Connect with us

Ketik yang Anda cari

Hukum & Kriminal

Bentrokan Berlanjut, Sejumlah Warga Terluka

Dompu, Bimakini.com.-

Kelompok warga Simpasai dan Kandai II Kecamatan Woja Kabupaten Dompu, Kamis siang, kembali bentrok. Akibatnya, sejumlah warga dari dua kelompok itu terluka terkena panah dan batu. Hanya saja, jumlah pastinya belum  teridentifikasi.

Para korban dirawat di  Rumah Sakit Umum Daerah Dompu dan Pusat Kesehatan Masyarakat terdekat. Dampak lainnya, arus lalulintas macet karena jalan diblokir. Diduga, bentrokan kali ini  dipicu penyisiran kelompok warga Simpasai terhadap warga Kandai II di Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Dompu. Dinas itu berlokasi di Kelurahan Simpasai.

Pemicu lainnya, diduga munculnya isu bahwa sekelompok warga Kandai II menyisir siswa SMPN 1 Woja asal Simpasai. Padahal, setelah dicek penyisiran itu tidak benar.  Akibat berkembangnya isu tersebut, memantik emosi sebagian warga Simpasai.

Sekitar pukul 12.10 WITA, sekelompok warga Simpasai memblokir jalan lintas Sumbawa dan jalan lingkar Utara menggunakan batu dan kayu. Akibatnya, berbagai jenis kendaraan dari arah Timur dan Barat jalan setempat, terpaksa berbalik arah dan mencari jalan alternatif lainnya. Banyak kendaraan, terutama sepeda  motor, terpaksa mencari jalan lain dan gang sempit, karena kuatir menjadi sasaran.

Pada tempat lain, warga Kandai II yang bekerja di sejumlah instansi dan tempat lainnya, takut kembali ke rumahnya ketika mendengar bentrok kembali pecah. Apalagi, sebelumnya warga Simpasai menyisir dan memeriksa Kartu Tanda Penduduk (KTP) setiap pengendara yang melintas. Kondisi itu, semakin menguatirkan mereka melintasi jalan lingkar utara dan jalan lintas Sumbawa.
“Kita yang berkerja di Pemkab Dompu selalu was-was terkena sweeping (penyisiran, Red),” ujar seorang warga Kandai II.

Supaya  bisa pulang ke rumah masing-masing, warga dan pejabat asal Kandai II terpaksa menggunakan jalan lingkar Selatan, memutari Kelurahan Kandai I, Desa Dorebara, Mbawi, hingga Desa Wawonduru.

Bentrokan warga kembali pecah sekitar pukul 12.30 WITA. Konsentrasi massa dua belah pihak terlihat di wilayah masing-masing. Mereka memegang berbagai jenis senjata sebagai bentuk pertahanan diri. Panah, parang, tombak, senjata rakitan dan bom molotov, terlihat saat itu.

Pantauan Bimeks, puluhan warga Simpasai yang berada di sebelah Timur jembatan, melambai-lambaikan parang dan senjata lainya. Pasukan Brimob, Dalmas Polres Dompu, dan Polres Bima, terlihat berdiri di tengah dua kelompok warga.

Saat itu, warga Kandai II mendekati perbatasan dan bentrok pun tidak bisa dihindari. Mereka saling memanah, saling lempar, dan saling menembak. Sesekali, saling melempar om molotov.
Terlihat juga puluhan warga Simpasai yang berada di bawah jembatan penghubung dua wilayah saling menyerang. Mereka saling memanah dan saling lempar di dekat sungai kecil, lalu bersembunyi di balik bambu.

Sebenarnya, warga dua wilayah yang tidak menginginkan keributan itu. Masalahnya, dampaknya  terasa. Tidak ada lagi pekerjaan yang dapat dilakukan, karena dihantui waswas. Beberapa ibu-ibu berteriak dan meninggalkan rumah mereka masing-masing, karena takut terkena sasaran. Demikian juga warga luar dua wilayah itu, mengaku resah dan was-was, takut salah sasaran, terkena panah atau senjata lainnya.

Akibat bentrokan itu, beberapa kelompok warga Simpasai dan Kandai II terkena panah dan batu. Korban pun dilarikan ke RSUD Dompu dan Puskesmas terdekat.

Setelah beberapa saat saling serang, hujan pun mengguyur. Dua kelompok warga yang bertikai lantas bubar. Namun, konsentrasi massa dua belah pihak, tetap terlihat. Bahkan, usai bentrok mereka pun berkumpul di sepanjang jalan dua wilaya itu. Mereka menceritakan masalah bentrok.

Beberapa warga kelurahan/desa lain, juga terlihat datang hanya menyaksikan bentrokan itu. Sejumlah warga berharap, pemerintah segera mencari solusi terbaik untuk menyelesaikan pertikaian kelompok warga itu. Sekaligus mengantisipasi agar bentrok tidak meluas. “Pemerintah harus cepat mengambil langkah-langkah konkrit agar kejadian ini tidak meluas,” ujar Rahmat, warga Kandai II.

Hal senada diharapkan warga Simpasai. Hingga pukul pukul 18.30 WITA, konsentrasi massa dua belah pihak masih terlihat. Aparat Kepolisian tetap berjaga-jaga di perbatasan dua wilayah. (BE.15)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Sejumlah massa yang tergabung dalam aliansi mahasiswa Bima-Makassar, terlibat bentrok dengan aparat kepolisian Polres Bima. Bentrok terjadi  saat  aksi di depan Kantor...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Kasus dugaan penganiayaan terjadi di persimpangan Desa Talabiu Kecamatan Woha Kabupaten Bima, Senin (27/3) sekira pukul 18.30 WITA.  Oknum anggota Kepolisian Sektor...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.com.- Aksi pemalangan sekolah kembali terjadi. Kali ini menimpa  Sekolah Dasar Negeri (SDN) Inpres Palisondo Desa Sondosia, Kecamatan Bolo. Aksi itu diduga dilakukan Bahrudin ...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.com.- Warga RT 01 Dusun Pali Desa Donggobolo Kecamatan Woha Kabupaten Bima, Selasa siang, mendadak heboh.  Ibu rumah- tangga desa setempat, Aisyah, diberi...

Hukum & Kriminal

Monta, Bimakini.com.- Bentrok antara kelompok warga kembali terjadi di Kabupaten Bima.  Kali ini melibatkan kelompok warga Desa Tolouwi dan Desa Sondo Kecamatan Monta, Sabtu...