Bima, Bimakini.com.- Saat ini kondisi Desa Samili, Kalampa, dan Dadibou Kecamatan Woha Kabupaten Bima yang terlibat bentrok beberapa waktu lalu, berangsur pulih. Warga mulai beraktivitas seperti biasa di areal persawahan yang sebelumnya menjadi medan bentrok. Hanya saja, aktivitas bertani mereka tetap dikawal oleh aparat Kepolisian.
Kapolres Bima Kabupaten, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP), Dede Alamsyah, S.IK, menjelaskan sejak beberapa hari lalu keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) tiga desa tersebut terus pulih. Meski begitu, aparat Kepolisian tetap memberikan pelayanan keamanan maupun bantuan kepada masyarakat hingga kondisinya kondusif.
“Aktivitas masyarakat dan siswa yang sekolah sudah mulai jalan, ini semua adalah proses pemulihan Kamtibmas,” jelasnya di perbatasan Dadibou dan Kalampa saat memantau kondisi, Senin (22/10) lalu.
Untuk menjamin rasa aman warga, terangnya, personel Brimob telah diminta mengawal aktivitas warga, terutama yang bertani di areal persawahan wilayah perbatasan. Hal itu dimaksudkan untuk memberikan keamanan dan menghilangkan kekuatiran masyarakat, karena diakuinya biar bagaimanapun ketegangan warga tetap ada dan tidak bisa hilang sekaligus.
“Warga Samili yang memiliki sawah di dekat Dadibou kita kawal, bahkan kita tunggui untuk memberikan rasa aman mereka,” jelasnya.
Kepada warga lainnya yang masih enggan untuk ke sawah, diimbaunya jika membutuhkan bantuan pengamanan, karena aparat Kepolisian siap untuk membantu.
Mengenai upaya perdamaian dua belah pihak, Kapolres memastikan akan terus menyuluh dan mendukung tokoh masyarakat untuk mendamaikannya. Dia mengharapkan Pemerintah Kabupaten Bima memediasi dua belah pihak.
Pantauan Bimakini.com, jumlah personel yang disiagakan di wilayah perbatasan saat ini sudah mulai berkurang, karena memang kondisi sudah mulai pulih. Sejumlah personel yang beraktivitas hanya membantu pengamanan warga yang bertani dan mengantar siswa SMAN 2 Woha dan SMPN 2 Woha. (BE.20)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.