Sorotan terhadap kinerja para wakil rakyat masih muncul. Tidak hanya di level nasional, di daerah pun legislatif dalam radar kritikan. Tidak saja oleh pengamat dan publik umumnya, tetapi juga ‘tusukan dari kamar dalam legislatif’. Seperti yang terjadi pada tubuh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bima.
Sebagian suara internal mengamini bahwa legislatif kini seperti “macan ompong”. Peran kontrol yang semestinya diefektifkan, tidak muncul di permukaan. Lembaga perwakilan rakyat ini dinilai redup bak lampu penerang bermodalkan baterai soak.
Sinyalemen Srikandi DPRD Kabupaten Bima, Hj. Mulyati, mesti dijadikan bahan refleksi bersama. Hanya sedikit anggota Dewan yang bersuara kritis, katanya. Sebagiannya, ya melempem—untuk tidak menyebut terjebak dalam formulasi tindakan sederhana, hanya Datang, Duduk, Diam, dan Duit. Performa personal dan kelembagaan seperti itu jelas saja tidak mencerminkan suasana yang diimpikan publik. Kita pantas prihatin jika level pengabdian mereka sebatas itu saja.
Keberadaan legislatif diharapkan menjadi mitra sekaligus penyeimbang pelaksanaan kekuasaan. Kekuasaan, yang kata Lord Acton cenderung korup itu, mesti terus berada di bawah tatapan jeli mata wakil rakyat untuk memastikan bahwa amanah rakyat dilaksanakan. Rakyat tidak boleh lengah mencermati kualitas performa barisan politisi ini. Mereka yang dinilai kapabel dan menyinkronkan perilakunya dengan semangat tugas, mesti diapresiasi. Sebaliknya, mereka yang terlena dengan ‘kursi empuk legislatif’ mesti dihukum dengan tidak lagi memilihnya. Durasi waktu pengabdian mereka adalah tahapan untuk menguji.
Kita menginginkan posisi wakil rakyat yang ‘power full’. Mereka yang menyadari posisi strategisnya di depan publik dan keharusan berjuang hingga batas kemampuan. Memahami ‘arah kiblat’ pengabdian. Harus diingatkan, mereka yang melenggang ke Gatot Soebroto hanya bermodalkan tiket kepercayaan masyarakat. Bukan kepintaran belaka. Nah, kepercayaan itu mesti dibayar tuntas dengan kerja keras dan kerja cerdas. (*)
Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.