Bima, Bimakini.com.-Wakil Kepala Polres Bima Kabupaten, Komisaris Polisi, Hasripuddin, S.IK, mengaku belum bisa memastikan jumlah korban bentrokan antarwarga, Selasa siang di areal persawahan Dadibou, karena saat ini masih didata. Hal itu disampaikannya Selasa (17/10) siang saat pengamanan di lokasi.
Diakuinya, sejumlah warga yang terluka saat bentrokan karena terkena panah, sedangkan mengenai korban tewas belum bisa memastikannya. Begitu pun berkaitan dengan senjata api yang digunakan warga saat bentrokan juga belum dipastikan.
Ditanya mengenai penyebab bentrokan, katanya, berdasarkan penyelidikan sementara karena dipicu penganiayaan pelajar. Kasus itu tidak ada kaitannya dengan bentrokan yang terjadi antara Samili dan Dusun Godo sebelumnya. Warga yang terlibat bentrok antara Kalampa dan Dadibou.
“Untuk pengamanan kita turunkan sebanyak satu Kompi Brimob dari Mataram, Lombok Tengah dan Lombok Timur serta dibantu pihak TNI juga,” terangnya.
Dia mengaku penambahan personel Kepolisian untuk pengamanan akan dilihat sesuai perkembangan kondisi.
Meski begitu, ujarnya, pihak Kepolisian sempat kesulitan dalam pengamanan kali ini, karena wilayah bentrokan di areal perswahan yang relatif luas. Hal itu menyulitkan untuk mengontrol dan menghalau massa yang berpencar ke berbagai penjuru.
Menyikapi bentrokan itu, pihaknya masih terus mengupayakan pendekatan dengan masyarakat dua belah pihak. Diakuinya, tindakan tegas tidak akan dilakukan jika penyelesaian masalah masih bisa ditempuh dengan cara yang bijak seperti imbauan dan pendekatan.
“Tindakan tegas belum tentu menyelesaikan masalah justru bisa saja akan memuncukan masalah baru nanti,” katanya. (BE.20)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.