
Massa JAT Segel KFC Bima
Kota Bima, Bimakini.com.- Aksi protes dan kecaman terhadap film kontroversial “Innocence of Muslims” muncul pada berbagai belahan dunia. Tidak terkecuali umat Islam di Bima. Kamis (20/9), kelompok yang tergabung dalam Umat Islam Bima menggelar aksi konvoi mengutuk film yang menghina Nabi Muhammad SAW tersebut.
Massa yang berjumlah ratusan orang itu memulai aksi konvoi menggunakan sepeda motor dan mobil di depan Kentucky Fried Chicken (KFC), kompleks pasar raya Bima. Usaha berbau Amerika itu pun disegel menggunakan lakban sebagai bentuk protes.
Sambil menyampaikan orasi yang berisi kecaman terhadap film yang disutradarai Sam Bacile, warga Amerika keturunan Yahudi itu, massa dikawal ketat aparat Kepolisian menuju kantor DPRD Kabupaten Bima, melintasi jalan Gajah Mada. Setelah itu massa sesaat berkonstrasi di kantor DPRD untuk menyampaikan pernyataan sikap.
Antara lain mengecam pelaku penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW melalui film “Innocence of Muslims” dan menuntut hukuman mati, mengutuk pemerintah Amerika yang dinilai melindungi pelakunya, dan mendesak pemerintah Indonesia segera memutuskan hubungan diplomatik dengan Amerika.
“Kami umat Islam Bima mengecam makar orang-orang kafir yang menghina Islam dengan melecehkan Rasulullah,” tegas Ustaz Taqi, dalam pernyataan sikapnya.
Saat aksi itu, massa membawa selebaran yang berisi seruan pemboikotan produk Amerika dan pernyataan sikap berisi kecaman terhadap Amerika. Massa juga menyerukan kepada umat Islam agar menegakkan khilafah agar bisa berjaya.
Pantauan Bimakini.com, aksi berlangsung aman dan tertib. Selain di depan kantor DPRD Kabupaten Bima, massa berorasi dan membacakan pernyataan sikap di depan kantor Pemerintah Kota Bima, Mapolresta, menuju lapangan Pahlawan, dan kembali ke persimpangan Gunung Dua. Setelah itu menuju tempat semula dan membubarkan diri.
Kapolres Bima Kota, AKBP Kumbul KS, S.IK, SH, yang ikut mengamankan aksi itu mengatakan pengaman ditempatkan pada sejumlah titik sesuai sasaran aksi. Yakni di depan KFC, DPRD Kabupaten Bima, Pemkot Bima, Mapolresta, lapangan Pahlawan, dan persimpangan Gunung Dua.
Berdasarkan data yang berbagai sumber, reaksi keras yang ditunjukkan umat Islam itu karena Nabi digambarkan sebagai pribadi yang negatif. Divisualisasikan sebagai sosok pria hidung belang, pedofilia, pemimpin kelompok anarkis, dan bahkan penyuka sesama sejenis. Penggambaran itu melukai perasaan umat Islam pada berbagai belahan dunia. (BE.20/BE.18)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
