Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pendidikan

SMKN 2 Gelar Lokakarya Guru Teknik Bangunan

Kota Bima, Bimakini.com.- Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Kota Bima menggelar lokakarya (workshop) pengembangan program silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) bagi guru Teknik Bangunan. Kegiatan dihelar Selasa (30/10). Dan diikuti  20 guru di Kota dan Kabupaten Bima.

Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Kota Bima, Mujiburahman, ST, menjelaskan, sesuai rencana kegiatan tersebut akan dilaksanakan selama tiga hari, membahas pengembangan kurikulum, silabus, RPP, teknik penilaian (asesment) kelas, refleksi dan penugasan kelompok guru untuk menghasilkan kerja kerja pengajaran.
“Output-nya peningkatan mutu pendidikan melalui peningkatan kompetensi pengajar,” jelasnya di SMKN 2, Selasa.
Dikatakannya, satu di antara materi yang akan dibahas dan dimasukan dalam RPP adalah pendidikan karakter. Kendati secara umum sekolah teknik lebih mengutamakan akademik, pendidikan karakter tetap disisipkan. Sebab, disiplin siswa dan nilai akademik memiliki korelasi positif dengan kepribadian siswa.
“Malah di sekolah teknik harus kuat karakternya, karena untuk mencapai kemampuan akademik, misalnya teknik menggambar dan sebagainya, siswa harus disiplin dan tepat waktu, disiplin dalam menggunakan alat,” katanya.
Selain teknik menyusun RPP, kegiatan nanti akan menghasilkan kesepakatan indikator yang akan digunakan dalam menilai siswa. Misalnya, pelajaran gambar teknik, aspek yang dinilai tidak hanya hasil atau kerja kerja siswa, namun meliputi proses siswa mengerjakan tugas. Contohnya dalam menggunakan rapido, pensil, dan penggaris.
“Akan ada kesepakatan kriteria yang akan ditetapkan, sehingga indikator penilaian sama, karena salama ini meskipun satu jurusan di Kota dan Kabupaten Bima beda penilaian. Nanti  aspeknya seluruh proses juga meliputi sikap siswa,” katanya.
    Alumnus Fakultas Teknik UMI Makassar ini juga berharap, kegiatan tersebut membangkitkan gairah pengembangan program studi Teknik Bangunan yang mulai kurang diminati masyarakat. Selama ini, cenderung berkembang paradigma keliru dalam masyarakat terhadap jurusan dari Prodi tersebut. Misalnya jurusan Teknik Konstruksi Batu Beton dianggap hanya akan bisa menjadi tukang batu. Demikian juga jurusan Teknik Kontruksi Kayu.
Akibatnya, sebelumnya jurusan Survai dan Pemetaan di SMKN 2, ditutup. “Masyarakat cenderung berminat terhadap jurusan teknik Otomotif, karena dianggap bisa kerja di bengkel atau perbaiki kendaraan, padahal Teknik Bangunan juga sama. Ini ironis, padahal jasa-jasa alumnus tetap dibutuhkan, apalagi bangsa ini belum berhenti membangun,” katanya.
Diakuinya, kendati saat ini sejumlah sekolah umumnya sudah berbasis ICT, siswa Prodi Teknik Bangunan tetap diarahkan model pembelajaran lama (konvensional). Saat pelajaran Gambar Teknik, siswa tidak boleh hanya menguasai aplikasi komputer Autocad dan sejenisnya, namun harus bisa menggambar secara manual, misalnya dalam menggunakan rapido, dan pensil mekanik.
“Pendidikan tidak semuanya berbasis teknolog,i misalnya menggunakan Autocad, tapi masih menggunakan manual, siswa harus bisa menggambar manual, karena jika hanya  menggunakan Auto Cad siapa saja bisa tanpa sekolah di sini, orang Ekonomi saja bisa, apalagi orang IT,” katanya.
Dihubungi terpisah, Kepala SMKN 2 Kota Bima, Drs. Syamsuddin, menambahkan, lokakarya MGMP sudah dua kali dilaksanakan di sekolah setempat. Sebelumnya, kegiatan yang sama khusus untuk pelajaran Matematika. “Pengembangan dari ini setiap guru setiap Jurusan nanti akan melaksanakan kegiatan yang sama, sehingga kita harapkan mutu pendidikan meningkat,” katanya.
    Diakuinya, hampir 100 persen guru setempat sudah menggunakan RPP dan Silabus dalam melaksanakan pembelajaran. “Guru-guru bangunan ini umumnya sangat senior, kita refreshing saling tukar pengalaman dan ilmu dan sebagainya dan kita ingin mengakrabkan lagi,” katanya. (BE.17)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Advertisement

Berita Terkait

Pendidikan

Bima, Bimakini.- Serikat Guru Indonesia (SGI) Bima menjalin kerja sama dengan penerbit SMI Yogyakarta untuk menerbitkan buku tulisan best practice guru. Pada 7 Februari...

Opini

Oleh: Eka Ilham, M.Si *)   RENDAHNYA alokasi anggaran pendidikan yang disediakan pemerintah negara berkembang, menjadi salah satu alasan klasik rendahnya daya dukung penyelenggaraan...

Opini

Oleh: Abdul Barry, S.Pd   DALAM pendidikan formal, ijazah dan ilmu adalah dua sisi yang saling berkaitan, bahkan seperti pasangan sejoli yang serasi dan...

Opini

Oleh: Eka Ilham.M.Si *)   WACANA mengenai politik pendidikan di Indonesia terbilang cukup asing di kalangan masyarakat awam, bahkan perbincangan mengenai hal ini dianggap...

Opini

Oleh: Eka Ilham., M.Si *)   DI penghujung tahun di awal November ini, pemerintah Kabupaten Bima melaksanakan test  calon kepala sekolah (Cakep). Jumlah pesertanya...