Connect with us

Ketik yang Anda cari

Peristiwa

Peserta Pawai Budaya Probolinggo Pukau Penonton

Kota Bima, Bimakini.com.-  Selain menggelar Pameran Expo, Kota Bima juga menggelar pawai budaya memeriahkan kegiatan APEKSI. Tidak seperti pawai budaya yang pernah digelar sebelumnya, ada hal yang menarik memukau para penonton saat pawai berlangsung. 

Peserta dari luar Kota Bima yang juga peserta APEKSI menjadi pusat perhatian.
Atraksi peserta yang paling menarik perhatian penonton  adalah dari Kota Probolinggo. Kontingen dari Jawa Timur ini tampil berseragam pakaian tradisional daerahnya, sambil memamerkan atraksi tari kipas.
Keanggunan gadis berbalut busana khas tradisional itu sontak saja diiringi tepuk tangan meriah dari penonton.
Iring-iringan peserta pawai dimulai dari kontingen Kota Probolinggo dilanjutkan delegasi Kota Kupang yang menampilkan atraksi penari dengan perisai dan cemeti. Delegasi lainnya juga turut memukau penonton dengan berbagai macam jenis pakaian tradisional, musik khas, dan tarian daerahnya masing-masing.
        Kota Bima sebagai tuan rumah pun terlihat tidak mau kalah dengan penampilan para tamu. Pada barisan terdepan, sekelompok penari tradisional membuka jalan. Diawali atraksi Buja Kadanda yang menghentak, lalu gemulainya para Sampela Mbojo membawakan tari Wura Bongi Monca menyita perhatian  penonton.
Selanjutnya sejumlah perwakilan dari sekolah dan instansi di Kota Bima juga ikut dalam rombongan. Uniknya lagi, pada pawai ini ada ratusan wanita Bima berjalan rapi dengan mengenakan rimpu, busana jilbab tradisional Bima menggunakan kain sarung yang pernah membudaya tempo dulu.
Tidak hanya daerah peserta APEKSI, sejumlah etnis yang membentuk paguyuban juga ikut dalam pawai budaya ini. Etnis Jawa, Lombok, Sumbawa, Padang, Makassar, Tionghoa dan Sunda ikut. Mereka juga menampilkan berbagai daya tarik kesenian daerahnya dan berhasil memukau Menteri Koperasi dan UKM dan para Kepala Daerah lainnya. 
“Ini kegiatan pawai budaya pertama yang melibatkan peserta dari luar daerah kita, sehingga kami juga penasaran ingin melihat dan menyaksikan langsung,” terang Afni, warga  Kelurahan Penaraga.
Kemeriahan acara pawai budaya berakhir hingga Rabu sore sekitar pukul  17.30 WITA. Selesai kegiatan, di lapangan Pahlawan itu para peserta APEKSI beralih kesibukan di Paruga Nae untuk menggelar acara ramah-tamah, sekaligus makan malam. (BE.20)
 

Ikuti berita terkini dari Bimakini di Google News, klik di sini.

Click to comment
Komentar sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Hindari komentar bermuatan pelecehan, intimidasi, dan SARA.

Berita Terkait

Opini

Oleh: Asikin, S.Pi   Keanekaragaman budaya yang dimiliki Bangsa Indonesia, menjadi keunikan yang sangat membanggakan dimata dunia. Sebagai bangsa yang majemuk, yang terdiri atas...

Pemerintahan

Bima, Bimakini.- Camat Bolo, Mardianah, SH, mengajak warga  membudayakan gotong-royong. Itu merupakan  satu di antara visi-misinya memimpin  Bolo. Saat kegiatan gotong-royong di Desa Rato,...

Peristiwa

Bima, Bimakini.- Menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharram 1438 Hijriyah, Pengurus Hari-Hari Besar Islam (PHBI) Kecamatan Bolo menggelar Pawai Parade Tauhid, Jalan Sehat, dan...

Peristiwa

Kota Bima, Bimakini.- Budaya daerah merupakan identitas yang membedakan daerah tersebut dengan  yang lain. Setiap daerah di Indonesia  memiliki identitas  sesuai keunikan, sifat, ciri-ciri,...

Pendidikan

Kota Bima, Bimakini.com.- Sebanyak 10 regu Cerdas-Cermat Antar-Santri tingkat SMP dan SMA Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Furqan Kelurahan Dodu Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima,...