Kota Bima, Bimakini.com.- Masyarakat Kota Bima merepons positif upaya yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Bima dalam menata infrastruktur, termasuk memoles taman. Salah di antaranya adalah usaha memerbaiki dan merancang Taman Ria, sebagai hutan kota, sekaligus kawasan hujau dan tempat bermain. Tetapi, sayangnya pemilihan warna cat tembok dan ornamen dinilai menyebabkannya tidak arstistik.
Menurut sebagian warga Kota Bima, mestinya tidak perlu memaksakan dengan warna cat tertentu sehingga terkesan norak dan dipaksakan. Padahal, dengan pemilihan cat yang sesuai, maka nilai keindahan akan muncul dan terhindar dari cibiran warga. Justru dengan memaksakan cat tertentu, masyarakat mencibir dan berkomentar miring.
Andri, misalnya, warga Kelurahan Sarae yang kerap melintas di jalan sekitar Taman Ria mengaku “geli” bila menengok warna cat areal itu, apalagi ketika melihat cat ornamen bebatuan yang menonjol di dinding talud. “Kok norak sekai warnanya, lebih alamiah jika menggunakan cat hitam dan cat birunya dipakai sebagai lis atau cat pinggirnya,” ujarnya.
Ida, warga Kota Bima, lain lagi. Pegawai swasta ini mengaku baru di Kota Bima melihat ornamen batu dicat dengan warna biru. “Ornamen batu itu akan lebih indah dengan cat hitam atau coklat mengikuti warna aslinya,” sarannya.
Kadang, dia malu jika melihat warna tersebut. “Kalau melintas dengan teman luar daerah, kadang malu lihat cat di Taman Ria,” ujarnya.
Meski dia mengakui warna itu tidak bisa lepas dari warna asal partai pejabat tertentu, tetapi jika tidak diitempatkan pada porsinya maka akan kelihatan jelek dan norak. “Pokoknya cat Taman Ria norak, Pak Wali, kalau bisa digantilah. Warna itu menghilangkan estetika dan kealamiahanya,” nilainya. (BE.14)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.