Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pendidikan

PGRI: Jangan Korbankan Pendidikan!

Kota Bima, Bimakini.com.-Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Bima, Drs. H. Sudirman, M.Si, meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Bima membatalkan rencana meliburkan Kegiatan Belajar-Mengajar (KBM) sejumlah sekolah percontohan yang akan digunakan sebagai tempat menginap peserta pertemuan APEKSI. Menurutnya, rencana  itu sama saja merusak kualitas pendidikan dan masa depan siswa.

“Jangan korbankan pendidikan untuk kepentingan yang belum jelas. Bagaimana pun jika itu sampai terjadi sama saja pemerintah mengganggu hak siswa untuk mendapatkan pendidikan, walaupun hanya beberapa hari,” katanya di kampus STKIP Taman Siswa Bima, Senin lalu.
    Dikatakannya, pemerintah jangan sampai menganggap sepele rencana meliburkan KBM selama pertemuan itu. Meski hanya satu atau hingga tiga hari, hal itu berdampak terhadap siswa. Apalagi, dalam waktu tidak lama lagi siswa kelas VI akan dihadapkan Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional.
“Mestinya waktu belajar siswa sekarang ini bukan dikurangi, tapi ditambah. Sekarang saja waktu belajar siswa sangat kurang. Jika nanti diliburkan beberapa hari, maka siswa akan tertinggal materi pelajaran,” katanya.
    Sudirman menilai, Pemkot Bima tidak konsisten dengan motto dan jargonnya sebagai Kota Pendidikan. Aspek lain yang sangat mungkin terjadi, daerah lain atau tamu APEKSI nanti akan menilai buruk pelaksanaan pendidikan di Kota Bima, karena dengan mudah sekolah diliburkan lantaran kepentingan pemerintah.
“PGRI bukan tidak mendukung rencana pemerintah, tapi sangat tidak wajar pendidikan dikorbankan. Mestinya jika ingin jadi tuan rumah, dari awal direncanakan secara matang. Jangan jadikan sekolah sebagai hotel, nanti apa kata para tamu?” katanya.
    Dikatakannya, pemerintah mestinya berkoordinasi dengan stakeholder pendidikan, seperti Dewan Pendidikan, PGRI, dan tokoh lainnya sebelum menetapkan rencana penggunaan gedung sekolah.
“Mestinya dari awal PGRI dan pihak berkaitan dilibatkan. Jangankan dilibatkan, kami tidak pernah diinformasikan. Masa sekolah percontohan malah dijadikan hotel menginap orang, apa mau kasih contoh seperti itu kepada daerah lain?” katanya.
    Akademisi FKIP Universitas Mataram (UNRAM), Dr. Syachruddin, juga menyorot rencana pemerintah meliburkan siswa sejumlah sekolah percontohan  itu. “Pemerintah jangan paksakan diri, kalau belum mampu jadi tuan rumah. Ya, jangan korbankan pendidikan, kasihan anak-anak dan para siswa. Hak-hak mereka dikorbankan,” katanya.
    Dikatakannya, pemerintah jangan sampai menganggap sepele rencana meliburkan KBM selama 1-3 hari. Sebab, satu hari saja sekolah diliburkan, pengaruhnya terhadap pendidikan siswa sangat signifikan, karena sudah pasti materi tidak bisa  disampaikan guru, Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) tidak tercapai.
“Bisa dibayangkan dalam hari berapa pelajaran, RPP (Rencana Pelaksanaan Pemberlajaran) tidak tercapai. Ini ironis saat sejumlah daerah seperti Kabupaten melaksanakan KBM, sekolah di Kota justru diliburkan, sekolah percontohan lagi,” katanya
    Menurutnya, rencana pemerintah meliburkan siswa dan menggunakan fasilitas sekolah, sama saja merusak citra daerah. “Saya sangat tidak setuju sekolah dipakai untuk tempat menginap tamu, apa pemerintah mau menunjukkan kebodohan? Saya rasa sekolah-sekolah nanti belum tentu bisa melayani dan justru hanya bisa menunjukkan kekurangan mereka,” katanya.
    Sebelumnya, Pemkot Bima melalui Kasubag Humas dan Pemberitaan Bagian Humas dan Protokol Setda Kota Bima, Ihya Ghazali, S.Sos, mengatakan tidak semua SDN yang dipakai sebagai tempat menginap peserta selama kegiatan APEKSI yang digelar 14-16 November 2012 mendatang.
  “Tidak semua SDN yang kita pakai nantinya,” ujarnya di kantor Pemkot Bima, Senin (22/10) lalu menanggapi kritikan masyarakat soal pemakaian sekolah hingga menyebabkan siswa diliburkan.
       Dipastikannya, penyelenggaraan APEKSI tidak merugikan masyarakat, termasuk pendidikan siswa. Apalagi, pelaksanaan APEKSI juga bersamaan dengan momentum liburan tahun baru Hijriyah. “Kebetulan pada tanggal 15 November nanti libur tahun baru Hijriyah. Kalaupun nantinya diliburkan, hanya sekali saja diliburkan,” terang Ihya.
    Dikatakannya, SDN yang kemungkinan dipakai adalah SDN 55, SDN 02, dan SDN 11 Kota Bima. Itu pun, tidak memakai semua ruangan, melainkan hanya beberapa ruangan saja. (BE.17)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Pendidikan

  Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat melalui Kantor Cabang Dinas Dikbud Kabupaten dan Kota Bima, menyelenggarakan lomba “Gerak Jalan Merdeka” beregu,...

Pendidikan

Kota Bima, Bimakini,- SMA Negeri 3 Kota Bima, Sabtu (20/5/2023) menggelar kegiatan Panen Karya Projek Penguatan profil Pelajar Pancasila (P5). Kegiatan bertajuk “ Seribu...

Pendidikan

Bima, Bimakini.- Kepala UPT Dinas Dikpora Kecamatan Wawo, Ismail, SPd, terpilih sebagai Ketua PGRI Kecamatan Wawo Periode 2021-2025. Ismail terpilih  secara aklamasi dalam Konfercab...

Opini

Oleh : Nurul Diana Artikel ini bertujuan untuk menganalisis unsur-unsur pendidikan yang sudah diterapkan dan penentuan dasar kebijakan pendidikan yang diterapkan pada era globalisasi....

Pendidikan

Bima, Bimakini.- Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima menggelar Konferensi Cabang (Konfercab) sekaligus dirangkaikan dengan pemilihan pengurus baru untuk masa bhakti...