Kota Bima, Bimakini.com.- Kepolisian Resort (Polres) Bima Kota mengaku saat ini masih menyelidiki penyebab kebakaran lima local ruangan di kampus STKIP Bima, Senin dini hari. Untuk sementara, sudah tujuh saksi telah diperiksa.
Wakil Kepala Polres Bima Kota, Komisaris Polisi, Bunawar, SH, kepada Bimakini.com, Senin (8/10) siang, menjelaskan hingga kini belum bisa menyimpulkan keterangan dari tujuh saksi yang diperiksa, karena masih mengumpulkan bukti lainnya. Lokasi kebakaran juga usai kejadian langsung dipasang garis polisi (police line) untuk keperluan olah tempat kejadian perkara.
“Kami juga sudah berkoordinasi dan mengirim surat kepada Labfor dan mereka segera turun untuk membantu penyelidikan,” terangnya.
Mengenai kasus perkelahian mahasiswa STKIP Bima beberapa hari lalu, diakuinya, saat ini sudah menahan satu tersangka pembacokan, yakni Yusran alias Niger. Pada kasus perusakan inventaris yang juga dilaporkan, Kepolisian telah memeriksa empat saksi dan hingga kini masih didalami.
“Untuk tersangka pembacokan menyerahkan diri usai kejadian, sedangkan perusakan kita belum mengidentifikasi siapa tersangkanya karena masih diselidiki,” jelasnya.
Kebakaran enam ruangan di kampus STKIP Bima, Senin (8/10) sekitar pukul 02.00 WITA, rupanya menjadi kenangan pahit bagi Pembantu Ketua (Puket) III STKIP Bima, Drs. Jasman, M.Pd. Masalahnya, saat kejadian itu ada di lokasi dan tidak bisa berbuat apa-apa.
Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi ini mengatakan banyak dokumen penting di dalam ruangan itu tidak bisa diselamatkan, sedangkan dokumen kemahasiswaan sudah dimasukan dalam dokumen BAK. Saat itu, langsung melaporkan kejadian itu pada aparat Kepolisian dan tidak beberapa lama beberapa anggota Sat Reskrim Polres Bima Kota tiba di lokasi.
“Di dalamnya ada dokumen sangat penting yang baru saja digarap, jika itu dinilai dengan uang bisa mencapai miliaran rupiah. Saya sangat sedih melihatnya, apalagi itu gedung Prodi saya,” ujarnya di lokasi kejadian, Senin.
Selain dokumen penting, diakuinya, di dalamnya juga terdapat banyak komputer yang diisi dengan berbagai macam dokumen. Kerugian lainnya adalah fasilitas perkuliahan dan alat pembelajaran. “Kerugian diperkirakan mencapai 1 miliar lebih,” ungkapnya.
Kejadian itu, saat ini sudah diserahkan sepenuhnya kepada pihak Kepolisian untuk menyelidikinya. Mengenai keterkaitan dengan keributan beberapa waktu lalu, Jasman tidak bisa memastikannya. Namun, menyerahkan sepenuhnya kepada pihak Kepolisian untuk memrosesnya.
Jasman tidak ingin musibah kebakaran itu oleh oknum tertentu mengaitkan dengan masalah lain. Lebih baik persoalan itu ditangani oleh pihak Kepolisian.Senin pagi, aparat Kepolisian langsung memeriksa beberapa saksi, semoga dari keterangan dan oleh TKP nantia bisa diketahui penyebab terjadinya kebakaran.
Dia hanya menganggap ini adalah musibah dan tidak ingin mengaitkan atau menuding pihak lain sebagai pelaku maupun penyebab terjadinya kebakaran. “Kami serahkan persoalan ini kepada Polisi,” ujarnya.
Dikatakannya terbakaranya gedung perkuliahan itu akan mengganggu proses perkuliahan, namun pihak lembaga akan mengalihkan proses perkulihan mahasiswa di gedung lain dengan mengubah jadwal perkuliahan.
Dia mengharapkan kebakaran itu bisa diungkap secepatnya oleh pihak Kepolisian agar bisa diketahui penyebab yang sebenarnya. (BE.18)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.