Connect with us

Ketik yang Anda cari

Dari Redaksi

Pelayanan RSUD Bima

Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bima, Rabu (10/10) lalu “menginterogasi” Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima, dr. Muhammad Ali, SpPD.  Keluhan keluarga pasien tentang pelayanan adalah pemicunya. Ada tudingan yang dinilai malpraktik hingga menyebabkan pasien asal asal Desa Piong Kecamatan Sanggar meninggal dunia. Nah, klarifikasi pihak RSUD Bima pun ditagih oleh para wakil rakyat.

Soal maksimalisasi pelayanan selalu muncul dan menjadi usungan keluhan pasien dan keluarganya. Tidak hanya soal tetek-bengek detail tindakan medis, ekspresi muka perawat atau dokter saja menjadi bahan sorotan. Tanpa senyuman, RSUD Bima seakan ruang hampa, antara lain komentar pengunjung. Bisa dimengerti, bagi pasien dan keluarganya, ekspektasi mereka terhadap sisi pelayanan sangatlah tinggi. Bayangkan saja pasien sakit gigi jika berhadapan dengan situasi pelayanan tidak standar. Atau pasien meregang nyawa ketika petugas tidak cepat menanganinya.

Sejauh ini, keluhan itu beragam. Ada yang bereaksi berlebihan, ada pula yang melalui pada forum resmi. Pertemuan di ruangan Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bima itu mesti dijadikan bahan introspeksi oleh jajaran kesehatan. Mekanisme aspirasi seperti itu diharapkan dibudayakan, tidak memilih anarkisme seperti melabrak fasilitas.

Lepas dari protes dan penjelasan pihak medis,  langkah ke depan mesti segera didisain untuk meminimalisasi keluhan. RSUD Bima dibawah kendali Direktur baru, kita harapkan mampu menawarkan suasana lain dari yang selama ini terlihat. Apakah dari sisi pelayanan, ketersediaan obat, kenyamanan  lingkungan, aspek kebersihan, dan hubungan antarelemen di dalamnya. Dengan kata lain, kasus itu sebagai bahan evaluasi pembenahan secara totalitas pada berbagai aspek. Ya, sumberdaya manusia, manajemen, dan tampilan fisik.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Hal penting yang diingatkan adalah pihak yang dilayani itu orang sakit, bukan orang sehat. Karenanya, perlakuan mesti paripurna  untuk memercepat proses penyembuhan. Kemampuan dr. Ali ditantang pada titik ini. Jangan sampai kompleks RSUD Bima adalah “neraka” berwajah lain yang dirasakan pasien dan keluarganya. (*)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait