Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pendidikan

Guru Bertanggungjawab Membentuk Karakter Siswa

Bima, Bimakini.com.-Guru sejatinya bukan sembarang pekerjaan, melainkan profesi yang memerlukan berbagai kelebihan kepribadian, akhlak, spiritual, pengetahuan, dan keterampilan. Peran guru bukan sekadar menransfer pelajaran kepada peserta didik.

Tetapi, kata pengawas Pendidikan Menengeh (Dikmen) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Bima, H Muhammad Iqbal, M.Pd, lebih dari itu guru bertanggungjawab membentuk karakter peserta didik sehingga menjadi generasi yang cerdas, saleh, dan terampil dalam menjalani kehidupannya.
Profesi guru, kata mantan Kepala SMPN 1 Woha ini, merupakan orang yang senantiasa digugu dan ditiru. Guru merupakan teladan kehidupan dalam lingkup yang luas dan menyeluruh. Inilah tugas guru yang amat strategis dan mulia. Apalagi, sekarang ini kehadiran guru sebagai pendidik semakin nyata menggantikan sebagian besar peran orangtua yang notabene adalah pengemban utama amanah Allah SWT terhadap  anak.
    Berbagai sebab dan alasan, katanya, orangtua telah menyerahkan tugas dan tanggungjawabnya kepada guru di sekolah dengan berbagai keterbatasannya. “Oleh karena itu, pembentukan karakter siswa tidak bisa lepas dari peran guru,” katanya     Hal itu dikemukakan di Wawo, Kamis (29/11).
     Guru, terangnya, diharapkan bisa mengembalikan peradaban bangsa yang tinggi. Karenanya, di pundak guru terletak satu beban untuk merestorasi karakter dan kepribadian mulia bangsa Indonesia yang telah berada pada titik nadir. Maka peran guru adalah salah satu pilar penentu keberhasilan pendidikan karakter.
“Saya berharap guru dan Kepala Sekolah harus memahami tugas dan fungsinya, memahami kompetensi yang harus diemban dilaksanakan dan diamalkan dengan baik dan maksimal,” katanya.
    Karena pendidikan ini kompleks persoalannya, kata pengawas ini, dibutuhkan orang-orang yang memiliki kepedulian dan profesional dan tangguh sehingga menjadi manusia yang bermartabat.
    Empat kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru, yakni kepribadiannya, pedagogiknya, profesionalnya, dan sosialnya. Terutama untuk profesional dan pedagogik itu harus terus dikembangkan dan ditingkatkan kualilitas.
    Siapapun orangnya, katanya, harus menghargai guru karena akan merubah paradigma dan peradaban. Jika guru tidak lagi menjunjung tinggi kejujuran dan profesionalitasnya, maka dia telah menodai sendiri profesinya. (BE.13)

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Pendidikan

Bima, Bimakini.- Serikat Guru Indonesia (SGI) Bima menjalin kerja sama dengan penerbit SMI Yogyakarta untuk menerbitkan buku tulisan best practice guru. Pada 7 Februari...

Opini

Oleh: Eka Ilham, M.Si *)   RENDAHNYA alokasi anggaran pendidikan yang disediakan pemerintah negara berkembang, menjadi salah satu alasan klasik rendahnya daya dukung penyelenggaraan...

Opini

Oleh: Eka Ilham.M.Si *)   WACANA mengenai politik pendidikan di Indonesia terbilang cukup asing di kalangan masyarakat awam, bahkan perbincangan mengenai hal ini dianggap...

Opini

Oleh: Eka Ilham., M.Si *)   DI penghujung tahun di awal November ini, pemerintah Kabupaten Bima melaksanakan test  calon kepala sekolah (Cakep). Jumlah pesertanya...

Berita

Kota Bima, Bimakini.-  Video viral anak SMA yang protes Polantas dengan bahasa Bima, kini makin populer saja. Di fanpage Otosia.com, hingga Kamis pagi, 3...