Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Waspada, Ada yang Galau Melihat NTB Aman!

Kota Bima, Bimeks.-

    Mantan Bupati Bima, Drs. H. Zainul Arifin, menilai pesan layanan singkat (SMS) soal penculikan anak sengaja disebarkan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab untuk menciptakan kerawanan sosial. Tujuannya agar orang-orang menyatakan bahwa Bima adalah daerah rawan kejahatan. Seolah-olah Bima  adalah “daerah hitam”, sehingga muncul upaya kejahatan yang terencana seperti isu sesat itu.

Kondisi itu, dinilainya, sangat berbahaya. “Tetapi, saya yakin betul bahwa itu adalah upaya orang menjadikan NTB, khususnya daerah Bima, memunculkan situasi yang tidak nyaman karena daerah  rawan konflik, daerah yang menimbukan persoalan terus.  Padahal, tidak separah itu. Ini pun terjadi di mana-mana,” katanya melalui telepon seluler, Minggu malam.

Langkah konkritnya, kata Zainul,  masyarakat harus dicerahkan bahwa SMS itu muatannya tidak benar. SMS itu hanya ingin menciptakan suasana yang mengganggu Kamtibmas.
       Menurutnya, pencerahan itu dapat dilakukan melalui pendekatan agama. Masyarakat terus disiram ruhaninya agar tidak terpancing. Mengedepankan pikiran cerdas dalam menyikapi informasi-informasi yang belum tentu benar.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

    Katanya, tugas pimpinan daerah adalah memanfaatkan potensi yang ada. Mengintensifkan pencerahan terhadap masyarakat. Masyarakat harus didekati dan disosialisasikan soal pentingnya perdamaian. Memahami kondisi masyarakat juga sebagai langkah untuk pencerahan, karena pimpinan daerah bertanggungjawab terhadap kondisi sosial-ekonomi masyarakat. Termasuk penciptaan jaminan kehidupan yang aman dan tenteram. Selain itu, katanya, mengintensifkan koordinasi dengan aparat Polri, TNI, dan penegak hukum lainnya untuk menciptakan Kamtibmas.

     Dikatakanya, isu SMS  itu gampang masuk ke tengah masyarakat karena berbagai faktor. Masalah kehidupan, ekonomi misalnya, menjadi pengaruh penting bagaimana masyarakat gampang menerima isu yang tidak benar hingga berujung pada penghakiman. “Masyarakat tidak boleh dibiarkan terus lapar, harus dicari solusi untuk membuat mereka sejahtera,” ujarnya.
     Ketua Forum Komunikasi Penyuluh Agama (FKPA) Kota Bima, HM. Adnin, SQ, M.PdI, menduga isu sesat itu sengaja disebarkan oleh orang fasik yang dalam hatinya selalu galau menyaksikan kerukunan dan kedamaian NTB selama ini.     Sikap seorang yang beriman  adalah  harus merasa aman dalam dirinya. Artinya, fatabayyanu hendaknya cerdas menyikapi isu dengan baik dan tidak mudah terprovokasi.

     Selanjutnya, kata Adnin, harus profesional dalam menanggapi masalah itu. Caranya, jangan mengedepankan nafsu amarahnya dan meninggalkan nilai-nilai keimanannya. Sikap seperti itu tidak profesional dan cara-cara yang adalah kekanak-kanakan. Orang profesional itu harus memroses informasi itu secara arif dan bijaksana.

      “Oke sebagai pemimpin Lurah hingga Wali Kota dan Bupati atau aparat harus bertindak cepat menghentikan isu semacam itu, jangan biarkan membias hingga menelan korban. Demikian juga sebagai tokoh agama segera menghubungi teman-temannya untuk meluruskan isu sesat itu,” katanya di Kelurahan Monggonao Kecamatan Mpunda Kota Bima, Minggu (28/10).
       Dia menduga, bisa saja  isu seperti itu muncul dari orang-orang  yang tidak memiliki nurani positif (fasik dan munafik) dengan tugasnya membuat dan menyebarkan isu menyesatkan agar suasana yang aman menjadi kacau-balau. Setelah mereka itu sukses memainkan isu dan umat Islam ribut, bentrok dan merasakan akibatnya baru disesali.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

      “Kenapa sampai begini, kenapa kita tidak arif dan bijaksana menyikapi isu itu. Pada intinya kita sebagai muslim bersikaplah dengan arif dengan meredam amarah yang merusak,” kata penghafal 30 Juz Al-Quran ini.

     Ajaran Islam, katanya, memiliki tiga konsep silaturrahim dan tidak menonjolkan suku dan etnis. Pertama, silaturrahim sesama manusia yakni  tidak memandang suku, ras, dan agama. Ini penting agar saling kenal mengenal (litaarafu). Kemudian, silaturrahim antar-seiman. “Kita sesalkan jika ada yang saling membunuh adalah antar-seiman. Kita pertanyakan dimana nilai silaturrahimnya. Jangan-jangan sama-sama ke neraka nanti,” katanya.
       Silaturrahim yang terakhir, katanya,  antar-keluarga dengan keluarga dan tetangga dengan tetangga. Orang yang sengaja menciptakan suasana tidak aman seperti itu adalah orang yang terkutuk. Situasi dan kondisi di NTB ini sudah kondusif hendaknya dijaga. Namun, akhir-akhir ini sedang diserbu dari segala arah dengan peredaran Narkoba, Miras, perjudian, perkelahian antarkampung dan lainnya. “Kita saksikan semua itu seperti dipaket dan tidak tahu apa target yang diinginkan,” katanya.

      Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Husainy Kota Bima, Drs. H. Ramli H. Ahmad, mengatakan isu sesat melalui SMS merupakan dampak buruk dari kemajuan teknologi informasi. Media informasi itu kalau dipegang oleh orang yang baik dan takut kepada Allah, maka hasilnya juga akan memberikan manfaat. Sebaliknya, jika dipegang oleh orang yang tidak benar maka berdampak jelek dan membawa mudharat.       

       Oleh karena itu, katanya, masyarakat harus berhati-hati ketika menerima SMS provokatif seperti soal isu penculikan anak. Bukan kewenangan orang per orang atau massa menghakimi seseorang meski dinilai telah berbuat salah. Persoalan itu mesti dibiarkan ditangani oleh aparat yang berwenang. “Kita juga tak berhak berlaku zalim terhadap orang yang menzalimi. Intinya biarkan proses hukum ditangani oleh aparat yang berwenang. Kita tetap meminta kepada aparat bertindak tegas agar persoalan hukum dapat diselesaikan dengan seadil-adilnya,” katanya di Ponpes setempat, Minggu (28/10).

Iklan. Geser untuk terus membaca.

     Orang yang berbuat zalim itu, kata dia, sesungguhnya akan mendapatkan balasan setimpal dari Allah, karena Islam menghendaki hidup aman, rukun, dan damai. Keberadaan suatu etnis merupakan hazanah keragaman budaya dan bahasa. Namun, sesungguhnya keragaman suku itu diharapkan untuk saling mengenal agar pergaulan satu dengan lainnya lebih luas lagi. “Saya berharap isu sesat seperti itu jangan mudah dipercaya. Apalagi, kalau yang menyampaikan itu adalah orang fasik yang tidak faham akan akibat dari ulahnya. Atau mereka sengaja menyebarkan isu sesat itu untuk merusak tatanan yang sudah bagus,” katanya.
      Pandangan kaum muda hampir senada. Pemuda Kecamatan Wawo Kabupaten Bima, Adiman Husain, S.PdI, menilai SMS menyesatkan itu ulah oknum tidak bertanggungjawab dan sengaja diarahkan untuk memecah-belah warga NTB. Menurutnya, banyak cara dilakukan oleh oknum yang tidak senang dengan kedamaian hidup masyarakat NTB saat ini, sehingga sebisa mungkin mencari celah untuk mengadu domba antargolongan maupun suku.  “Salahsatu cara yang mungkin bisa dilakukan ya melalui opini untuk mengadu domba masyarakat seperti sms menyesatkan tersebut,” jelas Sekretaris GP Ansor Kabupaten Bima ini melalui telepon seluler, Minggu (28/10).

      Efek yang ditimbulkan setelah itu, kata Adiman, terjadinya perpecahan antarkelompok dan golongan serta munculnya sikap saling membenci. Tentu saja hal itu akan menyebabkan stabilitas keamanan dan ketertiban NTB erganggu sehingga kondisi itu mudah dimanfaatkan oleh kepentingan oknum tertentu.

    Dia mengharapkan pemerintah bersama aparat Kepolisian harus bergerak cepat untuk mencegah dan bersikap tegas menyeret para provokator dibalik kasus tersebut. Selain itu, proaktif turun ke masyarakat menyampaikan penyuluhan dan dan sosialisasi Kamtibmas.
“Ibarat luka itu tidak cukup untuk diobati karena bisa saja luka yang lain akan muncul, sehingga langkah pencegahan dan deteksi dini terhadap luka itu harus dilakukan,” katannya.
     Senada dengan itu, tokoh pemuda Kecamatan Soromandi, Suradi, S.Pd, menilai beredarnya SMS yang bernada adu domba pekan lalu merupakan upaya yang disengaja oleh pihak yang menginginkan munculnya permusuhan masyarakat NTB. Dugaan lainnya, bisa saja karena faktor politik menjelang Pemilihan Kepala Daerah NTB.

      Namun, katanya, jika kemungkinan itu benar, sangatlah ironis karena mengorbankan nyawa manusia yang tidak berdosa hanya untuk memuluskan kepentingan politik.
Untuk itu, diharapkannya masyarakat Bima khususnya lebih cerdas dalam menerima setiap informasi dan diedarkan oleh sejumlah oknum.

Iklan. Geser untuk terus membaca.

      “Zaman canggih sekarang tentu saja teknik provokasi dan adu domba juga semakin canggih, jadi kita harus ikut cerdas,” terangnya. (tim/*)

 

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Berita

Jakarta, Bimakini.- NTB, khususnya Pulau Sumbawa memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi salah satu contoh atau rolemodel yang visionable atau berkelanjutan. Hal itu...

CATATAN KHAS KMA

SAYA tidak punya pengalaman yang cukup untuk menulis tentang olah raga. Sejak pertama menjadi wartawan pun, saya lebih banyak menjadi wartawan bisnis, walau kadang...

CATATAN KHAS KMA

ADALAH Institut Perempuan untuk Perubahan Sosial (InSPIRASI) NTB pada 7 Desember 2019 lalu, mencanangkan gerakan Save Teluk Bima. Kegiatan dua hari itu, menjadi heboh...

NTB

Mataram, Bimakini.- Harmoni kehidupan masyarakat Nusa Tenggara Barat dibawah kepemimpinan Gubernur Dr. TGH M Zainul Majdi atau akrab disapa TGB, terwujud dan terjaga dengan...

Berita

Bima, Bimakini.-  Sejumlah pemuda terlihat sibuk di Pantai Lariti, Desa Soro, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima. Mereka memungut sampah-sampah yang berserak, mengumpulkannya. Itu mereka lakukan...