Connect with us

Ketik yang Anda cari

Pendidikan

Pembentukan Karakter Siswa Cerminan Sikap dan Perilaku Guru

Bima, Bimakini.com.- Pembentukan karakter siswa tidak semudah membalikkan telapak tangan, tetapi memerlukan waktu lama, kesabaran para pendidik  dalam membina. Menurut guru Sekolah Dasar Negeri (SDN) Satampa Lawa Kecamatan Sape, Mas'ud, S.Pd, pembentukan karakter ini merupakan cerminan dari sikap dan perilaku para pengajar dan menjadi contoh teladan yang akan dijadikan pedoman bagi warga sekolah.

     Dikatakannya, apabila karakter para pendidik terbentuk dengan baik, apa saja yang disampaikan  akan  terbiasa diterapkan. Kalau sebaliknya, maka karakter yang terbentuk akan semu. Artinya siswa akan memiliki karakter tertata di depan saja, memiliki kelakuan baik didepan para pendidik dibelakang pada saat tidak dalam pengawasan siswa akan berbuat semaunya yang tidak memiliki karakter baik.
     “Jadi perlu ada keteladanan dari para pendidik agar siswa mengikuti perilaku yang baik itu,” ujarnya di sekolah setempat, Sabtu (17/11) lalu.
       Oleh karena itu, katanya, sekolah yang memiliki karakter yang baik akan terlihat dari perilaku keseharian di sekolah, yakni  saat kegiatan pembelajaran dan berada di lingkungan sekolah. Sikap dan perilaku siswa akan ramah, saling menghargai, saling mengasihi, saling memberi, dan saling membantu antara sesama siswa terlihat dengan budaya atau kultur yang telah terbentuk atau tertanam. Kondisi itu memerlukan waktu untuk membina dan menata sehingga akan terbentuk kebiasaan yang akan dilakukan dalam keseharian.
     Dalam pengembangan karakter peserta didik di sekolah, terangnya, guru memiliki posisi yang strategis sebagai pelaku utama. Guru merupakan sosok yang bisa digugu dan ditiru atau menjadi idola bagi peserta didik. Guru bisa menjadi sumber inpirasi dan motivasi peserta didiknya. Sikap dan prilaku seorang guru sangat membekas dalam diri siswa, sehingga ucapan, karakter dan kepribadian guru menjadi cermin siswa. Dengan demikian, guru memiliki tanggung jawab besar dalam menghasilkan generasi yang berkarakter, berbudaya, dan bermoral.
Katanya, tugas-tugas manusiawi itu merupakan transpormasi, identifikasi, dan pengertian tentang diri sendiri, yang harus dilaksanakan secara bersama-sama dalam kesatuan yang organis, harmonis, dan dinamis
Menata peranan guru dalam pengembangan pendidikan karakter di sekolah, maka kedudukan guru boleh jadi sebagai katalisator atau teladan, inspirator, motivator, dinamisator, dan evaluator.
Dalam peranannya sebagai katalisator, katanya, maka keteladanan merupakan faktor mutlak dalam pengembangan pendidikan karakter peserta didik yang efektif, karena kedudukannya sebagai figur atau idola yang digugu dan ditiru oleh peserta didik. Peran sebagai inspirator, berarti guru harus mampu membangkitkan semangat peserta didik untuk maju mengembangkan potensinya.
Bagaimana peran sebagai motivator? katanya, mengandung makna bahwa setiap guru harus mampu membangkitkan spirit, etos kerja dan potensi luarbiasa pada diri peserta didik. Peran sebagai dinamisator, bermakna setiap guru memiliki kemampuan untuk mendorong peserta didik ke arah pencapaian tujuan dengan penuh kearifan, kesabaran, cekatan, cerdas dan menjunjung tinggi spiritualitas.
Ditambahkannya, peran guru
sebagai evaluator, berarti setiap guru dituntut untuk mampu dan selalu mengevaluasi sikap atau perilaku diri, dan metode pembelajaran yang dipakai dalam pengembangan pendidikan karakter peserta didik, sehingga dapat diketahui tingkat efektivitas, efisiensi, dan produktivitas programnya.
“Kita berharap ke depan yang perlu dibenahi adalah kedudukan dan peranan guru sebagai teladan bagi siswa. Sebab sekali saja guru melakukan sesuatu perbuatan yang tidak patut diteladani, maka siswa akan sulit memercayai guru itu sebagai pendidik yang digugu dan ditiru,” katanya. (BE.13)
 

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Pendidikan

Bima, Bimakini.- Serikat Guru Indonesia (SGI) Bima menjalin kerja sama dengan penerbit SMI Yogyakarta untuk menerbitkan buku tulisan best practice guru. Pada 7 Februari...

Opini

Oleh: Eka Ilham, M.Si *)   RENDAHNYA alokasi anggaran pendidikan yang disediakan pemerintah negara berkembang, menjadi salah satu alasan klasik rendahnya daya dukung penyelenggaraan...

Opini

Oleh: Eka Ilham.M.Si *)   WACANA mengenai politik pendidikan di Indonesia terbilang cukup asing di kalangan masyarakat awam, bahkan perbincangan mengenai hal ini dianggap...

Opini

Oleh: Eka Ilham., M.Si *)   DI penghujung tahun di awal November ini, pemerintah Kabupaten Bima melaksanakan test  calon kepala sekolah (Cakep). Jumlah pesertanya...

Berita

Kota Bima, Bimakini.-  Video viral anak SMA yang protes Polantas dengan bahasa Bima, kini makin populer saja. Di fanpage Otosia.com, hingga Kamis pagi, 3...