Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Sumpah Pemuda, Momentum Mantapkan Kemandirian dan Kreativitas

Kota Bima, Bimakini.com.-Upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-84 dihelat di halaman kantor Pemerintah Kota Bima, Senin (29/10). Suasana berlangsung hikmad. Wali Kota Bima, HM. Qurais, menjadi inspektur. Saat itu, hadir sejumlah elemen masyarakat, pegawai dan anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD).

Tema peringatan tahun ini adalah pemantapan kemandirian, kreativitas, dan kebangsaan menuju komunitas ASEAN 2015. Upacara dirangkai penyerahan penghargaan kepada Pramuka Kwarcab Kota Bima yang mengikuti Raimuna di Papua, beberapa waktu lalu.
Saat itu, Wali Kota membacakan sambutan Menteri Pemuda dan Olah Raga, Andi Alfian Malarangeng. Katanya, pesan tema tersebut  adalah semua komponen masyarakat, pemuda khususnya, perlu memantapkan tekad memertahankan kemandirian dan kreativitas, sembari membangun identitas kebangsaan yang lebih kukuh dan bermartabat.
Tekad tersebut, katanya, telah dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga bangsa Indonesia dengan pasti telah menapak jalan sejarah sesuai dengan nilai-nilai Sumpah Pemuda, Pancasila, dan UUD 1945.
Dikatakannya, pada tahun sebelumnya Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) telah mencanangkan dan mengupayakan gerakan kemandirian berwirausaha. Upaya itu disambut positif  dan terlihat ada gairah dalam kehidupan pemuda untuk mengembangkan berbagai kegiatan wirausaha dan usaha industri kreatif.
“Sehingga secara langsung hal ini ikut meningkatkan perkembangan makro kinerja masyarakat dan pemuda Indonesia,” ujarnya.
      Di samping itu, lanjut Wali Kota, Kemenpora juga telah mengelola secara terus-menerus upaya-upaya pembangunan karakter yang berkelanjutan, sebagai bagian dari pekerjaan rumah-tangga bangsa Indonesia menuju masa depan yang berkepribadian tangguh, patirotik, dan menjunjung tinggi nasionalisme.
Agenda tersebut, ditunjang dengan berbagai program seperti program pemuda pelopor dalam berbagai bidang kehidupan sosial, ekonomi, politik, dan budaya.
Semangat menuju masa depan yang lebih menggairahkan tersebut disambut positif  oleh  berbagai elemen dan unsur kepemudaan dalam naungan KNPI.
Hal itu, paling tidak tampak dari bersatunya berbagai elemen dan unsur kepemudaan tersebut pada 28 oktober 2011. “Kita berharap, gerakan sinergis tersebut menjadi modal besar bagi bangsa Indonesia untuk tetap dan terus bersama-sama membangun nilai-nilai persaudaraan, kegotong-royongan, sembari memantapkan identitas berhadapan masa depan yang semakin mengglobal, plural, dan multikultural,” terangnya.
Itulah sebabnya,  berbagai elemen dan unsur kepemudaan (bebagai OKP) diimbau  agar menyiapkan diri melaksanakan UU Kepemudaan yang akan mulai diberlakukan pada tahun 2013. Hal ini, penting agar berbagai elemen dan unsur kepemudaan dapat menyesuaikan diri dengan baik dan menjalankannya dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Katanya, pelaksanaan UU Kepemudaan sangat berarti sebagai pedoman bersama dalam perikehidupan berpolitik, bersosial, berekonomi, dan berbudaya, dan sebagai bagian dari satu landasan hukum dan etik dalam kehidupan kepemudaan.
    Seperti telah dicanangkan pula, tahun 2015 memasuki era komunitas ASEAN yang meliputi komunitas keamanan, ekonomi, dan sosial budaya. Era  itu mengharuskan semua pihak mampu bekerja sama secara terbuka dalam mengelola arus barang, jasa maupun orang. Selain itu, menuntut kesiapan bekerja sama dengan berbagai komunitas negara ASEAN. Dalam hal tersebut, tentu saja a perlu mengantisipasi tantangan kerja sama komunitas tersebut secara lebih kreatif dan bertanggungjawab.
“Di sinilah letak peran pemuda dalam mengembangkan kreativitas tersebut agar kreatifitas tersebut sejalan dengan tuntutan nilai-nilai baru komunitas internasional yang meliputi sekitar 600 juta orang se-ASEAN. Nilai-nilai baru yang perlu diantisipasi tersebut antara lain berkaitan dengan sistem komunikasi, pengelolaan struktur kerja sama, pengakuan terhadap perbedaan budaya dan gaya hidup, dan tentu saja berdasarkan etik emansipatif dan kesederajatan.
“Kita terbuka terhadap globalisasi, tetapi prinsip kita adalah identitas kebangsaan indonesia harus tetap berkembang dalam pergaulan antar bangsa,” katanya.
Diingatkannya, kreativitas tidak muncul begitu saja. Kreativitas selayaknya diperjuangkan dan didapatkan dalam berbagai usaha yang jujur, berdisiplin tinggi, dan kerja keras. Kreativitas andal juga perlu didukung ilmu pengetahuan yang memadai.
“Itulah sebabnya, kami menghimbau dan mengajak para pemuda k tidak mengenal lelah mengakumulasi ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya, setinggi-tingginya, agar kreativitas yang akan kita kembangkan kelak dapat dihargai dan berharga bagi masyarakat dunia,” ujarnya.
Dikatakannya, kreativitas juga penting dalam menjalin kerjasama komunitas ASEAN, karena membuka peluang berpikir dan mengerjakan hal-hal baru. “Kami tidak tahu, hal-hal baru apa saja yang dapat kita kerjakan di masa depan. Hal ini kami percayakan sepenuhnya kepada generasi muda untuk membangun generasinya secara lebih canggih dan berdaya guna,” katanya.
       Dia meminta semangat dan jiwa sumpah pemuda harus menjadi inspirasi untuk membangun kesadaran kolektif bangsa guna meningkatkan kualitas dan daya saing pemuda dengan tetap menjaga eksistensi pemuda dalam percaturan global.
“Pemuda dalam kehidupan global akan tetap menjadi eksis apabila menunjukkan sebuah kapasitas kemandirian dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dan kreatif dalam berbagai kegiatannya,” katanya. (BE.19)
 

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Pendidikan

Bima, Bimakini.- Penampilan siswa dan siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Bima, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima, dalam Pentas Senin (Pensi), Sabtu 9 Maret 2024,...

Pemerintahan

Dompu, Bimakini.com.- Pemuda diharapkan meningkatkan wawasan kebangsaan, juga sebagai elemen menjaga harmoni kehidupan bangsa. Saat ini, banyak yang bisa memengaruhi cara berfikir dan bertindak...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.com.- Maraknya penjual petasan saat  bulan Ramadan   menjadi atensi aparat Kepolisian. Selain meresahkan masyarakat yang sedang beribadah, juga membahayakan.

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.com.-  Kontroversi pembagian los pasar Tente semakin meruncing saja. Pembahasan yang berkali-kali dilakukan, belum menemukan titik temu penyelesaian. Aksi demo saling menyuarakan aspirasi...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.com.-  Aksi penganiayaan kembali terjadi di Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima. Kali ini dialami Fauzi (18), warga Desa Dore Kecamatan Palibelo. Remaja itu diduga...