Connect with us

Ketik yang Anda cari

Hukum & Kriminal

Bara di Godo itu Menyimpan Duka…

Seorang perempuan menangis. Isaknya tertahan. Tatapnya seperti kosong, melihat rumahnya yang hangus terbakar, setelah ratusan massa dari Desa Samili, “mengamuk” dan membakar kampung Godo Desa Dadibou Kecamatan Woha, Selasa (2/10) siang. Seorang perempuan lain mendekapnya dari belakang. Sepertinya berusaha menenangkan.

Perempuan itu lama menatap puing-puing rumahnya yang telah rata dengan tanah. Amarah massa yang menyerang perkempungannya, telah meruntuhkan bangunan rumah yang telah lama didiaminya. Di rumah ini cerita tersimpan, tentang suka dan duka kehidupan rumah tangganya.

Hiruk pikuk warga lainnya yang juga berusaha memadamkan api, seolah tak mengusiknya. Isak tangisnya tidak bisa dibendung.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Seorang bocah juga terlihat menenteng kompor. Sepertinya itu yang tersisa dari rumahnya. Ada juga bocah memikul karung, sepertinya berisi barang yang terselamatkan dari amarah massa dan amuk api.

Kampung godo mulai dikepung api, sekitar pukul 14.20 Wita, ketika ratusan massa merangsek masuk dengan acungan senjata dan amarah.

Asap hitam pun mengepul, berbaur dengan awan putih yang menghiasi langit. Terik matahari yang menyengat, kian membakar kulit, karena panasnya api melahap bangunan rumah milik warga dusun Godo Desa Dadibou Kecamatan Woha. Tidak ada korban jiwa, namun harta benda hangus oleh api dan amarah.

Ratusan warga, seperti diselimuti amarah, bergerak, mengacungkan senjata tajam, melempar api, menghanguskan rumah, hingga diperkirakan seratus terbakar. Aparat yang berjaga sejak pagi di dusun Godo, seolah tidak berarti apa-apa.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Sekitar pukul 14.20 Wita, warga Samili mulai merangsek masuk ke perkampungan. Jumlah mereka jauh lebih besar ketimbang aparat. Polisi ada yang berjaga di jalur Godo-Samili, namun sebagian warga menyebar di persawahan dan mulai membakar rumah bagian timur kampung.

Satu rumah dibakar. Api cepat membumbung, karena diduga pelaku menggunakan bahan bakar bensin. Api kian liar melahap bangunan rumah, karena angin cukup kencang. Satu rumah seperrtinya tidak cukup, rumah-rumah lain, mulai dirusak dan dibakar.

Aparat kepolisian hanya bisa menghibau dengan pengeras suara megaphone. Tapi suara himbauan dan megaphone tidak cukup meredam emosi yang sudah meletup. Malah kian merangsek masuk ke perkampungan. Lagi, rumah lainnya dibakar.

Hawa panas kian menyengat. Menembus dinding pori-pori. Angin kian bertiup kencang, hingga jilatan api kian menjalar. Satu per satu rumah panggung ambruk, rata dengan tanah. Aparat benar-benar tidak bisa berbuat banyak, setidaknya untuk mencegah laju emosi massa.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Satu unit mobil pemadam datang ke lokasi. Tetapi tidak berani masuk, karena massa masih menguasai perkempungan. Malah mobil pemadam itu kembali menjauh, seperti kuatir akan menjadi sasaran, karena ada warga yang mendatangi kampung itu, memintanya pergi.

Kabel listrik yang membentang, mulai jatuh ke aspal. Kobaran api melelehkan kabel listrik lainnya. Beberapa warga lainnya datang, mereka menyaksikan dari timbunan tanah yang akan dijadikan lokasi pembangunan kantor Pemkab Bima.

Saat massa dari Samili mulai sedikit mundur, beberapa warga lainya bergerak maju, seperti hendak menyerang dan menghalau. Namun justru memancing reaksi massa Samili dan bergerak. Mereka yang tadinya maju, mundur dan meninggalkan lokasi.

Pukul 14.09 Wita, pasukan TNI dari Kompi Senapan A, tiba di lokasi kejadian. Hanya beberapa menit, komandan regu mengatur barusan dan memilih beberapa personil untuk maju lebih awal. Lainnya menyusul. Melihat pasukan loreng maju dengan senjata, massa Samili mulai bergerak mundur. Terlihat seperti ada yang mengomandoi massa untuk kembali ke desanya.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Situasi pun mulai terkendali. Mobil pemadam kebakaran mulai datang untuk memadamkan api yang masih berkobar. Warga mulai berdatangan. Warga Godo yang tadinya meninggalkan kampung karena mendengar adanya penyerangan, melihat serpihan rumahnya dilahap si jago merah.

Warga Godo pun mulai melihat rumahnya yang dibakar. Mereka yang rumahnya belum semuanya terbakar, berupaya memadamkan api dan menyelamatkan barang. (tim)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Pendidikan

Bima, Bimakini.com.- Selain bertugas mengatur lalulintas, Sat Lantas Polres Bima juga peduli  terhadap  kegiatan lainnya. Seperti saat ini,  dalam kegiatan Polisi Peduli Pelajar. Mereka...

Peristiwa

Perairan laut selatan, khususnya di Kecamatan Langudu menyimpan daya tarik luar biasa.  Pantai Pusu Desa Pusu, memang sebelumnya cukup terisolir. Menjamah tempat ini, jalurnya...

Peristiwa

Bimakini.com.- Terminal menjadi titik pertemuan masyarakat pengguna layanan transportasi. Tidak hanya masyarakat lokal juga para pendatang yang menggunakan layanan terminal. Karena itu, terminal harus...

Peristiwa

Kota Bima, Bimkini.com.- Sekitar 50 anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengikuti pelatihan koramil model.  Sebelumnya mereka mengikuti materi ruangan atau teori, kemarin mereka mendapat...

Olahraga & Kesehatan

Kota Bima, Bimakini.com.- Kota Bima akan menjadi tuan rumah Penyelenggaraan Tinju Amatir Yunior and Youth Danrem Wira Bhakti.  Kejuaraan ini akan dilangsungkan 10 hHingga...