
foto ilustrasi
Bima, Bimakini.com.- Setelah akhir tahun 2010 sempat bentrok dan berdamai, Desa Roka Kecamatan Belo dan Desa Roi Kecamatan Palibelo, Senin (1/10) kembali bentrok dan bersitegang. Keributan dua desa bertetangga itu menewaskan Irwan (36) asal Desa Roi. Korban tewas diduga akibat terkena peluru dari senjata rakitan pada bagian dada yang dilepaskan warga Desa Roka.
Informasi yang dihimpun Bimakini.com, bentrokan kedua desa diduga dipicu perkelahian saat hiburan malam pada Selasa (25/9) malam lalu. Perkelahian itu berimbas pada ketegangan antar warga kedua desa karena masing-masing pihak jatuh korban. Selain itu, pemicu lainnya diduga karena dendam lama saat bentrokan sebelumnya.
Selain korban tewas, berdasarkan informasi yang dihimpun tiga lainnya mengalami luka serius akibat terkena senjata tajam dan panah. Masing-masing korban yakni Imam Usman (17) warga Desa Roi terkena panah pada bagian pelipis muka, Gunawan (21) warga Desa Roka terkena panah pada bagian pinggang kanan, dan Rafidin (45) warga Desa Roka terkena panah bagian perut sebelah kanan.
Semua korban saat itu langsung dilarikan ke Puskemas Woha dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima menggunakan mobil dan bemo. Selain korban, lima gubuk yang ada diareal persawahan hangus dibakar warga yang emosi saat keributan.
Bentrokan warga terjadi di areal persawahan perbatasan kedua desa, saat itu kedua pihak saling menyerang menggunakan senjata tajam, parang, tombak, panah bahkan diduga menggunakan senjata api rakitan. Aparat keamanan dari kepolisian dan TNI yang tiba dilokasi langsung bergerak meredam ketegangan.
Hingga kini, ketegangan antar kedua desa masih terjadi. Warga saling berjaga menggunakan senjata tajam, sementara pengamanan masih disiagakan diperbatasan. Tidak hanya itu, akses jalan menuju ke Desa Roi saat ini telah diblokir warga, semua kendaraan tidak bisa melintas. Begitu pun awak media harus menunjukan kartu identitas baru diijinkan lewat.
Camat Palibelo, Drs. Zainuddin, yang dimintai tanggapan membenarkan satu warganya, Irwan tewas terkena peluru dari senjata api rakitan. Diakuinya pemicu keributan diduga berawal dari acara hiburan malam minggu lalu. Saat itu, masing-masing kedua desa jatuh korban terkena senjata tajam.
“Kami sudah melakukan upaya pendekatan persuasive untuk mendamaikan kedua belah pihak, tetapi kami tidak menyangka siang ini akan kembali ribut,” kata Camat turun dilokasi keributan.
Hal senada disampaikan Camat belo, Chandra Kusuma,M.Si. Diakuinya sebelum keributan besar terjadi sudah melakukan upaya pendekatan dengan warga sejak beberapa hari lalu. Namun, upaya itu hanya efektif sesaat setelah itu kedua warga kembali saling menyerang.
“Tadi malam memang sempat tegang tetapi berhasil diredam, kami terus melakukan upaya pendekatan agar tidak jatuh korban lagi dan keributan tidak berlanjut,” jelas Chandra di lokasi. (BE.20)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
