Bima, Bimakini.com.- Desa Pesa dan Kambilo Kecamatan Wawo Kabupaten paling merasakan dampak kekeringan saat ini. Warga tidak mendapatkan pasokan air bersih dari Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM). Namun, sepekan terakhir ini Pemerintah Kecamatan Wawo meresponsnya dengan mendatangkan mobil tangki untuk mengangkut air bersih.
Pantauan Bimakini.com, sejak hari Kamis (13/9) satu unit mobil tangki mengangkut air bersih dari Oi Wobo. Setiap hari mengangkut tiga hingga empat tangki. Namun, bagi warga yang sedang hajatan disiapkan khusus beberapa bak besar.
Air yang dipasok masih ada juga yang belum kebagian, sehingga ada yang berebutan mengisi air, bahkan nyaris adu jotos. “Dalam sebulan terakhir, warga sangat merasakan kesulitan air. Jangankan untuk mencuci dan mandi untuk minum saja sulit. Kita bersyukur pemerintah cepat merespons keluhan warga,” ujar warga RT 10 Desa Pesa, Fitrah, saat menantikan kedatangan mobil tangki, Minggu (16/9).
Dia mengaku yang paling kekurangan air itu, mulai dari RT 04 hingga RT 10, sedangkan RT01-RT03 masih mendapatkan kucuran dari air PDAM Wawo. Namun, setelah ada mobil tangki yang menyiapkan pasokan air warga berebutan mendapatkannya. Bahkan, beberapa kali terlihat Camat Wawo menjadi supir mobil tangki dan pembagian diawasi aparat Polsek dan Koramil Wawo.
Hal senada dikemukakan warga RT 09, Asmah dan Muhidin. Kehadiran mobil tangki sangat membantu. Apalagi, pasokan air dapat mencukupi kebutuhan warga beberapa hari, tetapi karena dikuatikan tidak dapat banyak yang menyiapkan gendong yang besar dan jirigen yang banyak.
“Alhamdulillah beberapa hari terakhir air mencukupi dan warga Desa Kambilo juga mulai mendapatkan pasokan air,” kata Asmah diamini warga lain.
Supir mobil tangki Pemkab Bima, Rahman, mengaku sesuai perintah dari Pemerintah Kabupaten Bima dan Camat Wawo tidak diperkenankan mengambil air di sungai, karena dibutuhkan untuk air minum. Tempat pengambilan air langsung di sumber air Oi Wobo. Air itu selain bisa digunakan untuk mandi, mencuci dan juga dapat digunakan untuk kebutuhan air minum dan memasak.
“Setiap hari sekitar tiga hingga empat kali saya harus bolak balik Pesanggrahan Oi Wobo. Untuk mencukupi kebutuhan air terkadah mengambil air hingga malam hari,” katanya.
Dia mengaku kegiatan ini akan berakhir jika musim hujan tiba dan mobil ditarik kembali oleh Pemkab Bima. (BE.13)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
