Dompu, Bimakini.com.- Puluhan warga Kecamatan Manggelewa Kabupaten Dompu, Selasa siang, mendatangi kantor kecamatan setempat. Mereka menyorot dugaan keterlibatan Camat Manggelewa, M. Rais, dalam berbagai kasus. Kantor pemerintah itu pun disegel.
Tidak hanya itu, mereka berkeliling berbagai pelosok sekitar kantor itu sambil membawa foto mesra. Mereka membagikan foto yang diduga Rais berpelukan dengan wanita. Tentu saja aksi itu menyita perhatian warga setempat.
Saat berkeliling, massa menggunakan mobil pick up dan sepeda motor. Aksi itu dijaga aparat keamanan.
Mukhlis, koordinator aksi, meminta Bupati Dompu segera menindak Camat Manggelewa. Berbagai aspirasi disuarakan.
Saat massa menuju kantor kecamatan, pintu masuk telah dijaga ketat oleh aparat Polsek Manggelewa dan Polres Dompu. Massa mencoba merangsek barisan Kepolisian dan saling dorong pun terjadi. Bahkan, massa aksi dan Polisi terlibat saling pukul.
Aparat memukul kaca depan mobil pick up sebagai isyarat agar mundur dan tidak memaksa masuk ke kantor. Massa yang ngotot masuk halaman kantor kecamatan dan menyegel pintu kantor itu.
Saat massa tiba, Camat masih ada di kantor. Namun, untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan Polisi mengamankan rumah camat yang kebetulan berdekatan dengan kantor itu. Ketika masa menyegel, Polisi membawa keluar Camat Manggelewa lewat pintu belakang.
Massa membeberkan sepuluh dugaan penyimpangan, seperti surat perintah jalan fiktif, perekrutan pegawai dengan mengambil uang, pengurusan transaksi tanah tidak bertuan, dan berbagai tudingan lainnya.
Bagaimana reaksi Camat Manggelwa, M. Rais? Dihubungi melalui telepon seluler, Rabu malam, dia membantah semua tudingan yang disuarakan massa itu.
Mengenai foto mesra, Rais meminta wartawan menilai kebenarannya. Aksi itu, berikut tudingan dan usungan foto bersama wanita, dinilainya sebagai tindakan yang mengandung unsur politis. (BE.15)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.