Bima, Bimakini.com.-Belum genap setahun dibangun dan dibenahi kondisi pelabuhan desa Bajo Kecamatan Soromandi Kabupaten Bima sudah mulai dikeluhkan sejumlah penumpang boat dan pengendara. Masalahnya, saat ini jalan di pelabuhan setempat berlubang dan bergelombang, hal itu berbahaya dan bisa memicu kecelakaan.
Warga setempat, Hamid, mendesak Dinas terkait segera mengatensi masalah tersebut. Apalagi, sepengetahuan warga pelabuhan Bajo baru dibenahi dengan anggaran lebih dari Rp100 juta dari Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT). “Mestinya walau pun sebelumnya dipadatkarya-kan, harusnya kondisi fisik harus tetap diperhatikan, masa baru dibangun saja sudah bergelombang. Saya antar saudara ke pelabuhan hampir jatuh karena jalannya berlubang, apalagi pas musim hujan begini,” katanya di Bajo, Senin.
Dikatakannya, mestinya seluruh ruas jalan di pelabuhan diaspal bukan saja diisi dengan tanah, apalagi proyek itu sebelumnya dikerjakan anggaran ratusan juta. “Kalau begini modelnya kami bisa complain (mengeluh) dan bersurat kepada Kementerian PDT dong. Kami bukan nggak bersyukur dengan pembangunan, tapi kalau setengah hati gitu kami juga kecewa,” katanya.
Warga lainnya, Fitriani, juga mendesak jembatan pelabuhan Bajo segera diaspal, tidak dibiarkan bergelombang. “Saya yakini kalau sering dilalui kendaraan roda empat dan dibiarkan berkubang dan bergelombang seperti ini lama-lama bagian pinggir pelabuhan bisa cepat rusak. Mestinya diaspal saja, kan membayakan penumpang yang naik sepeda motor juga jalan bergelombang begitu,” ujar karyawan salahsatu BUMN di Bima ini.
Desakan yang sama disampaikan pengojek setempat, Andi. “Kalau bisa secepatnya diaspal, jangan dibiarkan berlubang gitu, terus terang kami merasa tidak nyaman pas jemput muatan di pelabuhan, karena jalanya bergelombang,” ungkapnya.
Diakuinya, umumnya pengojek dan penumpang boat setempat mengeluh karena kondisi jalan di pelabuhan yang tidak diaspal. Selama ini sudah banyak penumpang yang nyaris terjatuh dari sepeda motor lantaran kondisi jalan di pelabuhan yang bergelombang.
“Masa namanya saja proyek dari pusat mentereng namanya saja, tapi realisasinya hanya begitu, payah,” katanya. (BE.17)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.
