Sebanyak 229 mahasiswa dari jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Sunan Giri Bima, Jum’at (2/11) ini mengikuti prosesi Yudisium ke 11. Mahasiswa yang diyudisium tersebut setelah dinyatakan memenuhi semua persyaratan akademis sebagai calon sarjana.
Ketua Panitia Yudisium, Irwan Supriadin J, M.Sos.I menjelaskan prosesi yudisium merupakan agenda rutin kampus setiap tahun. Para mahasiswa yang diyudisum secara otomatis akan dikukuhkan sebagai peserta wisuda STIT Angkatan ke 11 untuk tahun ajaran 2011 hingga 2012 yang akan dihelat pada sabtu (3/11) mendatang.
“Semua peserta Yudisium adalah mahasiswa yang telah memenuhi syarat seperti ketuntasan mata kuliah, telah menyusun skripsi, mengikuti ujian skripsi dan syarat-syarat administrasi terpenuhi,” paparnya di Kampus STIT, Kemarin.
Ketua STIT Sunan Giri Bima, Drs.H.Mustafa,M.PdI, mengatakan STIT pada perkembangannya sebagai kampus yang berbasis agama telah menunjukan eksistensisnya sejak berdiri. Kemajuan signifikan pun telah ditorehkan seperti peningkatan sarana dan prasarana kampus sebagai pendukung aktivitas perkuliahan.
Sarana itu jelasnya telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung pula yakni pembelajaran yang berbasis multimedia. Dalam aktivitas perkuliahan sudah menggunakan proyektor untuk presentasi tenaga pengajar. Bahkan, semua ruangan kuliah telah dijangkau oleh internet yang bisa diakses secara gratis.
“Mengenai legalitas, masyarakat tidak perlu kuatir menitipkan anak mereka karena sejak tiga tahun terakhir kami telah mengantongi predikat akreditasi B dari BAN PT,” paparnya.
Hal itu ujarnya, membuktikan bahwa pada aspek penunjang kualitas, calon sarjana yang dihasilkan setiap tahunnya siap bersaing dengan berbagai kampus lainnya di Bima. Sebab, faktanya ribuan alumni STIT yang dicetak telah tersebar pada pelosok daerah dan diterima pada berbagai sekolah sebagai tenaga pengajar.
Sebagian lainnya juga telah bekerja pada instansi birokrasi, swasta dan tenaga profesional. Pada aspek tenaga pengajar, semua dosen STIT minimal berpendidikan magister (S2) sesuai dengan jurusan yang ada. “Mereka merupakan alumni dari berbagai kampus ternama yang ada di Indonesia dengan kompetensi keilmuan yang tidak diragukan,” katanya.
Untuk itu, diharapkannya pada peserta yudisium sekaligus calon sarjana tahun ini mampu mencontohi para alumni yang telah sukses. Segala keilmuan yang diperoleh dikampus harus mampu diaplikasikan dalam ranah kehidupan bermasyarakat. Apalagi, predikat Sarjana Pendidikan Islam (S.PdI) yang disandang tentu dituntut untuk bisa tampil mencerahkan masyarakat dengan ilmu ke-Islaman yang dimiliki. /BE.20)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.