Connect with us

Ketik yang Anda cari

Dari Redaksi

Sorotan Aktivis Dakwah

Bimakini.com,- Implementasi program ‘Kota Bima Berzakat dan Magrib Mengaji’ dalam radar sorotan publik. Kali ini, digaungkan oleh pengurus Lembaga Dakwah Kampus Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Mbojo Bima. Pada tataran ide dan gagasan, program itu oke atau diapresiasi, namun gambaran realitasnya dari sisi pandang mahasiswa belum “membumi”. Apa yang diekspresikan mahasiswa itu sebagiannya merupakan kegelisahan masyarakat.

Sorotan mahasiswa itu mesti diapresiasi, karena menunjukkan bentuk kepedulian mereka terhadap program pemerintah. Bahasa gampangnya, kecintaan mereka terhadap daerah. Potensi zakat dari masyarakat Mbojo jika pengumpulannya dimaksimalkan akan menjadi ‘gunungan rupiah’. Sejumlah pemberdayaan bisa dilakukan dari stok dana itu. Membuka kembali memori keagamaan masyarakat Muslim soal zakat dan urgensinya bagi pembangunan keumatan adalah pintu masuk untuk menggebrak. Kita percaya, sisi ini sudah dilakukan pemerintah, MUI, dan BAZDA. Hanya saja, ada yang gemas melihat signifikansi hasilnya. Demo aktivis dakwah itu seharusnya diletakkan dalam konteks itu.

Bagaimana dengan Magrib Mengaji? Pertanyaan yang mesti terus diajukan setiap hari. Ukuran praktisnya adalah apakah yang terdengar dari rumah Muslim pada durasi waktu antara Magrib dan Isya adalah suara mengaji ataukah TV? Mari berkaca pada diri dan keluarga sendiri. Orang Bima mesti merasa memiliki semacam ‘beban sejarah’  terhadap upaya ‘pembumian’ Al-Quran karena pernah muncul masa suara mengaji bergaung dari rumah ke rumah. Pernah muncul qari level dunia  yang menggoyang belantara MTQ. Jika sekarang gairah menggaungkannya meredup, maka tugas besar kita adalah mengembalikan masa itu, bahkan dalam porsi lebih.

Tampaknya, yang dibutuhkan sekarang bukan Peraturan Daerah (Perda), karena hanya akan menjadi kertas arsip jika tanpa kesadaran. Aspek mendesak saat ini adalah pembiasaan atau pembudayaan pada anak-anak dan masyarakat umumnya  agar motivasi berzakat dan mengaji terpacu lagi. Jangan sampai anak-anak dan kaum dewasa Mbojo kehilangan kendali akidah dan akhlak ketika berinteraksi dengan era global yang bisa mengeringkan sisi ruhaniah mereka. (*)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Advertisement

Berita Terkait

Opini

 Oleh: Musthofa Umar, S. Ag, M.Pd.I (Tulisan ini disampaikan pada Tausiyah PC PMII Bima di Masjid Al Anshor Penatoi – Kota Bima)  Berdasarkan tinjauan...

Dari Redaksi

Bimakini.com.-Ini kabar terbaru dari fasilitas yang digadang-gadang menjadi cikal-bakal   pembangunan kampus negeri di Desa Sondosia Kecamatan Bolo Kabupaten Bima. Fasilitas senilai Rp2,5 miliar itu...

Opini

Oleh : Musthofa Umar, S. Ag. Setiap tanggal 9 Februari, kita memeringati Hari Pers Nasional. Pers menurut Mark Twain  “There are only two things,...

Dari Redaksi

Jamaah Ansarut Tauhid (JAT) Bima mengirimi paket buku kepada Polres Bima Kota, berikut tiga Polsek lainnya. Buku berjudul Tadzkirah karya pimpinan pusat JAT, Abu...

Peristiwa

Kota Bima, Bimakini.com.-Perkembangan dunia informasi saat ini  berpengaruh besar. Pembentukan opini melalui media massa sangat besar dampaknya, bahkan berbagai peristiwa cepat diketahui. Untuk itu,...