Kota Bima, Bimakini.com.-Aksi keprihatinan terhadap berbagai penyakit masyarakat (Pekat) yang dilakukan massa Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Bima dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bima, Kamis siang, ricuh. Aparat Kepolisian mengejar, memukuli dan menangkap sejumlah mahasiswa.
Kericuhan terjadi diduga karena aparat tersinggung dan aksi lempar yang dilakukan massa di depan kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Bima.
Sebelumnya, mahasiswa menggelar aksi di perempatan Gunung Dua dan sempat memblokir jalan. Kemacetan sempat terjadi, namun tidak berlangsung lama, karena mahasiswa melanjutkan aksi di depan kantor Pemkot Bima.
Mereka menilai belakangan ini Pekat kian marak, seperti judi, Miras, prostitusi, balapan liar, serta lemahnya penegakan hukum. Kenyataan ini kian meresahkan masyarakat dan dapat memicu konflik.
Saat aksi di depan kantor Pemkot Bima seorang pendemo melompati gerbang dan berorasi di dalam. Saat itu aksi yang diikuti sekitar 60 massa sempat membakar Perda Larangan Miras.
Kericuhan tiba-tiba terjadi, diduga karena aksi lempar oleh massa. Diduga pula karena ada pernyataan massa yang menyinggung aparat.
Aksi kejaran pun terjadi, beberapa mahasiswa dipukuli dan diamankan, namun dilepas kembali.
Mahasiswa kembali berkumpul dan melanjutkan aksi ke Polres Bima Kota.
Mereka mendesak aparat Kepolisian menyikapi kian maraknya penyakit sosial. Mengintensifkan razia dan menutup tempat prostitusi. (BE.16)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.