Kota Bima, Bimakini.com.-
Untuk kesekian kalinya, siswa SDN 49 Kota Bima meraih prestasi gemilang pada lomba Bercerita Rakyat tingkat Provinsi NTB. Isyaturadiah, siswa kelas VI sekolah setempat, meraih trofi dan piagam dalam lomba yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Daerah NTB di Taman Budaya Mataram.
Penampilan terbaik dan mengesankan Isyaturadiah yang merupakan satu-satunya utusan Kota Bima pada lomba tersebut, diapresiasi tim juri. Dia mampu menceritakan salahsatu cerita rakyat Bima tentang kisah Indra Jamrut dengan gaya dan bahasa yang sempurna.
“Ini prestasi yang kedua kali diraih setelah tahun lalu juga meraih hasil yang sama pada lomba cerita rakyat tingkat NTB,” terang guru Pembina Isyaturadiah, Sri Wahyuni, S.Pd, saat mendampingi siswa itu menerima penghargaan dari Kepala Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Bima, Dra. Sri Ratnawati, MH, di sekolah setempat kemarin.
Guru Bahasa Indonesia SDN 49 ini, mengaku, prestasi siswa binaannya berkat kerjasama dan dukungan ari seluruh elemen SDN 49. Isyaturadiah terpilih menjadi utusan Kota Bima dalam lomba Bercerita Rakyat tingkat NTB setelah menjadi yang terbaik tingkat Kota Bima. Saat itu, Isyaturadiah berkompetisi dengan tiga siswa lain, hingga kemudian menjadi yang terbaik dan terpilih mewakili Kota Bima.
Kepala SDN 49 Kota Bima, Hj. Arabiah, S.Pd, mengaku bangga atas prestasi siswanya itu. Penghargaan yang diterima, menambah deretan trofi dan catatan prestasi SDN 49 yang selalu diraih siswa dan sekolah setiap tahun sejak 2004 lalu.
Dikatakannya, sejak 2004 hingga saat ini, SDN 49 eksis meraih prestasi di bidang bahasa, keterampilan, dan lainnya. Setiap tahun, selalu menyabet piala. Siswa sekolah setempat, sudah beberapa kali menjadi utusan Kota Bima pada lomba bidang bahasa tingkat nasional di Jakarta. “Sudah pernah mendapat piala juga dari Mendiknas pada era Malik Fajar,” katanya.
Menurutnya, prestasi itu berkat pembinaan dan pendidikan yang diterapkan. Setiap siswa memiliki potensi dan bakat, sehingga harus terus-menerus diasah dan diarahkan sesuai potensi dan bakat yang dimiliki. Guru juga harus lihai dan kreatif melihat bakat alami siswa.
“Setiap siswa memiliki bakat, tinggal guru dengan segala kreativitasnya mengarahkan siwa sesuai bakat yang dimiliki. Ada yang bakat di bidang bahasa, ya kita arahkan ke sana, begitu juga bidang lainnya,” terang Arabiah. (BE.19)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
