Bima, Bimakini.com.-Ketegangan antara warga Dadibou, Kalampa dan Samili Kecamatan Woha Kabupaten Bima berimbas pada psikologis warga lainnya. Terutama pengendara yang biasa melintas di jalan negara di sekitar desa tersebut. Sejumlah pengendara mengaku cemas dan kuatir jadi sasaran peluru dan panah bila melewati jalan di Kecamatan Woha tersebut.
Warga Kecamatan Bolo, Nurma, berharap personel Kepolisian dan aparat terkait selalu siaga di lokasi konflik untuk mengantasi kemungkinan terburuk. Sebab, selama ini umumnya pengendara sepeda motor maupun mobil sering dihantui perasaaan takut bila melewati desa Godo.
“Sangat takut jadi sasaran peluru nyasar atau anak panah. Saya bayangkan bila tiba-tiba orang-orang berkelahi dan panah-panahan di jalan hingga kena pengendara,” katanya di Bolo, kemarin.
Diakuinya, tidak hanya dirinya, hampir seluruh kerabat dan teman-temannya selalu kuatir bila masuk lokasi konflik itu. “Kami harapkan pemerintah agar secepatnya memikirkan solusi terbaik agar konflik di sana segera reda. Karena bagaimana pun kita ini adalah saudara apalagi sesama muslim. Saya yakin juga, kalau masih perang-perangan dan terjadi konflik, pemerintah belum bisa membangun untuk masyarakat,” katanya.
Kekuatiran yang sama diungkapkan warga lainnya, Mustamin. “Pastilah ada perasaaan takut. Walaupun kita sudah coba-coba beraniin diri. Mau lewat Donggobolo-Samili juga tetap cemas, takut dicegat dan dibacok karena dicurigai lawan mereka,” katanya.
Dikatakannya, hampir seluruh pengendara sepeda motor dan mobil selalu dihantui perasaan takut bila melewati desa Godo. Apalagi, sebelumnya sempat menyebar gambar korban pembacokan dari dua desa yang bertikai.
“Kami selalu berdoa untuk saudara-saudara kita di Godo, Samili dan Kalampa agar diberikan hidayah, bahwa bermusuh-musuhan itu tidak baik dan bisa mengundang azab,” katanya. (BE.17)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.