Connect with us

Ketik yang Anda cari

Hukum & Kriminal

Konflik Samili-Godo, Ratusan Rumah Dibakar Massa

Bima, Bimakini.com.- Diperkirakan ratusan rumah warga di Dusun Godo, Desa Dadibou Kecamatan Woha Kabupaten Bima, selasa (2/10) siang sekitar pukul 13.20 wita hangus dibakar massa. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Pemicu aksi pembakaran kampung itu diduga imbas dari tewasnya, Burhan (46) warga Desa Samili yang menetap di Godo.

Pantauan Bimakini.com, ratusan warga dari arah Desa Samili dan Kalampa merangsek masuk dan menyerang Dusun Godo sekitar pukul 13.00 wita usai penguburan jenasah korban. Mereka masuk melalui persawahan dan jalan raya membawa sejumlah senjata tajam dan kayu. Saat itu dari jauh terlihat, satu persatu rumah warga terbakar dengan asap tebal yang mengepul.
Api cepat membesar merambat puluhan rumah lainnya karena diduga saat itu massa membawa bahan bakar. Banyaknya jumlah massa tidak mampu dibendung oleh satuan pengaman dari kepolisian dilokasi sehingga pergerakan mereka leluasa memasuki perkampungan untuk membakar jejeran rumah hingga keujung.
Beruntung tidak ada warga Godo saat penyerangan itu terjadi karena mereka lebih awal mengungsi dan dievakuasi ke kampung terdekat. Namun Kondisi perkampungan yang dihuni sekitar 250 kepala keluarga itu nyaris tidak ada yang terlewatkan oleh api yang membara. Pemadam kebakaran baru tiba dilokasi sekitar pukul 14.30 wita untuk memadamkan api.
Saat itu, sekitar tiga unit mobil pemadam dibantu mobil water canon dari Polres Bima Kabupaten baru bisa menjinakkan api sekitar dua jam kemudian. Sementara, warga Godo baru berani masuk kembali kedalam kampung setelah ratusan aparat berjaga dilokasi. Mereka terlihat pasrah mengevakuasi sejumlah isi rumah yang masih bisa diselamatkan.
Salah satu warga Godo, Muhdar mengaku semua rumahnya ludes terbakar beserta isi rumah. Sebab, saat mengungsi pada rumah keluarganya dikampung terdekat hanya mengamankan diri saja karena tidak menyangka semua rumah akan ikut dibakar. “Kami hanya bisa pasrah dan menyerahkan semua ini untuk ditangani pemerintah dan kepolisian,” kata lelaki paruh baya ini dilokasi.
Sementara itu, Informasi yang dihimpun Bimakini.com, sebelumnya Burhan warga RT 17 RW 06 Dusun Godo Desa Dadibou yang merupakan warga asli Desa Samili tewas mengenaskan sekitar pukul 01.00 wita, selasa dini hari. Pada sekujur tubuhnya ditemukan luka sabetan akibat senjata tajam. Korban diduga dibunuh oleh warga Godo karena mengira korban menyantet bocah, pasangan Syafrudin dan Nurmala hingga meninggal.
Berdasarkan informasi, korban sudah diincar selama empat hari pasca meninggalnya bayi pada jumat lalu. Warga yang curiga sejak awal mengintai keharian korban dan setiap malam selalu menjaga kuburan bayi tersebut. Setiap malam saat warga mengintai itulah muncul kejanggalan karena selalu melihat binatang menyerupai anjing dan kucing.
Masih berdasarkan informasi yang dihimpun, binatang itu dikejar warga tapi belum pernah didapat. Nah, puncaknya pada selasa malam sekitar pukul 24.00 wita warga mengatur strategi dan mengintai korban. Saat itu warga kembali melihat anjing dan kucing itu lagi sehingga mengejarnya.
Saat dikejar anjing dan kucing itu lari menuju rumah korban yang telah delapan tahun beristri warga setempat. Warga semakin curiga dan yakin bahwa korban sebagai pelaku yang menyantet bayi hingga meninggal. Apalagi, warga sempat melihat korban seperti terengah-engah sambil berlari malam itu.
Akhirnya malam itu korban langsung dihakimi dan “dieksekusi” warga dengan senjata tajam hingga tewas mengenaskan. Keluarga korban, Sarif mengaku korban malam itu sempat dilarikan kerumah sakit tetapi ditengah jalan korban meninggal karena kondisi lukanya yang sangat parah.
Diakuinya, korban terluka akibat sabetan senjata tajam pada bagian kepala, pundak, punggung, lengan dan kaki. Dia membantah mengenai tuduhan warga Godo jika korban punya ilmu santet apalagi hingga membunuh orang. Sebab, selama ini korban dikenal baik dan sangat ramah dengan masyarakat di Desa Samili.
Kepala Desa Samili, Muhammad Hatta yang ditemui saat pemakaman korban mengaku prihatin dan turut berbela sungkawa atas meninggalnya korban. Dia tidak menyangka Korban yang dikenal baik akan dibunuh dengan cara tidak manusiawi seperti itu. “Saya berharap pelaku pembunuhan korban bias segera ditangkap polisi dan proses hokum,” harapnya di lokasi pemakaman selasa siang.
Pantauan Bimakini.com, suasana penguburan korban diselimuti dengan isak tangis keluarga. Sang istri, Nurmi terlihat histeris di tempat pemakaman. (BE.20)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.- Tiga warga Desa Sanolo, Kecamatan Bolo, sekaligus simpatisan atau pendukung Cakades nomor urut 4, Usman yang biasa disapa Dae Papua melaporkan kasus...

Peristiwa

Dompu, Bimakini.- Naas dialami Suharto, penjual bensin di perempatan Persinggahan Selaparang, Desa Matua, Kecamatan Woja Dompu, Senin (25/6). Kios tempat jualannya nyaris habis terbakar...

Opini & Sudut Pandang

Oleh: Khairudin M. Ali*) SAYA sebenarnya sudah lama memprediksi dan mengingatkan semua pihak, sebelum ribut-ribut media mempersoalkan kerja sama dengan pemerintah seperti yang terjadi...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.- Untuk wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), Bima merupakan daerah dengan tingkat kriminalitas tinggi. Hal itu disampaikan Kapolda NTB, Brigjen Pol Drs. Umar...

Hukum & Kriminal

Dompu, Bimakini.- Situasi kondusif sangat dibutuhkan dalam kegiatan pembangunan. Bila pembangunan baik, maka demikian juga dengan situasi keamanan. Untuk menangani konflik, dibutuhkan sinergitas semua...