaimana bentuk program dan kegiatannya. Dan jenis-jenis kegiatan lain yang perlu dibahas dalam pertemuan tersebut.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Kalau visi-misi dan tujuan sudah dibahas dan ditetapkan, selanjutnya merumuskan program selanjutnya sebagai realisasi dan mewujudkan visi-misi sekolah yang telah ditetapkan.

Sasaran utama yang perlu dilakukan adalah meningkatkan mutu atau prestasi siswa, peningkatan proses belajar-mengajar. Sasaran tersebut saling mempengaruhi yang tertumpu pada kemampuan guru, kesiapan guru dan kesiapan siswa, penyediaan sarana prasarana

Sasaran sudah ditetapkan, apa targetnya. Target bukan hanya untuk mengisi RKS, itu penting untuk melihat mutu kerja dengan prentase kerja. Menargetkan sesuatu seperti target nilai ujian nasional matematika misalnya, diperhatikan (a) hasil yang dicapai (b) dapat dijangkau. (c) dapat diukur. (d) memerhatikan waktu. Jadi apa yang ditargetkan perlu sesuai upaya dan kondisi nyata.Menginginkan nilai matematika  rata-rata 8.00, sarana kurang memadai, kometensi guru matematika kurang, motivasi siswa kurang, waktu yang kepepet, hal yang tidak mungkin.

Merumuskan dan menjabarkan visi-misi dalam program kerja perlu disosialisasikan kepada semua guru , termasuk pengurus Komite Sekolah. Semua warga sekolah dan Komite Sekolah harus merasa terpanggil untuk melaksanakan dan membantu kelancaran program kerja sekolah. Dengan demikian,  visi-misi sekolah,  program sekolah, bukan sekedar  disimpan di meja Kasek atau Wakasek.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Visi-misi dan program sekolah berfungsi (1) pedoman kerja (2) untuk menentukan mutu dan kinerja (3) sebagai motivasi (4) tolak ukur yang dikerjakan, dan akan dikerjakan (5)untuk bahan evaluasi akhir tahun.

Visi-misi dan Rencana kerja sekolah (RKS) dirancang dengan pertimbangan (1) dapat dijangkau (2) dapat dilaksanakan (3) disesuaikan dengan kondisi sekolah (4) diperhitungkan tanggal, waktu pelaksanaan,mulai dari harian, mingguan, bulanan, tahuna (jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang). (5) dilaksanakan atau melibatkan seluruh warga sekolah

Dalam konteks fungsi dan pengembangan  visi-misi dan RKS tersebut,  hal penting dilakukan adalah (1) keterlibatan semua warga sekolah (2) semua warga sekolah merasa bertanggung jawab (3) memiliki rasa ingin maju dan selalu kompetitif  (4) selalu bersaing untuk meraih kemajuan (5) menambah wawasan dan belajar (6) diskusi, seminar tentang perkembangan sekolah dengan melibatkan pihak-pihak tertentu, seperti pengawas, dinas pendidikan, perguruan tinggi, pakar atau pemerhati kependidikan.

Sangat sederhana menjabarkan visi-misi dalam RKS, misalnya dalam  visi sekolah ditetapkan beriman dan berprestasi. Rumusan dalam misi antara lain, menciptakan siswa yang berbudi luhur dan berkarakter, menciptakan siswa yang berprestasi, dan seterusnya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Visi-misi tersebut,  dijabarkan dalam program dan kegiatan, ada sholat bersama, yasinan bersama,program imtaq, bimbingan belajar, les dan sejenisnya

                                     Melaksanakan supervisi

Banyak Kasek yang hanya percaya pada guru dan tenaga administrasi,  tanpa pembinaan dan pengawasan secara terukur dan terprogram melalui kegiatan supervisi

    Supervisi yang dilakukan oleh Kasek terhadap guru dikelas dan tenaga administrasi disekolah. Guru dikelas tentang KBM, tenaga administrasi sesuai tupoksi tugas masing-masing. Ada supervisi cara dan tehnik mengajar, disamping supervisi administrasi guru. Dapat juga dilakukan sebelum melakukan supervisi di kelas,  dilakukan supervisi administrasi. Tenaga administrasi, dilakukan supervisi terhadap pengelolaan dan pelaksanaan administrasi,seperti administrasi kesiswaan, keuangan, perlengkapan dan sebagainya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Supervisi dapat dilakukan secara terjadwal atau dadakan setiap bulan, sekali tiga bulan,  berdasarkan jadwal yang diatur oleh kepala sekolah. Hasil supervisi ditindak lanjuti melalui pembinaan khusus atau melalui rapat mingguan.

Tujuan supervisi (1) meningkatkan kinerja guru, tenaga administrasi (2) bahan evaluasi dan pembinaan (3) bahan pemberian DP3 (4) meningkatkan mutu siswa.

                  

                        Kepemimpinan Kepala Sekolah

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Kasek memahami eksistensinya yaitu, tugas tambahan. Filosofinya adalah seorang guru diberikan tugas tambahan sebagai Kasekkarena kemampuannya, kompetensinya dan memiliki kemampuan lebih di sekolah itu.  Artinya, sebagai Kasek dia memiliki kemampuan membimbing, membina, mengayomi dan melindungi warganya di sekolah tersebut secara arif dan bijaksana.

Fred M. Heachinger berkata “Saya tidak pernah melihat sekolah yang bagus dipimpin oleh Kasek yang buruk, dan sekolah yang buruk dipimpin oleh Kasek yang buruk. Saya juga menemukan sekolah yang gagal  berubah menjadi sukses, sekolah yang sukses tiba-tiba menurun kualitasnya. Naik atau turunnya kualitas sekolah,  sangat tergantung  kepada kualitas Kepala Sekolah-nya.”

`Fred memiliki pandangan,  bahwa sekolah yang bermutu harus dipimpin oleh Kasek yang bermutu. Disisi lain, Kepala Sekolah, pengemudi, pengendali merupakan penentu maju mundurnya sekolah. Maksudnya, Kasek perlu memahami  tugas pokok dan fungsinya.

`Ciri Kasekyang bermutu (a) memahami visi lembaga (sekolah) yang diembannya. (b) menjadikan visi sekolah sebagai patokan dan acuan kerja (c) memusatkan perhatian pada guru dan kinerja guru dikelas

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Kasek harus mendorong guru untuk melaksanakan visi sekolah secara terprogram. Kasek memiliki komitmen dan harapan untuk meningkatkan mutu lulusan atau mutu siswa melalui pembinaan guru secara efektif. Kasek harus memiliki kemampuan mengelola dan memanfaatkan  waktu sesuai kalender yang disusun melalui penegakkan disiplin bekerja dan belajar siswa.

Indikator Kasek yang bermutu  (1) mampu mewujudkan sistim pembelajaran secara efektif. Seperti, situasi kelas yang kondusif, menumbuhkan semangat siswa, menumbuhkan sikap kritis (2) sistem evaluasi yang efektif dengan perbaikan dan pengayaan yang diakhiri dengan tindak lanjut. (3) memiliki karakter melalui sikap keteladanan, komitmen terhadap tugas, mampu mengimplementasikan Iptek dan Imtaq, (4) menciptakan lingkungan yang aman dan tertib, (5) semangat untuk ingin berubah, memiliki harapan untuk berprestasi, (6) membimbing guru agar berprestasi,  bekerja menggunakan hati nurani.

Kemampuan yang diharapkan dari Kasek kadalah (1) menyusun dan merencanakan program, (2) melaksanakan program, (3) mendelegasikan tugas dengan baik, (4) Melaksanakan supervisi, (5) melaksanakan evaluasi dan tindaklanjut.

Lima hal yang dilakukan tersebut berorientasi  pada delapan standar nasional  pendidikan yang isinya antara lain, (1) kurikulum dan pembelajaran (2) prestasi siwa (3) kinerja guru (4) kegiatan ekstrakurikuler dan pengembangan diri (5) pembinaan kesiswaanuntuk berprestasi dan kreatif (6) mendidik siswa berkarakter (7) budaya dan kultur sekolah (8) sarana prasarana  (9) hubungan masyarakat (10) peningkatan mutu kelulusan (11) pembiasaan seperti cinta buku, wajib baca Qur’an bagi yang beragama Islam, budaya 5 S, budaya bersih, menanamkan kejujuran melalui kantin kejujuran (12) memiliki budaya saing untuk mengejar prestasi (13) Memiliki disiplin belajar dan mengajar (14) lingkungan yang aman, asri,  dan penuh kekeluargaan. (*)

Iklan. Geser untuk terus membaca.

 

 

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

CATATAN KHAS KMA

Tur ziarah ke Kota Thaif HARI ke delapan, di tanah suci, rombongan jamaah umroh kami mengikuti program tur ziarah ke kota Thaif. Berikut lanjutan...

CATATAN KHAS KMA

Ziarah Perpisahan RANGKAIAN ibadah di Madinah selama tiga hari berjalan lancar. Semua jamaah satu group yang berjumlah sekitar 25 orang ditambah seorang balita dalam...

CATATAN KHAS KMA

APAKAH saya harus senang? Ataukah sebaliknya? Entahlah! Tetapi begini: Waktu saya pertama membangun media di Bima, itu pada 21 tahun lalu, ada yang menyebut...

CATATAN KHAS KMA

PEKAN lalu saya kehadiran seorang kawan dari Surabaya. Sesama alumni International Visitor Leadership Program (IVLP). Program kunjungan ke Amerika Serikat. Di group alumni, kami...

CATATAN KHAS KMA

PADA 2005 lalu, di Kabupaten Bima ada drama Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Pada Pilkada langsung pertama itu, ada tiga pasangan calon yang bertarung. Petahana...