Connect with us

Ketik yang Anda cari

Hukum & Kriminal

Bentrok, Warga Tanjung dan Sumbawa Perang Batu

Kota Bima, Bmakini.com.-Kelompok warga lingkungan Tanjung dan Sumbawa Kelurahan Tanjung Kecamatan Asakota, Senin (26/11) sekitar pukul 11.00 WITA terlibat bentrok. Mereka adalah warga  RW 02 Tanjung dan RW 04 Sumbawa. Dua kampung bertetangga ini saling serang menggunakan batu di tengah jalan. Tidak ada yang terluka dalam bentrokan itu, tetapi suasana sempat menegang.

Informasi yang diperoleh Bmakini.com, bentrokan dipicu dugaan pemukulan terhadap Nasarudin (26) warga kampung Tanjung. Kabar terlukanya korban kemudian menyebar ke kampung sehingga menimbulkan kemarahan warga Tanjung. Mereka ingin menyerang kampung Sumbawa.
       Sebaliknya warga kampung Sumbawa merasa tidak terima ingin diserang, akhirnya spontan beramai-ramai keluar jalan menghadang warga lain yang ingin menyerang. Informasi provokasi yang tidak jelas sumbernya itu memaksa warga dua kampung saling berhadapan di jalan Bandeng dan akhirnya terlibat saling serang menggunakan bebatuan. 
Padahal, saat  bersamaan, upaya damai saat itu sedang dilakukan bersama korban. Bahkan, korban sempat menolak melapor ke Kepolisian karena tidak ingin menambah panjang masalah. “Kami sebenarnya baru saja ingin menangani kasus ini, tetapi tidak tahu siapa lagi yang memancing suasananya panas begini,” sesal Kapolsek Asakota, IPTU Mulyono, SE, di lokasi.
Sekitar pukul 11.45 WITA, saling serang kedua warga menggunakan batu semakin meluas dan melibatkan banyak warga lainnya. Bahkan, sejumlah pelajar ikut bergabung ke tengah barisan warga membawa bebatuan. Emosi kedua warga semakin tidak terkendali karena sebagian warga lainnya ada yang membawa senjata tajam.
Aparat Kepolisian di lokasi awalnya tidak mampu menghalau dua kelompok massa karena kalah jumlah. Mereka pun terpaksa mengeluarkan tembakan peringatan sekitar empat kali untuk membubarkan warga. Usaha itu ternyata sia-sia,  sehingga gas air mata pun dilepaskan ke udara beberapa kali.
Saling serang kedua warga pun mulai terkontrol setelah tambahan personel Dalmas Polisi di kerahkan ke lokasi. Untuk membantu pengamanan, sejumlah aparat TNI dipimpin Dandim 1608 Bima ikut menenangkan warga.
Upaya itu berhasil karena ‘hujan batu’ akhirnya berhenti.
Kepolisian dan TNI kemudian memfasiltasi islah kedua kampung melibatkan tokoh masyarakat dan tokoh pemuda. “Kondisi sudah kondusif, setelah kita pertemukan kedua pihak mereka sudah sepakati berdamai,” jelas Kapolres Bima Kota, Kumbul KS, S.IK, SH, yang dikonfrimasi di lokasi.
Meski begitu, usai bentrok personel Kepolisian dari Brimob didatangkan untuk mengamankan lokasi guna menghindari bentorkan susulan. Imbas kejadian itu, siswa SDN 29 dan SDN 41 Kota Bima yang berada tepat dilokasi bentrok warga akhirnya dipulangkan lebih awal.  (BE.20)

 

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Berita

Jakarta, Bimakini.- NTB, khususnya Pulau Sumbawa memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi salah satu contoh atau rolemodel yang visionable atau berkelanjutan. Hal itu...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.- Aliansi Pemuda Madapangga (APM) kembali memblokade jalan lintas Cabang Bolo, Kamis (30/7). Mereka masih kecewa dengan sikap polisi yang dianggap melakukan kriminalisasi...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Kelompok warga Desa Tolotangga, Kecamatan Monta dan Paradowane Kecamatan Parado, terlibat bentrok, Rabu (26/6). Terjadi saling lempar batu di halaman Kantor Camat...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Bentrok terjadi antara kelompok warga Dusun Tangga Baru dan Tanjung Baru, Desa Tangga Baru, Kecamatan Monta, Kabupaten Bima, Ahad (25/2). Tiga rumah...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Kasus dugaan penganiayaan terjadi di persimpangan Desa Talabiu Kecamatan Woha Kabupaten Bima, Senin (27/3) sekira pukul 18.30 WITA.  Oknum anggota Kepolisian Sektor...