Bima, Bimakini.com.-Dalam perekrutan anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) tahun 2013, masyarakat antusias menjadi penyelenggara. Buktinya, peserta yang mengikuti ujian wawancara lebih banyak dibandingkan perhelatan sebelumnya.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bima, Nursusilawati, S.IP, MM, mengatakan, peserta terbanyak untuk calon anggota PPK adalah Kecamatan Donggo 29 orang, sedangkan yang paling sedikit adalah Kecamatan Lambitu. Tim penguji dibagi dalam empat tim menyebar pada 18 kecamatan. Tim pertama mewawancarai calon anggota PPK Sape, Lambu, dan Wawo.
“Semua calon layak menjadi penyelenggara, hanya saja yang kita perhatikan mengenai rekam jejak peserta, komitmen, dan integritasnya,” ujarnya di kantor Kecamatan Wawo, usai menguji masing-masing 13 peserta calon PPK Sape-Lambu dan 14 peserta dari Kecamatan Wawo, Rabu (17/10).
Tidak hanya itu, katanya, aspek yang diperhatikan adalah kemampuan personal dan ketokohan peserta di wilayah kerjanya. Calon anggota PPK harus independen dan sudah lima tahun berhenti dari pengurus partai politik. “Jangan karena sakit hati tidak menjadi pengurus partai, lalu beralih ingin menjadi penyelenggara Pemilu. Kita memang harus teliti mengenai rekam jejak itu,” katanya.
Peserta yang lolos nanti, terangnya, akan dilantik tanggal 15 November 2012, saat ini KPU sedang memverifikasi administrasi partai politik, terutama verifikasi kartu tanda anggota (KTA). Kegiatan ini akan berlangsung hingga tanggal 20 Oktober, selanjutnya akan wawancara pada tingkat Panitia Pemungutan Suara (PPS).
“Jadi akhir bulan ini kegiatan begitu padat. Bahkan, berbarengan dengan Idul Adha tanggal 26 Oktober harus melakukan verifikasi faktual di lapangan. Selesai shalat Idul Adha kita langsung turun lapangan,” katanya.
Meski jadwal kegiatan padat, katanya, KPU Kabupaten Bima sudah siap melaksanakan tahapan Pemilu Gubernur dan Pemilu Legislatif. Dia mengharapkan ke depan momentum politik itu merupakan Pemilu yang aman, sukses, dan berkualitas. Tentu saja membutuhkan dukungan dari penyelenggara, peserta Pemilu, maupun masyarakat Kabupaten Bima umumnya.
“Jika peserta yang diwawancara ini ada yang tidak lolos kita harapkan dukungannya. Karena tidak semua yang ikut lolos jadi penyelenggara,” katanya. (BE.13)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
