Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pemerintahan

Penggunaan Fasilitas Sekolah untuk Pertemuan APEKSI Disorot

Kota Bima, Bimakini.com.-Proses belajar-mengajar pada sejumlah sekolah percontohan akan diliburkan demi memuluskan pertemuan APEKSI. Namun,  hal itu direaksi warga dan mengharapkan agar fasilitas sekolah tidak digunakan jika memang mengorbankan siswa.

      Warga Kecamatan Asakota, Bahrain, menilai Pemkot Bima terlalu memaksa diri menjadi tuan rumah, padahal belum tentu kegiatan itu berimbas positif terhadap warga. Mestinya, sebelum rencana kegiatan itu disusun, harusnya disampaikan dahulu pada masyarakat.
“Belum tentu kami setuju. Saya rasa tidak ada orang tua yang memiliki anak sekolah setuju kegiatan belajar anaknya di sekolah diganggu hanya karena kegiatan yang belum jelas pengaruhnya untuk rakyat,” katanya di Ranggo, akhir pekan lalu.
Dikatakannya, mestinya pemerintah menyadari bahwa Kota Bima belum didukung sarana akomodasi yang memadai seperti hotel, sehingga tidak mengabaikan proses pendidikan. “Jangan menganggap karena hanya diliburkan tiga hari tidak terlalu berpengaruh. Kalau di kota besar, siswa diliburkan satu hari saja Dinas dan pemerintah mikir hingga jutaan kali, apalagi bentar lagi mau ujian,” katanya.
Menurutnya, pemerintah harus membatalkan niat mengubah sekolah percontohan dan beberapa sekolah lain sebagai tempat penginapan tamu pertemuan APEKSI. “Saya pikir nanti tamu-tamu dari luar daerah itu juga akan punya pikiran negatif tentang daerah kita. Begitu mudahnya sekolah diliburkan dan dikorbankan hanya untuk kepentingan kegiatan pertemuan, padahal tidak urgen untuk rakyat,” katanya.
Penilaian yang sama juga disampaikan Novy, warga Kota Bima. Dia menyarankan pemerintah jangan maksakan kehendak. Bagaimana bisa pendidikan dikorbankan, kegiatan belajar siswa diliburkan terus sekolah dijadikan hotel.
Dikatakannya, bila memang tidak didukung fasilitas penunjang, mestinya Pemerintah Daerah tidak memaksakan kehendak. “Saya sangat tidak setuju siswa diliburkan. Jangankan diliburkan, waktu belajar siswa sekarang saja saya rasa belum proporsional. Kalau pemerintah seperti itu, pantas saja kualitas siswa kita masih bagus daerah lain,” ujar mahasiswa PTS di Kota Bima ini. (BE.17)
 

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Advertisement

Berita Terkait

Pemerintahan

Kota Bima, Bimakini.- Bagian Adminsitrasi Pemerintahan (AP) Setda Kota Bima, melakukan persiapan mengikuti kegiatan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) pada 17-19 April di...

Olahraga & Kesehatan

Kota Bima, Bimakini.- Puluhan mahasiswa STISIP Mbojo Bima yang tergabung dalam Lembaga Dakwah Kampus (LDK) menggelar aksi demo di depan kantor BPJS Bima, Senin (2/10)....

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Jembatan penghubung antara Desa Rasabou dan Desa Kara kembali disorot. Kali ini, pemerintah dua desa memanggil Pendamping Desa Teknik Infrastruktur (PDTI) Tamrin,...

Opini

 Oleh: Eka Ilham., M.Si *) KEMENTERIAN Pendidikan dan Kebudayaan melalui Puspendik sejak Tahun Pelajaran 2014/2015 melakukan terobosan baru yakni pemanfaatan komputer dalam pelaksanaan Ujian...

Pendidikan

Kota Bima, Bimakini.- Aktifitas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di MTsN I Kota Bima atau lebih dikenal MTs Padolo masih lumpuh. Sejumlah guru dibantu belasan...