Connect with us

Ketik yang Anda cari

Olahraga & Kesehatan

Tri Agung: Terimakasih Disambut Hangat Masyarakat, Pemkot, dan BBL

Kota Bima, Bimakini.com.-

Tim Kompas Jelajah Sepeda Bali-Komodo, Minggu, meninggalkan Bima. Tim beranggotakan 67 orang itu dilepas oleh Wali Kota Bima, HM. Qurais, di halaman kantor Pemerintah Kota  (Pemkot) Bima pukul 06.05 WITA. Mereka mengapresiasi sambutan sambutan hangat masyarakat, komunitas sepeda, dan Pemkot Bima. 

Saat melepas tim yang melanjutkan perjalanan ke Komodo, NTT itu, Qurais berpesan agar setiap anggota tim sudi kembali lagi ke Kota Bima. ‘’Saya sangat berharap setiap anggota tim kembali lagi ke Kota Bima. Kami akan menerima dengan tangan terbuka,’’ katanya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Pihak Kompas yang diwakili oleh Desk Nusantara, Tri Agung Kristanto, mengau senang dan bangga bisa bertemu dengan masyarakat Kota Bima. Dia mengucapkan terimakasih atas sambutan hangat warga Kota Bima, terutama anggota dan pengurus komunitas sepeda, Bima Bike Lovers (BBL). ‘’Terimakasih atas sambutan hangat masyarakat dan pemerintah Kota Bima, serta komunitas sepeda BBL,’’ katanya.

Tim jelajah tiba di Kota Bima Sabtu malam sekitar pukul 18.00 WITA disambut oleh ratusan anggota BBL di perbatasan Kota Bima. Anggota BBL langsung masuk dalam iringan tim hingga ke Lawata, tempat penyambutan oleh Pemerintah Kota Bima. Saat itu, karena waktunya bertepatan dengan shalat Maghrib, tidak bisa berlangsung lama. Hanya ada kata-kata penerimaan singkat dari Wali Kota Bima dan kesan pesan dari ketua tim. Setelah menikmati hidangan selamat datang, dilanjutkan dengan penyematan pin BBL kepada seluruh peserta, termasuk Syafrudin, anggota BBL yang turut serta sebagai tim yang mengikuti mulai dari Bali hingga Komodo.

Tim kemudian melanjutkan perjalanan ke kota dan segera masuk untuk beristirahat di hotel Marina. Malam sekitar pukul 21.00 WITA, panitia menyediakan waktu untuk memberikan pengetahuan praktis bersepeda kepada anggota BBL, di hotel Marina, yang disampaikan mantan juara dunia balap sepeda di Australia, Marta Mufreni. Banyak hal yang diperoleh angota BBL berkaitan dengan teknik bersepeda yang benar.

Setelah dilepas Minggu pagi oleh Wali Kota, tim menuju pelabuhan Sape. Puluhan anggota BBL juga masih terus menemani tim. Di Maria Wawo, tim mendapati kejutan yang di luar dugaan. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bima, bersama masyarakat Maria, Kecamatan Wawo, menggiring panitia untuk mampir di Uma Lengge. Anggota tim disuguhi tatacara dan kebiasaan warga Maria yang masih lestari berkaitan dengan penyimpanan padi dan hasil pertanian di uma lengge atau lumbung.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Anggota tim juga mendapatkan kesempatan untuk mencicipi tujuh jenis makanan khas hasil pertanian masyarakat Maria. Sejumlah anggota tim sangat senang dengan suguhan itu. Bahkan, mereka berharap agar pemerintah Kabupaten Bima serius menjual aset itu karena sangat menarik untuk para wisatawan nusantara maupun mancanegara.

Perjalanan tim dilanjutkan lagi ke pelabuhan Sape dan disambut oleh komunitas Bima Bike to Work yang menunggu di terminal Jia. Peserta akhirnya meninggalkan pelabuhan Sape sekitar 10.30 WITA untuk menuju Labuhan Bajo, sebelum melanjutkan perjalanan ke Komodo.

Tim Kompas Jelajah Sepeda Bali-Komodo, berangkat dari Nusa Dua Bali pada 18 September lalu. Etape pertama mereka selesaikan yaitu Nusa Dua-Senggigi. Pada 19 September, perjalanan dilanjutkan ke etape dua yaitu Senggigi-Alas. Tanggal 20 September melanjutkan etape tiga yaitu Alas Sumbawa. Karena jarak antara Sumbawa dengan Bima cukup jauh, maka pada 21 September, dilanjutkan etape empat yaitu Sumbawa-Pidang.

Di desa ini mereka tidur dengan tenda di pinggir pantai. Keesokan harinya yaitu tanggal 22 September, perjalanan dilanjutkan dengan etape lima yaitu desa Pidang Sumbawa-Kota Bima. Mereka tiba sekitar pukul 18.00 WITA. (BE.16)

Iklan. Geser untuk terus membaca.

 

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Ekonomi

Kota Bima, Bimakini.-  Komunitas Tangan di Atas (TDA) Bima, berbagi ”Bahagia Bersama Anak Yatim dan Kaum Dhuafa dalam Bingkai Ramadan” kembali digelar. Kali ini...

Pemerintahan

Kota Bima, Bimakini.- Pemanggilan dan pemrosesan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang  tersangkut  kasus hukum, selama ini kerap tanpa melewati prosedur dan tataaturan administrasi pemerintahan....

Pemerintahan

Kota Bima, Bimakini.com.- Berbagai kebijakan dilakukan Presiden RI Joko Widodo dalam membenahi sistem pemerintahan. Di antaranya kebijakan kelurahan bukan termasuk dalam Satuan Kerja Perangkat...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.com.- Maraknya penjual petasan saat  bulan Ramadan   menjadi atensi aparat Kepolisian. Selain meresahkan masyarakat yang sedang beribadah, juga membahayakan.

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.com.-  Kontroversi pembagian los pasar Tente semakin meruncing saja. Pembahasan yang berkali-kali dilakukan, belum menemukan titik temu penyelesaian. Aksi demo saling menyuarakan aspirasi...