Connect with us

Ketik yang Anda cari

Hukum & Kriminal

Penembak Warga Roi Ditangkap, Warga Roka Bereaksi

Bima, Bimakini.com.- Ratusan warga Desa Roka Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima, Selasa (9/10) pagi mendatangi Kantor Polres Bima Kabupaten. Kedatangan mereka sebagai reaksi menyusul penangkapan warga Roka, A.Rafik (36) yang diduga sebagai pelaku penembak warga Roi, Irwan hingga tewas saat bentrok satu pekan lalu.

Mereka menilai penangkapan Rafik tidak beralasan karena tidak memiliki bukti yang cukup. Apalagi menurut mereka, bentrokan yang terjadi satu pekan lalu bukan antar personal tetapi melibatkan massa antar kedua desa. Untuk itu, mereka meminta penjelasan pihak kepolisian mengenai alasan penangkapan tersebut.
Kedatangan ratusan warga Roka menggunakan dua truk itu mendapat pengamanan ketat dari pihak kepolisian. Ratusan personil Kepolisian dari Satuan Dalmas dan Brimob bersenjata lengkap dikerahkan di lokasi. Bahkan, saat itu Kepolisian menyiapkan mobil water canon untuk antisipasi pengamanan.
Semua warga diijinkan masuk kedalam halaman Mapolres untuk menyampaikan aspirasi. Namun, sebelumnya Kepolisian memeriksa barang bawaan mereka satu persatu untuk mengantisipasi warga membawa senjata tajam.
Perwakilan warga, Baharudin dalam aspirasinya meminta pihak Kepolisian untuk memberikan alasan yang jelas berkaitan dengan penangkapan Rafik. Dia meminta Polisi segera membebaskan Rafik tanpa syarat karena dinilai bukan pelaku penembakan seperti yang dituduhkan.
Selain itu, dia juga meminta pihak Kepolisian adil dalam menegakkan hukum yakni tidak menindak warga Roka saja tetapi warga Roi yang dianggap sebagai provokator dalam bentrokan itu juga harus diusut tuntas untuk diproses. “Kami meminta alasan hukum terkait penangkapan Rafik dan meminta untuk segera membebaskannya,” ujar Buharudin.
Istri A.Rafik, Sri mengaku suaminya ditangkap di Desa Renda Senin lalu sekitar pukul 19.30 wita. Dia tidak mengetahui alasan penangkapan Rafik karena terjadi secara tiba-tiba dan saat itu suaminya langsung disergap lalu dibawa oleh beberapa anggota polisi berpakaian bebas saat bersama istrinya.
“Saya sedang bersama dengan suami saya malam itu, tiba-tiba dua orang polisi datang tanpa basa-basi langsung membawa suami saya tanpa alasan yang jelas,” cerita Sri, istri oknum di Polres Bima.
Untuk menyikapi tuntutan warga, pihak Kepolisian meminta perwakilan warga untuk masuk kedalam kantor beraudiensi. Namun, permintaan itu sempat ditolak oleh warga karena menghendaki semua warga mendengarkan penjelasan kepolisian secara langsung tanpa ada perwakilan.
Setelah dilakukan negosiasi warga akhirnya menerima tawaran Kepolisian untuk beraudiensi diwakili beberapa warga. Namun, audiensi didalam ruang aula Mapolres tersebut berlangsung sekitar 30 menit dan tertutup bagi petugas media. Usai audiensi, warga yang menunggu diluar terlihat tidak puas saat perwakilan warga menyampaikan hasil pertemuan. Mereka kemudian membubarkan diri dan pulang dengan tertib. (BE.20)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Kasus dugaan penganiayaan terjadi di persimpangan Desa Talabiu Kecamatan Woha Kabupaten Bima, Senin (27/3) sekira pukul 18.30 WITA.  Oknum anggota Kepolisian Sektor...

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.- Enam orang diduga pestas sabu ditangkap, Rabu (16/11/2016) pukul 16.50 Wita di kosa-kosan pertama Rt 09 RW 03 Kelurahan Lewirato Kecamatan...

Hukum & Kriminal

Kota Bima,Bimakini.-  Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) menyusul tertangkapnya terduga pemutilasi, MN (27) telah dilakukan Kamis (29/9). Lokasi yang diakui MN sebagai tempat untuk...

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.-  Tim Buser unit Reskrim Polsek Rasanae Barat, berhasil membekuk DE (20) asal Pane, Kecamatan Rasanae Barat, saat hendak keluar kota bersama...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.com.- Aksi pemalangan sekolah kembali terjadi. Kali ini menimpa  Sekolah Dasar Negeri (SDN) Inpres Palisondo Desa Sondosia, Kecamatan Bolo. Aksi itu diduga dilakukan Bahrudin ...