Connect with us

Ketik yang Anda cari

Dari Redaksi

STKIP Bima Membara

Kasus kebakaran menimpa kampus Sekolah Tinggi Ilmu Kependidikan (STKIP) Bima, Senin (8/10) dinihari lalu. Enam ruangan hangus, berikut perlengkapan dan dokumen penting. Kabarnya ada ‘empat Ninja’ yang memasuki areal itu setengah jam sebelum kebakaran tengah malam itu. Siapakah mereka? Dugaan sengaja dibakar pun menguat. Sejumlah spekulasi menyebar, satu di antaranya keterkaitannya dengan bentrok antarmahasiswa pekan lalu yang berujung pembacokan. Meski demikian, aparat Kepolisian-lah yang akan mengungkapnya.

Ada sisi menarik nan ironis menyusul kejadian itu. Jika pembakaran itu dipicu oleh konflik antaroknum mahasiswa, maka ada yang perlu dibenahi dalam mindset para calon guru itu.  Kekerasan dalam kampus, terutama yang menyiapkan calon pendidik, adalah warna buram bagi dunia pendidikan. Mereka yang disiapkan menjadi guru selayaknya menyinkronkan sikapnya dengan label yang dihormati itu. Tidak menodainya dengan perilaku yang berseberangan dengan identitas agung layaknya sang guru. Premanisme dalam lingkungan pendidikan adalah perilaku tidak mendidik.

Penyelidikan terhadap imbas konflik antaroknum mahasiswa sebaiknya difokuskan karena reaksi sporadis seperti itu kerap muncul di Bima. Anarkisme yang diperankan oknum mahasiswa bukan lagi barang baru di daerah ini.    Namun, soal ini kita serahkan kepada aparat Kepolisian untuk mengidentifikasinya. Selain itu, bisa jadi  pula ada pihak lain yang memanfaatkan ketegangan antarmahasiswa dengan disain rencana mereka sendiri. Memasuki ruang konflik dengan usungan kepentingan sendiri atau berlindung dibalik suatu kasus.   

Kita mengharapkan hasil olah tempat kejadian yang dilakukan oleh Tim Laboratorium Forensik Kepolisian Daerah Bali segera menemukan titik terang agar semuanya terungkap. Pentingnya pengungkapan kasus itu agar anasir-anasir jahat yang melilit dunia pendidikan bisa segera disingkirkan secepatnya karena bisa menghambat pencapaian visi-misi kampus. STKIP Bima adalah rumah bersama dan satu di antara modal dalam penyiapkan kader-kader pendidikan daerah. Persemaian pendidik generasi yang selama ini tumbuh subur di STKIP Bima jangan sampai terganggu oleh perilaku picik mereka yang membakarnya. (*)    

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait