Connect with us

Ketik yang Anda cari

Hukum & Kriminal

Dipicu Isu Santet, Dua Rumah Dirusak Massa

Dompu, Bimakini.com.- Satu rumah dan satu kios di Desa Tanjung dirusak massa Senin (8/10) lalu sekitar pukul 20.00 WITA. Rumah milik H. Ibrahim dan kios milik Mahmud itu dirusak karena dipicu  dugaan praktik santet.

Menurut pengakuan H. Ibrahim dan istrinya Siti Juleha di Polsek Manggelewa, kejadian yang tiba-tiba itu menyebabkan trauma. “Kita dituduh sebagai dukun santet,” ujar Ibrahim di Polsek Manggelewa, Selasa (9/10).

Pasangan suami-istri  itu saat penyerangan  sedang duduk di rumahnya. Tiba-tiba diberitahu seorang warga bahwa  akan ada puluhan warga yang ingin menyerang karena tuduhan dukun santet. Mendengar informasi itu, mereka terburu-buru berlari menghindari aksi massa. “Kita yang tidak tahu apa-apa dituduh dukun santet,” ujar Ibrahim.

      Hal senada juga diungkapkan Mahmud dan istrinya, Mahani. Kios  mereka ikut dirusak karena tuduhan dukun santet. Selama hidupnya,  mereka mengaku tidak pernah  terlibat praktek dukun.  Apalagi, sampai dituduh dukun santet.

Bahkan, kata Mahmud, heran dari mana warga mendapatkan informasi tidak benar itu.  “Tiba-tiba kami melihat massa yang datang merusak kios,” ujar Mahmud di Polsek Manggelewa.

      Mencuatnya aksi warga yang merusak rumah dan kios milik H Ibrahim dan Mahmud itu dipicu seorang siswi SMP 5 Manggelewa, Fitriani (14), yang mengalami panas-panas pada perutnya. Bahkan, sampai berlari-lari mengelilingi kampung.

Selain berlari, Fitriani juga menunjuk satu rumah dan satu kios itu yang menyebabkannya sakit perut. Nah, berdasarkan petunjuk gadis itulah warga marah dan merusak kios dan rumah itu.

Paman Fitriani juga ikut menuduh penyebab timbulnya penyakit panas-panas  pada perut keponakannya itu karena kedua pasangan suami-istri itu. “Kita memang menuduh kedua pasangan itu menyebabkan ponaan saya sakit,” ujarnya.

     Dokter  Puskesmas Manggelewa, Cahyadi, menjelaskan diduga Fitriani mengalami usus buntu, sehingga menimbulkan rasa sakit dan panas pada  bagian perutnya. Pernyataan dokter itu diperkuat lagi oleh Fitrah yang menduga itu hanya usus buntu.

Tetapi, pernyataan warga berbeda dan menuduhnya kalau kondisi remaja itu disebabkan dukun santet.

Kapolsek Manggelewa,  AKP Abdulah Hakim, menjelaskan untuk sementara kasus itu tengah diselidiki, dua korban yang dituduh sebagai dukun santet sudah diamankan di Polsek Manggelewa. “Mereka kita hanya amankan,” ujarnya.

Dia menyesalkan tindakan sepihak yang di lakukan warga dan  berjanji akan memroses para pelaku perusakan itu.

      Kades Tanjung Kecamatan Manggelewa, Abdul Hamid, juga menyesalkan tindakan warga itu, mestinya harus ada bukti-bukti kuat. Apalagi, ada  pernyataan dua dokter bahwa penyakit  itu diduga usus buntu. “Kita sesalkan apa yang dilakukan oleh warga,” ujar Kades Tanjung, Selasa (9/10).  (BE.15)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Advertisement

Berita Terkait

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.- Naas dialami SJ (50) warga Dusun Wila, Desa Sai, Kecamatan Soromandi, Kabupaten Bima. SJ dicurigai santet, akibatnya rumah 12 tiang miliknya dirusak...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.- Tiga warga Desa Sanolo, Kecamatan Bolo, sekaligus simpatisan atau pendukung Cakades nomor urut 4, Usman yang biasa disapa Dae Papua melaporkan kasus...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini– Rumah YK (70), warga Dusun Kalate Desa Naru Kecamatan Woha Kabupaten Bima dirusak warga sekitar pukul 21.40 WITA, Kamis (19/10/2017).   Peristiwa itu diduga...

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.- Dalam waktu sehari, terjadi kehilangan dua sepeda motor milik warga, Jumat (30/09) lalu. Yakni di Kelurahan Mande Kecamatan Mpunda Kota Bima...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.com.-  Dua pemuda yang diduga terlibat kasus penjambretan terhadap Suryani, SPd, telah dibawa ke Mapolres Bima. Mereka tiba  Jumat (05/08/2016) dinihari sekitar pukul...