Kota Bima, Bimakini.com.-Sebagai bagian dari Ladies Program Rakor Komwil IV APEKSI ke-8, kegiatan Fashion Show Tenun Ikat Bima digelar. Acara dilaksanakan di Rumah Makan BBA Doro Belo, Kamis (15/11) dan dibuka Ketua Tim Penggerak PKK Kota Bima, Hj. Yani Marlina.
Kerajinan tenunan merupakan satu di antara produk unggulan Kota Bima. Tenun ikat Bima pernah dikenakan oleh sejumlah Kepala Negara saat pertemuan APEC di Bali pada tahun 2008. Termasuk dikenakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada saat menyampaikan visi dan misinya sebagai calon presiden di depan anggota Kadin pada Pemilu Pilpres tahun 2009.
Kasubag Humas dan Pemberitaan, Bagian Humas dan Protokol Setda Kota Bima, Ihya Ghazali, S.Sos, menjelaskan fakta itu tentunya menjadi kebanggaan bahwa daerah di ujung Timur NTB memiliki segudang potensi alam dan budaya yang dapat dikembangkan.
Katanya, pada 30 Oktober-3 November 2012 di Jakarta ada pagelaran Lombok–Sumbawa Ethnic Fashion 2012 Art, Creative, and Tourism. Pagelaran ini menampilkan rancangan busana karya desainer Linda Hamidi Grander, Epoel Daeng Hasanung, Irna Mutiara, dan Deden Siswanto, menggunakan bahan dasar tenunan dari pulau Lombok dan pulau Sumbawa, dan tentunya tenunan Kota Bima juga termasuk di dalamnya.Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) ini bertujuan menyebarkan potensi tenun khas pulau Lombok dan Sumbawa.
“Diharapkan pagelaran ini dapat mengangkat tekstil khas NTB di dunia fashion lebih luas lagi, yakni lebih mengenalkan keindahan kain tenun NTB tanpa merusak karakteristik utama dari kain tenun itu sendiri,” katanya dalam pernyataan pers, kemarin.
Saat ini, menurut daftar Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Kota Bima, terdapat 1.500 perajin tenun di seluruh wilayah Kota Bima. Mereka tersebar di beberapa kelurahan, meliputi Ntobo, Rabadompu Barat, Rabadompu Timur, Oi Fo’o, Nitu, Lelamase, Kumbe, dan Nungga. Dari 1.500 perajin tenun ini, dibentuk 170 kelompok.
Diakuinya, banyak instansi maupun organisasi yang terlibat dalam pengembangan potensi kelompok perajin tenun ini, antara lain Dinas Koperindag Kota Bima, PKK, GOW, dan Dekranasda Kota Bima.
“Melalui kerja sama dan koordinasi yang baik, kami menaruh harapan besar, bahwa kedepannya tenun ikat Bima akan mampu mendapat tempat dalam pasaran yang lebih luas”, ujarnya mengutip Hj. Yani Marlina.
Saat itu, katanya, istri Wali Kota Bima itu mengharapkan agar peserta Rakor Komwil IV APEKSI ke-8 berkesempatan mengenal Kota Bima lebih dekat dan memromosikan budaya dan pariwisata Kota Bima di daerah asalnya nanti. (BE.12)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.