Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pendidikan

Trauma, Puluhan Siswa Asal Dadibou Numpang Sekolah lain

Bima, Bimakini.com.-kelompok warga Desa Samili, Kalampa, dan Dadibou Kecamatan Woha Kabupaten Bima, berimplikasi terhadap pendidikan siswa. Karena  masih trauma, sejumlah siswa SMPN 2 Woha asal Dadibou saat ini terpaksa belajar di SMPN 3 Woha. Para siswa itu, bahkan diminta orang tua masing-masing pindah. Orang tua menguatirkan muncul kejadian yang sama dan mengancam keselamatan anaknya.

Hal itu diakui Kepala SMPN 3 Woha, Drs. Chairunnas, M.Pd, Senin (22/10) kepada wartawan. Dia mengaku, sebanyak 27 siswa asal Dadibou yang bersekolah di SMPN 2 Woha saat ini telah dititipkan oleh orangtua dan Kepala Desa ke SMPN 3 Woha sejak Senin pagi dan dilaporkan Sabtu lalu. Para orantua siswa beralasan masih trauma dan kuatir kejadian serupa terulang lagi dan berimbas kepada siswa.
    Berdasarkan alasan itu, katanya, untuk sementara menampang semua siswa itu hingga ada keputusan yang jelas dari sekolah asal dan orangtua mereka. “Tadi pagi mereka mengikuti upacara bendera, 7 orang kelas VII, 8 orang kelas VIII dan 12 orang sudah kelas IX. Status mereka hanya titipan, belum ada keputusan pindah,” jelasnya di SMPN 3 Woha.
    Untuk menerima semua siswa itu masuk ke SMPN 3 Woha, diakuinya, tidak masalah. Hanya saja, syarat pindah dan rekomendasi resmi dari sekolah asal dan persetujuan Dinas Dikpora harus ada. Namun, setelah akan berkoordinasi dengan Kepala SMPN 2 Woha siswa tersebut tidak diizinkan pindah.
“Alasan penitipan ini kan karena kondisi masih belum kondusif dan atas permintaan orangtua mereka. Jika kondisi sudah pulih mereka akan kembali ke sekolah asal,” terangnya.
Kepala SMPN 2 Woha, Sumadi, S.Pd, yang dikonfirmasi membenarkan 27 siswanya asal Dadibou dititip orangtua mereka di SMPN 3 Woha. Informasi itu diketahuinya setelah dikoordinasikan Kepala SMPN 3 Woha. Mereka yang dititip pada sekolah lain diakui tidak ada, kecuali siswa SMA saja.
Mengenai informasi siswanya ingin pindah, Sumadi mengaku belum mengetahuinya,  karena belum ada pemberitahuan resmi dari orangtua siswa dan hanya menerima laporan warga. Namun, jika hal itu benar terjadi, tidak mengizinkan mereka pindah dengan alasan akan memunculkan asumsi bahwa kondisi saat ini belum kondusif.
“Kita sudah mendatangi orangtua siswa dan konfirmasi Kades, InsyaAllah siswa akan mereka antar langsung ke sekolah besok,” jelasnya.
Berkaitan dengan tingkat kehadiran siswa pada senin ini katanya, sekitar 80 persen hadir dan 20 persen sisanya yang tidak hadir adalah siswa yang berasal dari Dadibou.
Kepala Unit Pelaksana Tehnis (UPT) Dinas Dikpora Kecamatan Woha, Syahrudin Latif, ketika dikonfirmasi mengenai hal itu mengaku telah meminta Kasek tidak menitipkan, apalagi memberikan izin pindah karena alasan konflik itu
“Hari ini KBM sudah mulai berjalan normal kembali, meskipun sempat terganggu selama tiga hari saat konflik,” terangnya. (BE.20)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.
Advertisement

Berita Terkait

Opini

 Oleh: Eka Ilham., M.Si *) KEMENTERIAN Pendidikan dan Kebudayaan melalui Puspendik sejak Tahun Pelajaran 2014/2015 melakukan terobosan baru yakni pemanfaatan komputer dalam pelaksanaan Ujian...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini. – Bentrok antarwarga Desa Dadibou dan Desa Risa Kecamatan Woha kembali pecah Minggu (15/1). Bentrokan di tengah sawah saat hujan deras tersebut,...

Pendidikan

Kota Bima, Bimakini.- Aktifitas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di MTsN I Kota Bima atau lebih dikenal MTs Padolo masih lumpuh. Sejumlah guru dibantu belasan...

Pendidikan

Kota Bima, Bimakini.- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia, Muhadjir Effendy mengunjungi Kota Bima untuk meninjau sekolah terdampak banjir serta menyerahkan bantuan. Dampak...

Pendidikan

Kota Bima, Bimakini.- Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2017 mendatang akan ditinjau. Pasalnya, banyak sarana komputer yang akan digunakan UNKB rusak terendam banjir....