Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pemerintahan

Nah, Pegawai BKP2 Mogok Kerja

Kota Bima, Bimakini.com.-Sejumlah pegawai  Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKP2) Kota Bima mogok kerja sejak dua hari lalu. Mereka memrotes sikap pimpinan karena diduga sering memotong anggaran kerja dan insentif pegawai setiap kegiatan. Akibat aksi itu, suasana kantor BKP2 selama dua hari terakhir terlihat sepi.

Bahkan, pantauan Bimakini.com, Jumat (30/11) pagi beberapa ruangan nyaris tidak ada pegawai yang menempatinya. Informasi yang dihimpun dari sumber menyatakan, aksi mogok kerja itu dilakukan agar pimpinan mereka bisa mengevaluasi kinerjanya selama ini.
Sebab, menurut pengakuan sumber, pemotongan insentif para pegawai sudah kerap kali dilakukan setiap ada kegiatan di Badan setempat. Pemotongan itu tidak jelas dipergunakan untuk hal apa. “Ini sudah seringkali dilakukan. Alasan pemotongannya pun tidak jelas,” kata seorang sumber.
Karena kapasitas sebagai bawahan, para pegawai tidak bisa berbuat banyak. Namun, tindakan tersebut sudah tidak bisa lagi dibiarkan. Dana yang sudah tersedia untuk kegiatan harus dipertanggungjawabkan sesuai alokasi.
“Kami mogok karena sudah bosan dengan tindakan Kepala Badan dan berencana akan mogok kerja hingga Senin depan,” terang sumber.
Selain memotong anggaran kegiatan, katanya, Kepala BKP2 juga diminta mengembalikan Tupoksi mereka yang sudah di-SK-kan setiap kali kegiatan. Selama ini, meski sudah di ada tugas masing-masing, tetapi Kepala Badan selalu mengambil-alih dan tidak memercayai pegawai.
Benarkah demikian? Kepala BKP2 Kota Bima Ir. Darwis H. Yusuf, yang ditemui Bimakini.com, membantah jika stafnya mogok kerja. Dia mengaku ketidakhadiran pegawai tidak berkaitan dengan persoalan apa-apa, melainkan karena jumlah pegawai yang hanya 27 orang saja.
Diakuinya, beberapa pegawai sedang ijin cuti, ada yang ijin sakit, dan ada yang tugas dinas  ke luar daerah. “Saya nggak melihat ada pegawai yang mogok kerja. Tetapi memang karena jumlahnya hanya 27 orang,” terangnya, Jumat pagi.
Mengenai pemotongan yang dikeluhkan para pegawainya di setiap kali kegiatan, dibenarkannya. Namun,  dia menepis jika pemotongan itu untuk kepentingan pribadi. “Pemotongan SPPD itu memang sudah saya beritahukan sejak awal untuk dipergunakan pada kegiatan sosial, seperti gotong-royong atau MTQ dan tidak bersifat memaksa,” jelasnya.
Darwis juga mengaku beberapa pegawai pernah menyampaikan keluhan tentang masalah proyek. Namun, saat itu telah dijelaskannya bahwa pelaksanaan proyek itu oleh panitia yang sudah ditunjuk dan dirinya tidak pernah mengambil-alih setiap kegiatan yang sudah jelas kepanitiaannya.
Dia menduga keluhan para pegawainya itu karena ketidakpuasan saja terhadap apa yang didapat. Untuk menyikapinya, akan segera menggelar rapat bersama dengan semua Kepala Bidang guna mencari solusinya. (BE.20)
 

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Hukum & Kriminal

Bima, Bimakini.- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima menyarankan para korban ulah oknum calo pegawai agar melaporkan ke Kepolisian dan Inspektorat. Hal itu  agar oknum tersebut...

Dari Redaksi

SUASANA Kabupaten Dompu beberapa hari terakhir dihebohkan isu status kelulusan 134 Tenaga Honorer jalur Kategori Dua (K2). Berdasarkan isu yang berkembang, Badan Kepegawaian Negara...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.com.-      Pemerintah Kabupaten Bima sudah menerapkan lima hari kerja sejak sebulan terakhir. Pemantauan terhadap kepatuhan Satuan Kerja Perangkat daerah dan Unit Pelaksana ...

Pemerintahan

Dompu, Bimakini.com.-Selama ini, Bupati Dompu, Drs. H. Bambang, lebih dikenal sebagai sosok lamban dan berhati-hati dalam pengambilan kebijakan. Termasuk terhadap pegawai yang tidak disiplin....

Pemerintahan

Bima, Bimakini.com.- Ini pernyataan terbaru dari Ketua Badan Kehormatan (BK) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bima, Ahmad Yani Umar, SE.I, M.Pd. Dia mengisyaratkan...