Bima, Bimakini.com.-Siapakah sebenarnya Jipo alias Ibeng yang tewas tertembak di Poso dan diduga terkait dengan aksi terorisme, masih menjadi penyelidikan. Namun, Mabes Polri, menduga Jipo adalah Khairi, pengajar Pondok Pesantren (Ponpes) Umar bin Khattab (UBK).
Karo Penmas Polri, Brigjen Pol Boy Rafli seperti dilansir laman Merdeka mengatakan Identitas terduga teroris Jipo yang tertembak dalam penggerebekan di Poso akhir Oktober lalu mulai terkuak. Jipo diketahui bernama Muhammad Khoiri dan berasal dari Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat (NTB). Hal ini diketahui dari data pendukung yang didapat polisi dari keluarganya.
“Jipo diperkirakan bernama Muhammad Khoiri, asal Bima, NTB. Kita sudah dapat data dari ijazahnya yang dibawa keluarganya,” ujar Rafi.
Meski demikian, polisi belum mencocokkan DNA terduga teroris yang ditembak mati ini dengan keluarga. Orang tua Khairi telah menjalani tes DNA, namun belum diketahui hasilnya.
“Data pendukungnya dibawa keluarga, seperti ijazah. Mudah-mudahan hari ini bisa dituntaskan pemeriksaan DNA-nya,” tutur Boy.
Seperti di beritakan di Metrotvnews.com, polisi akhirnya menemukan suami-istri yang diduga sebagai orangtua terduga teroris Jipo alias Ibeng. Pria asal Bima, itu terbujur kaku di kamar mayat Rumah Sakit Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, setelah tertembak anggota Densus 88 di Poso, Sulawesi Tengah, beberapa waktu lalu.
Selasa (6/11) kemarin, keluarga yang diduga orang tua Jipo diboyong ke Jakarta guna menjalani tes DNA. Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri juga meminta keluarga membawa sejumlah dokumen untuk mendukung pemeriksaan identitas Jipo.
"Data pendukungnya dibawa keluarga, seperti ijazah. Mudah-mudahan hari ini bisa dituntaskan pemeriksaan DNA-nya," tutur Boy.
Jipo tewas tertembak anggota Densus 88 Antiteror Polri saat melarikan diri. Polisi menekan pelatuk karena Jipo melakukan perlawanan saat hendak ditangkap. Jipo melempari petugas dengan bom pipa dalam aksi kejar-kejaran dengan polisi.
Sementara di Kompas.com diungkapkan Jipo dan terduga lainnya tercatat mengikuti pelatihan di Gunung Biru, kawasan Tamanjeka, Poso. Mereka juga diduga terlibat aksi teror seperti ledakan bom yang terjadi beberapa waktu lalu di Poso. (BE.16)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.