Connect with us

Ketik yang Anda cari

Hukum & Kriminal

Jenazah Terduga Teroris Poso belum Diidentifikasi

JAKARTA, Bimakini.com. – Identitas seorang teroris yang tewas dalam baku tembak di Desa Karola, Poso Pesisir, Sulawesi Tengah, Rabu (31/10/2012) belum diketahui pasti. Kepolisian masih menunggu keluarga teroris untuk mendapatkan sampel pembanding yang dapat mengungkap identitas resminya.

"Belum dapat sampelnya," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar melalui pesan singkat, Minggu (4/11/2012), seperti dilansir kompas.com.
Sebelumnya, menurut keterangan terduga teroris yang ditangkap, teroris yang tewas tersebut bernama Jipo alias Ibeng. Namun, polisi belum menemukan kartu tanda penduduk (KTP) Jipo. Jipo, kata Boy, diketahui berasal dari Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Boy pun memaparkan ciri-ciri Jipo agar mudah dikenali oleh keluarganya.
"Dari hasil pemeriksaan tim DVI, warna kulit sawo matang, rambut keriting warna hitam, badan kurus, hidung lurus, dagu panjang, muka lonjong, bibir biasa, tinggi 172 cm," terang Boy.
Boy mengimbau pihak keluarga yang mengenal ciri-ciri tersebut untuk segera mendatangi Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta. Selain untuk identifikasi lebih lanjut, jenazah juga akan diserahkan pada keluarga.
"Jadi kepada keluarga, jika mengenali pihak yang saat ini kita periksa, dapat hubungi kami," imbuhnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Jipo tewas saat upaya penangkapan oleh tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri, Rabu (31/10/2012). Selain Jipo, saat itu kepolisian juga menangkap MR dan RH yang kini telah berada di Markas Korps Brimob, Kelapa Dua, Depok. Saat penangkapan polisi juga menyita senjata api, tujuh bom pipa, dan bahan-bahan peledak.
Menurut Boy, mereka tercatat mengikuti pelatihan di Gunung Biru, kawasan Tamanjeka, Poso. Mereka juga diduga terlibat teror ledakan bom yang terjadi beberapa waktu lalu di Poso. Sabtu (3/11/2012), Densus 88 juga meringkus jaringan Poso yakni Abdul Khalid dan MY, di Jalan Pulau Irian, Kelurahan Kayamanya, Kecamatan Poso Kota.
Abdul Khalid tewas dalam baku tembak tersebut. Keduanya diduga terlibat beberapa aksi teror di Palu dan Poso serta termasuk jaringan Santoso, teroris yang masih diburu kepolisian. Santoso adalah pemimpin pelatihan militer di wilayah Poso. Ia juga diduga kuat terlibat dalam sejumlah aksi teror termasuk dalam aksi penembakan tiga anggota Polisi di BCA Palu pada 25 Mei 2011. (ant)

 

Iklan. Geser untuk terus membaca.

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Kepala Desa Rite Kecamatan Ambalawi, Imran, memfasilitasi semua keperluan Eks Nara Pidana (napi) kasus terorisme, DI. Pengurusan Administrasi Kependudukan (Adminduk) hingga pemberian...

Hukum & Kriminal

Kota Bima, Bimakini.- Kapolda Nusa Nusa Tenggara Barat (NTB) Brigjen Pol Drs Firli M.Si mengingatkan anggota untuk tetap waspasa, terutama terhadap ancaman terorisme. Hal...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.- Seperti apa sosok Kurniawan, terduga teroris yang ditangkap Densus 88, Sabtu (17/6/2017) lalu? Kepala Desa Dore, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima, Nasaruddin HM...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.- Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-Teror Mabes Polri menyisir rumah terduga jaringan jaringam Poso, Kurniawan, di Desa Dore Kecamatan Palibelo Kabupaten Bima Senin...

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.- Detasemen Khusus (Densus) 88 menangkap dua orang terduga teroris Sabtu (17/6/2017) sekitar pukul 18.00 WITA. Dua terduga pelaku tersebut Hidayat dan Kurniawan...